Harus diakui. Manufer politik Partai Amanat Nasional di Pulau Sumbawa pada momen Pemilihan Umum 2014 lalu sangat luar biasa. Pimpinan DPRD ...
Harus diakui. Manufer politik Partai Amanat Nasional di Pulau Sumbawa pada momen Pemilihan Umum 2014 lalu sangat luar biasa. Pimpinan DPRD di empat dari lima kabupaten/kota di raihnya. Namun, dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah, belum ada kader yang berembrio dari Organisasi Muhammadiyah ini yang mampu duduk di level itu. Bagi Ferry Sopyan, SH, yang sudah dua periode sebagai nahkoda DPD P:AN Kota Bima, merupakan tantangan tersendiri baginya.
Harapan dia, 2018 kelak, kader PAN ada yang menjadi Kepala atau Wakil Kepala Daerah di Pulau Sumbawa. Untuk Kota Bima, terget ini pun menjadi fokus dan sasarannya. Bagaimana pidato politik dia saat momentum Musyawarah Cabang (Muscab) dari lima Kecamatan yang tersebar di Kota Bima, Kamis (6/10) lalu di Aula Hotel La Ila. Berikut catatan Wartawan Koran Stabilitas, Agus Mawardy.
Kota Bima, KS.- Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bima adalah partai yang elektabilitasnya mencerminkan kesukaan warga Kota Bima yang pertama. Hal ini, terbukti dari empat kursi anggota DPRD Kota Bima produk Pemilu tahun 2014 lalu. Prestasi ini tentu tak bisa lepas dari peranan Fery Sopyan, SH yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PAN sekaligus Ketua DPRD Kota Bima. Kepiwaiannya menahkodai PAN hingga menjadi partai pemenang pemilu patut diapresiasi. Usianya masih terbilang muda. Dia pun menjadi kandidiat calon pemimpin Kota Bima selanjutnya.
Dalam sambutan yang sekaligus pidato politiknya di arena Muscab PAN Kota Bima yang ke IV, Ferry dengan tegasnya sangat mengharapkan ada kader PAN yang menduduki pucuk pimpinan di Eksekutif. Dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah yang telah berlangsung, kecenderungan PAN mendelegasikan kadernya sebagai Calon Kepala atau Wakil Kepala Daerah belum ada yang membuahkan hasil yang diharapkan. Dirinya pun pernah menjadi kandidat. Namun, masih belum mampu mengalahkan kakaknya H. M. Qurais H. Abidin yang memenangkan Pilkada tahun 2013 lalu.
“Harus diakui. H. M. Qurais adalah lawan yang sangat susah dikalahkan dalam percaturan politik di tahun 2013 lalu. Namun, absennya beliau di tahun 2018 kelak karena sudah dua periode sebagai Walikota Bima, merupakan kesempatan yang sangat memungkinkan untuk PAN, ada di pucuk pimpinan eksekutif dalam Pilkada tahun 2018 mendatang,” ujar dia.
Untuk itu, Ferry mengatakan, banyak kader PAN yang memiliki integritas dan kualitas yang mumpuni sebagai calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah. Dan di tubuh PAN, diakuinya, setiap kadernya memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk diusung sebagai calon Kepala Daerah.
“Saya pastikan, di Kota Bima, setiap kader memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Calon Walikota atau Wakil Walikota pada momen Pilkada serentak tahun 2018 mendatang,” tegas dia meyakinkan hadirin di arena Muscab itu.
Ferry pun menyapa satu per satu pimpinan Forum Komunikasi Kepala Daerah maupun Pimpinan Partai Politik yang hadir saat itu. Tak ada yang terlewatinya. Ia pun mengaku bahwa di PAN tidak ada polemik seperti yang terjadi pada partai-partai lain.
