Sebanyak 936 siswa-siswi SMPN I Kota Bima saat ini tengah digenjot kedisplinannya oleh Kepala Sekolah (Kasek) dan para guru yang mengabdi di...
Sebanyak 936 siswa-siswi SMPN I Kota Bima saat ini tengah digenjot kedisplinannya oleh Kepala Sekolah (Kasek) dan para guru yang mengabdi di sekolah ternama di Kota Bima tersebut. Pasalnya, management sekolah yang sebelumnya dikenal bersahabat dan santu dalam setiap bersikap berperilaku, namun sekarang jauh dari harapan itu. Benarkah demikian ?.
Kota Bima, KS.- Kepala Sekolah (Kasek) SMPN I Kota Bima, Hj.Nurma, M.Pd yang ditemui wartawan Koran Stabilitas, beberapa waktu lalu mengaku tengah berkosentrasi membangun mental siswa-siswinya saat ini di sekolah yang tengah di pimpinnya itu. Pasalnya, sejak awal menjadi Kasek di SMPN I beberapa bulan lalu, pertama kali yang dihadapi dan harus diperbaiki yaitu kebiasaan anak-anak berada diluar kelas, ketika jam belajar berlangsung, terus kebiasaan loncat pagar (kabur dan bolos), juga kebiasaan buruk lainnya, yang merusak citra dunia pendidikan, khususnya nama baik SMPN I Kota Bima.
“Saya butuh waktu untuk memperbaiki semua yang biasa terjadi selama ini di sekolah ini (SMPN I,red). Jika mental, perbaikan sikap dan perilaku anak-anak sudah mulai terlihat baik, baru mutu pendidikan menjadi sasaran selanjutnya untuk diperbaiki. Karena memperbaiki atau meningkatkan mutu, harus berawal dari perbaikan sikap dan perilaku siswa, juga guru,”urainya.
Untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa di SMPN I Kota Bima sekarang, pihaknya membutuhkan sedikitnya 10 guru agama, namun baru empat orang yang didapat dari berbagai sekolah, termasuk dari Pondok Pesantren. Kenapa butuh banyak guru agama ?. Agar anak-anak di bina dan di didik khusus untuk memperdalam ilmu agama lebih dulu. Apalagi katanya, banyak anak-anak sekarang yang tidak ikut kegiatan Imtaq di Musholah sekolah, dengan berbai alasan, bahkan ada yang kabur keluar dari sekolah.”Saya tidak ingin kejadian ini terus terjadi di sekolah ini. Coba lihat di SMPN 6 di sebelah barat PLN Cabang Bima, tidak ada satupun anak yang berada diluar ruangan ketika jam belajar, dan disaat kegiatan imtaq di Musholah,”terangnya.
Tak hanya anak didik yang menjadi sasaran perbaikan mental, sikap dan perilaku di sekolahnya itu, Umi Nurma juga mengaku meminta kepada seluruh guru dan staf TU SMPN I Bima agar bekerja dengan baik, penuh tanggungjawab, dan tidak malas masuk kerja, sesuai jadwal ditentukan.”Ketika guru malas masuk kerja, apalagi malas mengajar, itu telah mengajarkan tidak baik pada anak didiknya. Saya tidak mau melihat ada guru yang malas kerja dan mengajar. Kalau sibuk dengan waktu lain diluar sekolah, ya lebih baik disampaikan secara langsung dan tertulis, sehingga sekolah bisa mengambil sikap tegas,”pungkasnya.
Selanjutnya soal kesiapan guru agama saat ini?. Kasek mengaku masih kekurangan guru agama. Dari sepuluh guru agama yang dibutuhkan, baru empat orang yang ada sekarang, sejak dirinya menjadi kasek.”Pokoknya saya butuh banyak guru agama di SMPN I, jika ingin sekolah ini maju dan punya nama dari sekolah seluruh di Kota Bima. Saya juga minta kepada guru agama seluruhnya, agar setiap jam mata pelajaran agama islam, dipusatkan kegiatannya di musholah, jangan di ruang kelas. Semua anak didiknya harus berada dalam ruang musholah,”pintanya.(KS-R01)
Kota Bima, KS.- Kepala Sekolah (Kasek) SMPN I Kota Bima, Hj.Nurma, M.Pd yang ditemui wartawan Koran Stabilitas, beberapa waktu lalu mengaku tengah berkosentrasi membangun mental siswa-siswinya saat ini di sekolah yang tengah di pimpinnya itu. Pasalnya, sejak awal menjadi Kasek di SMPN I beberapa bulan lalu, pertama kali yang dihadapi dan harus diperbaiki yaitu kebiasaan anak-anak berada diluar kelas, ketika jam belajar berlangsung, terus kebiasaan loncat pagar (kabur dan bolos), juga kebiasaan buruk lainnya, yang merusak citra dunia pendidikan, khususnya nama baik SMPN I Kota Bima.
“Saya butuh waktu untuk memperbaiki semua yang biasa terjadi selama ini di sekolah ini (SMPN I,red). Jika mental, perbaikan sikap dan perilaku anak-anak sudah mulai terlihat baik, baru mutu pendidikan menjadi sasaran selanjutnya untuk diperbaiki. Karena memperbaiki atau meningkatkan mutu, harus berawal dari perbaikan sikap dan perilaku siswa, juga guru,”urainya.
Untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa di SMPN I Kota Bima sekarang, pihaknya membutuhkan sedikitnya 10 guru agama, namun baru empat orang yang didapat dari berbagai sekolah, termasuk dari Pondok Pesantren. Kenapa butuh banyak guru agama ?. Agar anak-anak di bina dan di didik khusus untuk memperdalam ilmu agama lebih dulu. Apalagi katanya, banyak anak-anak sekarang yang tidak ikut kegiatan Imtaq di Musholah sekolah, dengan berbai alasan, bahkan ada yang kabur keluar dari sekolah.”Saya tidak ingin kejadian ini terus terjadi di sekolah ini. Coba lihat di SMPN 6 di sebelah barat PLN Cabang Bima, tidak ada satupun anak yang berada diluar ruangan ketika jam belajar, dan disaat kegiatan imtaq di Musholah,”terangnya.
Tak hanya anak didik yang menjadi sasaran perbaikan mental, sikap dan perilaku di sekolahnya itu, Umi Nurma juga mengaku meminta kepada seluruh guru dan staf TU SMPN I Bima agar bekerja dengan baik, penuh tanggungjawab, dan tidak malas masuk kerja, sesuai jadwal ditentukan.”Ketika guru malas masuk kerja, apalagi malas mengajar, itu telah mengajarkan tidak baik pada anak didiknya. Saya tidak mau melihat ada guru yang malas kerja dan mengajar. Kalau sibuk dengan waktu lain diluar sekolah, ya lebih baik disampaikan secara langsung dan tertulis, sehingga sekolah bisa mengambil sikap tegas,”pungkasnya.
Selanjutnya soal kesiapan guru agama saat ini?. Kasek mengaku masih kekurangan guru agama. Dari sepuluh guru agama yang dibutuhkan, baru empat orang yang ada sekarang, sejak dirinya menjadi kasek.”Pokoknya saya butuh banyak guru agama di SMPN I, jika ingin sekolah ini maju dan punya nama dari sekolah seluruh di Kota Bima. Saya juga minta kepada guru agama seluruhnya, agar setiap jam mata pelajaran agama islam, dipusatkan kegiatannya di musholah, jangan di ruang kelas. Semua anak didiknya harus berada dalam ruang musholah,”pintanya.(KS-R01)
COMMENTS