Ulah para cukong bawan merah mulai terlihat. Harga bawang merah saat ini di petani dibeli dengan harga Rp.11Ribu/KG, atau senilai Rp.1,1Juta...
Ulah para cukong bawan merah mulai terlihat. Harga bawang merah saat ini di petani dibeli dengan harga Rp.11Ribu/KG, atau senilai Rp.1,1Juta per 100KG. Parahnya, bawang berukuran jumbo hanya dihargai Rp.1,3Juta/100KG. Harga ini, tentu membuat petani menjerit, apalagi harga bibit beberapa waktu lalu senilai Rp.3-4Juta per seratus kilogram, belum lagi untuk pembelian pupuk, obat-obatan dan biaya operasional sehari-hari selama proses tanam hingga panen berlangsung.”Demikian dikatakan Kades Sai Kecamatan Soromandi, Arifin Usman, Minggu (9/10) sore kemarin di Kantor Desa Sai.
Soromandi, KS.- Dalam sepekan terakhir ini, petani bawang di Desa Sai mulai memanen bawang yang mereka tanam selama dua bulan lebih. Hasil produksi ribuan petani, tentu memuaskan, tapi harga beli oleh pedagang, sangat memprihatinkan. Bayangkan saja, sebulan lalu harga bawang sempat naik hingga Rp.3Juta per 100Kg, tapi sekarang hanya Rp.1,1 hingga 1,3Juta. Harga tersebut, tentu membuat petani tidak mendapatkan untung banyak, karena harga bibit dua bulan lalu hampir mencapai angka Rp.4juta, mininal Rp.3Juta per100KG.
“Kenapa harga bawang sekarang turun drastis, disaat petani mulai memanen bawang mereka. Lantas, apa bentuk kepedulian pemerintah untuk para petani bawang sekarang, sementara di Tahun 2016 ini, belum ada bantuan dari pemerintah sedikitpun, baik berupa bibit, lebih-lebih untuk pupuk dan obat-obatan,”kata Kades Sai yang hoby menjadi menjadi petani bawang ini.
Kades mengaku prihatin dengan kondisi harga bawang sekarang, padahal produksi bawang untuk musim tanam kedua sekarang, sangat luar biasa hasilnya. “Musim panen pertama sekitar Mei kemarin, tak terlalu banyak, tapi untuk musim tanam sekarang, puluhan ribu ton bawang di Desa Sai khususnya siap dipanen saat ini,”kata Kades yang setiap hari selalu berada di ditengah warganya itu.
Ia berharap, agar pemerintah memiliki siap serius dalam mengatasi turunnya harga bawang sekarang. Apakah kondisi ini sengaja diciptakan oleh para cukong atau serentaknya masa panen petani bawang di seluruh indonesia, terutama di Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.”Kasihan petani sekarang. Mereka berharap harga tinggi, tapi tiba-tiba harga bawang sampai Rp.1,1Juta per 100KG,”tuturnya kesal.
Kades meminta kepada Bupati agar menyikapi soal keluhan petani bawang saat ini. Harus dipahami oleh seluruh pihak terkait bahwa kebutuhan bawang nasional di Indonesia, 40 persen lebih bawang hasil produksi di NTB. Artinya, jika tidak ada bawang di NTB, maka akan terjadi impor bawang di Indonesia.”Nah, kalau mau petani bermotivasi untuk menanam bawang merah, maka harus diperhatikan harga bawang oleh pemerintah, terutama pemerintah Pusat,”harap kades serius.(R-01)
COMMENTS