“Kami memiliki jargon dan jargon ini telah membuktikan bahwa dalam tubuh PAN tidak ada perpecahan dan saingan yang melahirkan dualisme kepemimpinan seperti pada partai lainnya. Di PAN kami memanggil antar kader dengan sebutansaudara. Jargon saudara ini adalah pelekat dan pemersatu antar yang lainnya. Sehingga, dalam PAN tidak ada perpecahan. Dan saya yakin, saudara kita Alfian Indrawirawan dan Saudari Hj. Ferra Amalia yang sekarang sedang memperebutkan kursi Ketua DPD II Golkar Kota Bima akan islah dalam waktu dekat ini. Karena kita semua adalah saudara,” ujar dia dengan nada guyonnya.
Sedikit mengulas tetantang sepak terjang Ferry Sopyan, SH. Pada periode legislatif tahun 2009 – 2014, posisinya sebagai Ketua DPD PAN Kota Bima sudah ditangannya. Jabatan politiknya adalah Wakil Ketua DPRD Kota Bima. Keterwakilannya menjadi duta masyarakat kota bima saat itu melalui daerah pemilihan Asakota.
Di Pemilu tahun 2014, Ferry kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bima. Hal yang luar biasa adalah Dapil dia kini berbeda. Ada di Dapil Rasanae Barat dan Mpunda, Ferry tetap dipercayai warga sebagai salah satu wakil dan masuk ke dalam 11 putra terbaik dari ratusa Caleg yang ada.
Manufer yang luar biasa. Berbeda daerah pemilihan dari asal dirinya menjadi Caleg ternyata itu strategi kemenangan PAN di Kota Bima. 4 kursi jatah partai yang dipimpinnya ada di DPRD Kota Bima. Alhasil, PAN menggeser kursi Ketua Golkar yang dari tahun 2013 terbentuknya Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima selalu dikuasai oleh Partai Golkar.
Kepiawaiannya berpolitik sudah diakui banyak pihak. Fakta dan buktinya sudah ada di depan mata.
Kembali pada pidatonya saat Muscab pekan lalu, penegasannya PAN ingin menjadi alat politik dalam memimpin Kota Bima adalah harga yang pantas untuk prestasi yang menjadi harapannya.
“Semoga saja pada momen Pemilukada tahun 2018, ada kader PaN yang menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Kota Bima. Ini menjadi catatan dan evaluasi kita bersama. Kedepan, kami di PAN akan bekerja keras, terus bergandengan tangan dan membangun komunikasi yang baik dengan semua partai. Bukan hal yang mustahil cita-cita kader PAN menjadi Walikota atau Walikota Bima itu bisa diraih,” tutup dia yang disambut dengan applaus oleh hadirin yang ada. (Ag-04)
Harapan dia, 2018 kelak, kader PAN ada yang menjadi Kepala atau Wakil Kepala Daerah di Pulau Sumbawa. Untuk Kota Bima, terget ini pun menjadi fokus dan sasarannya. Bagaimana pidato politik dia saat momentum Musyawarah Cabang (Muscab) dari lima Kecamatan yang tersebar di Kota Bima, Kamis (6/10) lalu di Aula Hotel La Ila. Berikut catatan Wartawan Koran Stabilitas, Agus Mawardy.
Kota Bima, KS.- Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bima adalah partai yang elektabilitasnya mencerminkan kesukaan warga Kota Bima yang pertama. Hal ini, terbukti dari empat kursi anggota DPRD Kota Bima produk Pemilu tahun 2014 lalu. Prestasi ini tentu tak bisa lepas dari peranan Fery Sopyan, SH yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PAN sekaligus Ketua DPRD Kota Bima. Kepiwaiannya menahkodai PAN hingga menjadi partai pemenang pemilu patut diapresiasi. Usianya masih terbilang muda. Dia pun menjadi kandidiat calon pemimpin Kota Bima selanjutnya.
Dalam sambutan yang sekaligus pidato politiknya di arena Muscab PAN Kota Bima yang ke IV, Ferry dengan tegasnya sangat mengharapkan ada kader PAN yang menduduki pucuk pimpinan di Eksekutif. Dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah yang telah berlangsung, kecenderungan PAN mendelegasikan kadernya sebagai Calon Kepala atau Wakil Kepala Daerah belum ada yang membuahkan hasil yang diharapkan. Dirinya pun pernah menjadi kandidat. Namun, masih belum mampu mengalahkan kakaknya H. M. Qurais H. Abidin yang memenangkan Pilkada tahun 2013 lalu.
