Perhatian Pemerintah Propinsi untuk wilayah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, terkait pembangunan peningkatan jalan dan jembatan, ternyata...
Perhatian Pemerintah Propinsi untuk wilayah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, terkait pembangunan peningkatan jalan dan jembatan, ternyata tak sebatas janji belaka Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi,MA. Buktinya, milyaran uang telah dilaokasikan untuk pembangunan beberapa jembatan yang belum di bangun di sepanjang jalan Lingkar Utara Bajo-Sampungu-Kiwu, termasuk pemasangan ratusan meter bronjong di sekitar Sungai Soro Nae Desa Sai dan Sori Nae Desa Sampungu.
Soromandi, KS.- Dua Minggu terakhir ini, puluhan tukang batu dan buruh bangunan tengah focus mengerjakan pemasangan bronjong di Sori Nae Sai. Beberapa hari ke depan, akan tuntas pemasangan bronjong tersebut. Selasa (1/11) siang, sebuah alat berat berupa excavator tengah menuju Sori Nae Sampungu, di sekitar jembantan sepanjang 40Meter lebih itu, akan dibuat ratusan meter bronjong oleh pihak Kontraktor, sesuai dengan kontrak kerja dengan pihak Pemerintah Propinsi NTB.
Perusahaan yang mengerjakan mega proyek menggunakan anggaran Pemerintah Propinsi NTB tersebut, belum diketahui secara pasti. Namun, menurut pengakuan dari beberapa tukang dan operator alat berat di Lapangan, bahwa sejumlah alat berat yang tengah beroperasi di lokasi proyek sekarang adalah milik management PT. Bunga Raya Lestasi, atau milik Bambang Koko.
Ketika ditanya wartawan Stabilitas berapa nilai kontrak untuk semua item pekerjaan oleh PT. Bunga Raya tersebut, para buruh dan operator alat berat mengaku tidak tahu. Begitu juga ditanya soal papan nama proyek, juga mengaku tidak tahu, karena bukan urusan mereka sebagai tenaga kerja di lapangan, melainkan oleh pihak Kontraktor sendiri.”Jangan tanya kami sebagai pekerja di lapangan pak wartawan. Silahkan hubungi PT. Bunga Raya sendiri di Kota Bima, kantornya di wilayah Lingkungan Sadia,”saran salah seorang pekerja yang tidak mau namanya di korankan.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Samsul meminta pihak kontraktor aga memasang papan nama proyek, sehingga tidak menimbulkan tandatanya berbagai pihak. Duta Demokrat ini juga meminta kepada pihak perusahaan agar tidak mengerjakan proyek dengan asal jadi, melainkan mengutamakan mutu dan kualitasnya, apalagi kondisi bencana alam seperti banji di Sori Nae Said an Sampungu, rawan jembatan roboh.”Ada beberapa jembatan yang sudah roboh di sepanjang jalan Soromandi, itu menandakan kondita tanahnya labil. Karena itu, harapan saya agar tidak berburu-buru mengerjakan proyeknya, dan utamakan kualitas bukan kuantitasnya,”harapnya.
Sementara dari pihak PT. Bunga Raya belum berhasil di konfirmasi. Direktur PT. Bunga Raya Bambang Koko pun ketika dihubungi via ponselnya tak pernah mau menjawab, meski telpon terus bordering ditangannya.(KS-R01)
Soromandi, KS.- Dua Minggu terakhir ini, puluhan tukang batu dan buruh bangunan tengah focus mengerjakan pemasangan bronjong di Sori Nae Sai. Beberapa hari ke depan, akan tuntas pemasangan bronjong tersebut. Selasa (1/11) siang, sebuah alat berat berupa excavator tengah menuju Sori Nae Sampungu, di sekitar jembantan sepanjang 40Meter lebih itu, akan dibuat ratusan meter bronjong oleh pihak Kontraktor, sesuai dengan kontrak kerja dengan pihak Pemerintah Propinsi NTB.
Perusahaan yang mengerjakan mega proyek menggunakan anggaran Pemerintah Propinsi NTB tersebut, belum diketahui secara pasti. Namun, menurut pengakuan dari beberapa tukang dan operator alat berat di Lapangan, bahwa sejumlah alat berat yang tengah beroperasi di lokasi proyek sekarang adalah milik management PT. Bunga Raya Lestasi, atau milik Bambang Koko.
Ketika ditanya wartawan Stabilitas berapa nilai kontrak untuk semua item pekerjaan oleh PT. Bunga Raya tersebut, para buruh dan operator alat berat mengaku tidak tahu. Begitu juga ditanya soal papan nama proyek, juga mengaku tidak tahu, karena bukan urusan mereka sebagai tenaga kerja di lapangan, melainkan oleh pihak Kontraktor sendiri.”Jangan tanya kami sebagai pekerja di lapangan pak wartawan. Silahkan hubungi PT. Bunga Raya sendiri di Kota Bima, kantornya di wilayah Lingkungan Sadia,”saran salah seorang pekerja yang tidak mau namanya di korankan.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Samsul meminta pihak kontraktor aga memasang papan nama proyek, sehingga tidak menimbulkan tandatanya berbagai pihak. Duta Demokrat ini juga meminta kepada pihak perusahaan agar tidak mengerjakan proyek dengan asal jadi, melainkan mengutamakan mutu dan kualitasnya, apalagi kondisi bencana alam seperti banji di Sori Nae Said an Sampungu, rawan jembatan roboh.”Ada beberapa jembatan yang sudah roboh di sepanjang jalan Soromandi, itu menandakan kondita tanahnya labil. Karena itu, harapan saya agar tidak berburu-buru mengerjakan proyeknya, dan utamakan kualitas bukan kuantitasnya,”harapnya.
Sementara dari pihak PT. Bunga Raya belum berhasil di konfirmasi. Direktur PT. Bunga Raya Bambang Koko pun ketika dihubungi via ponselnya tak pernah mau menjawab, meski telpon terus bordering ditangannya.(KS-R01)
COMMENTS