Mega proyek pengadaan air bersih di Dusun Kawae Desa Maria Utara Kecamatan Wawo, yang menghabiskan uang negara senilai, Rp. 6 Milyar tahun 2...
Mega proyek pengadaan air bersih di Dusun Kawae Desa Maria Utara Kecamatan Wawo, yang menghabiskan uang negara senilai, Rp. 6 Milyar tahun 2015 lalu, tampaknya tidak terlalu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat banyak, terutama bagi warga Desa Pesa dan Kambilo Kecamatan Wawo. Salah satu buktinya, dalam beberapa bulan terakhir ini, sebagian besar warga yang bermukim di dua desa tersebut, terus mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan hidupnya sehari hari.
Bima, KS.- Sejumlah warga Desa Pesa Kecamatan Wawo, kepada wartawan Koran Stabilitas, mengaku bahwa sejak lima bulan yang lalu hingga saat ini, mereka sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang bersumber dari mega proyek bernilai milyaran rupiah di Dusun Kawae Desa Maria Utara itu. Padahal sepengatahuan mereka selama ini, hasil dari proyek air bersih yang telah dibangun oleh pemerintah di Dusun Kawae tersebut, akan diprioritaskan untuk masyarakat Desa Pesa dan Kambilo Kecamatan Wawo, tapi rupanya hal itu hanyalah sebuah isapan jempol belaka, karena sampai sekarang mereka tidak bisa menikmati air bersih secukupnya. Yang terjadi hanyalah sebuah kesengsaraan, karena terpaksa harus mencari air kesana kemari untuk keperluan hidupnya sehari-hari, itu pun hanya bisa didapat satu sampai dua ember saja.
Olehnya itu, para warga Pesa tersebut mempertanyakan kepada pemerintah daerah, terutama pihak PDAM Bima, tentang macetnya distribusi air bersih untuk sebagian besar masyarakat Desa Pesa dan Kambilo tersebut. Apakah masalah ini terjadi pada pusat Instalasi Penampungan Air (IPA) di Dusun Kawae atau pada jalur perpipaanya. "Kalaupun terjadi kerusakan pada pipanya tolong diperbaiki cepat dong, karena kita ini sengsara terus dalam beberapa bulan terakhir ini akibat krisis air bersih dimaksud," pungkas sejumlah warga Desa Pesa.
Sementara itu, Direktur Umum Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Bima, Drs. H. Abdullah Zain yang dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (7/11) mengatakan, macetnya distribusi air ke Desa Pesa dan Kambilo Wawo tersebut, bukan terjadi di sumber air dan jalur perpipaan. Akan tetapi penyebab utamanya hanya pada soal letak wilayah saja, karena posisi Desa Pesa dan Kambilo itu lebih tinggi dari pusat instalasi air yang berada di Dusun Kawae. Akibat posisi kampung yang tidak ideal tersebut, maka aliran air dari Kawae tidak bisa didorong secara maksimal ke dua desa dimaksud.
Meski demikian lanjut H. Dul, pihaknya meminta kepada masyarakat Pesa dan Kambilo, agar bisa bersabar dulu sejenak. Karena untuk membantu mengatasi kesulitan air bersih yang dihadapi warga tersebut, pihak pemerintah melalui Dinas PU Kabupaten Bima, saat ini tengah melaksanakan proyek pemboran air yang berlokasi di dekat kantor Desa Pesa. "Lahirnya program bor air ini, berkat usulan yang kita ajukan ke Dinas PU. Bahkan untuk menambah tekanan airnya, nanti akan kita bangun sekaligus dengan Reservoar di lokasi pemboran tersebut," tandasnya. (KS-YR03)
COMMENTS