“Harus diakui. H. M. Qurais adalah lawan yang sangat susah dikalahkan dalam percaturan politik di tahun 2013 lalu. Namun, absennya beliau di tahun 2018 kelak karena sudah dua periode sebagai Walikota Bima, merupakan kesempatan yang sangat memungkinkan untuk PAN, ada di pucuk pimpinan eksekutif dalam Pilkada tahun 2018 mendatang,” ujar dia.
Untuk itu, Ferry mengatakan, banyak kader PAN yang memiliki integritas dan kualitas yang mumpuni sebagai calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah. Dan di tubuh PAN, diakuinya, setiap kadernya memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk diusung sebagai calon Kepala Daerah.
“Saya pastikan, di Kota Bima, setiap kader memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Calon Walikota atau Wakil Walikota pada momen Pilkada serentak tahun 2018 mendatang,” tegas dia meyakinkan hadirin di arena Muscab itu.
Ferry pun menyapa satu per satu pimpinan Forum Komunikasi Kepala Daerah maupun Pimpinan Partai Politik yang hadir saat itu. Tak ada yang terlewatinya. Ia pun mengaku bahwa di PAN tidak ada polemik seperti yang terjadi pada partai-partai lain.
“Kami memiliki jargon dan jargon ini telah membuktikan bahwa dalam tubuh PAN tidak ada perpecahan dan saingan yang melahirkan dualisme kepemimpinan seperti pada partai lainnya. Di PAN kami memanggil antar kader dengan sebutansaudara. Jargon saudara ini adalah pelekat dan pemersatu antar yang lainnya. Sehingga, dalam PAN tidak ada perpecahan. Dan saya yakin, saudara kita Alfian Indrawirawan dan Saudari Hj. Ferra Amalia yang sekarang sedang memperebutkan kursi Ketua DPD II Golkar Kota Bima akan islah dalam waktu dekat ini. Karena kita semua adalah saudara,” ujar dia dengan nada guyonnya.
Sedikit mengulas tetantang sepak terjang Ferry Sopyan, SH. Pada periode legislatif tahun 2009 – 2014, posisinya sebagai Ketua DPD PAN Kota Bima sudah ditangannya. Jabatan politiknya adalah Wakil Ketua DPRD Kota Bima. Keterwakilannya menjadi duta masyarakat kota bima saat itu melalui daerah pemilihan Asakota.
Di Pemilu tahun 2014, Ferry kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bima. Hal yang luar biasa adalah Dapil dia kini berbeda. Ada di Dapil Rasanae Barat dan Mpunda, Ferry tetap dipercayai warga sebagai salah satu wakil dan masuk ke dalam 11 putra terbaik dari ratusa Caleg yang ada.
Manufer yang luar biasa. Berbeda daerah pemilihan dari asal dirinya menjadi Caleg ternyata itu strategi kemenangan PAN di Kota Bima. 4 kursi jatah partai yang dipimpinnya ada di DPRD Kota Bima. Alhasil, PAN menggeser kursi Ketua Golkar yang dari tahun 2013 terbentuknya Kota Bima, Ketua DPRD Kota Bima selalu dikuasai oleh Partai Golkar.
Kepiawaiannya berpolitik sudah diakui banyak pihak. Fakta dan buktinya sudah ada di depan mata.
Kembali pada pidatonya saat Muscab pekan lalu, penegasannya PAN ingin menjadi alat politik dalam memimpin Kota Bima adalah harga yang pantas untuk prestasi yang menjadi harapannya.
“Semoga saja pada momen Pemilukada tahun 2018, ada kader PaN yang menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Kota Bima. Ini menjadi catatan dan evaluasi kita bersama. Kedepan, kami di PAN akan bekerja keras, terus bergandengan tangan dan membangun komunikasi yang baik dengan semua partai. Bukan hal yang mustahil cita-cita kader PAN menjadi Walikota atau Walikota Bima itu bisa diraih,” tutup dia yang disambut dengan applaus oleh hadirin yang ada. (Ag-04)
COMMENTS