Bima, KS. - Seorang aktivis Mukhlis, ST alias Jeger membantah secara tegas telah menggadaikan Kendaraan Dinas (Randis) roda dua yang digunak...
Bima, KS.- Seorang aktivis Mukhlis, ST alias Jeger membantah secara tegas telah menggadaikan Kendaraan Dinas (Randis) roda dua yang digunakan oleh Farid, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perencanaan sekretariat Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertapa) Kabupaten Bima. Jeger menegaskan, sepeda motor asset Pemerintah Kabupaten Bima berpindah tangan ke pihak laian (baca: digadai) bukan atas keinginanya sendiri.
Ia menilai, isu motor tersebut digadai olehnya adalah isu yang keliru dan fitnah. Isu tersebutm kata Jeger, sengaja diendus oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Informasi yang dipublikasikan melalui pemberitaan di Koran Stabilitas itu sangat bertolak belakang dengan cerita sesungguhnya. Itu fitnah, sejujurnya saya hanya disuruh. Karena, dimintai bantuan untuk menggadaikan motor tersebut," tegas aktivis alumni Universitas di Makasar itu, Minggu (14/8) kemarin.
Dijelaskannya, soal gadai motor ini, bukan atas inisiatif pribadi, apalagi ada unsur kesengajaan. Menurut dia, masalah ini dipicu karena adanya miskomunikasi itu. Diakuinya, untuk masalah ini pun sudah diselesaikan secara baik-baik.
“Lagi pula, jalinan hubungan saya dengan Pak Farid bukan baru-baru ini. Hubungan kami sudah berlangsung lama, bahkan sudah dianggap seperti saudara sendiri. Masalah ini sudah kami selesaikan dan sesungguhnya jauh dari niat dan keinginan saya secara pribadi melakukan perbuatan semacam itu. Saya tau aturan, mana mungkin saya melakukan seperti yang dituduhkan dan sejujurnya saya tidak tau awalnya motor tersebut adalah motor dinas, karena saat saya meminjam ke Farid tidak ada plat di motor tersebut," terang Jeger di Kantor Redaksi Koran Stabilitas.
Ia pun menduga adanya oknum atau kelompok tertentu yang sengaja ingin mengadu dirinya dengan Farid dan memanfaatkan masalah ini. Diakuinya, bagaimanapun cara orang yang memprovokasi masalah ini, tidak mungkin mempengaruhi nilai persahabatan yang selama ini mereka jalin.
“Persahabatan adalah segala-galanya. Uang bisa dicari, tapi nilai persahabatan tetap akan terjaga sampai kapanpun. Itulah nilai dari persahabatan yang sesungguhnya, jadi tidak bisa dinilai dengan uang. Hubungan saya dengan Pak Farid sejauh ini baik-baik saja. Dan masalah ini sudah kami bicarakan baik-baik," pungkasnya. (KS-03)
COMMENTS