Lebih kurang 100 warga Desa Oi Tui Kecamatan Wera, Senin (28/11) menggelar demo di dalam halaman Kantor BPMDes Kabupaten Bima. Kehadiran tam...
Lebih kurang 100 warga Desa Oi Tui Kecamatan Wera, Senin (28/11) menggelar demo di dalam halaman Kantor BPMDes Kabupaten Bima. Kehadiran tamu tak di undang itu, terkait pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) oleh pihak Pemerintah Kabupaten Bima, padahal penggunaan ADD sebelumnya diduga banyak penyimpangan.
BIMA, KS.- Jendral Lapangan (Jendlap) aksi, Ade Iman Z dalam orasinya menuding terjadinya konspirasi antaran pihak BPMDes dengan Kepala Desa Oi Tui. Pasalnya, penggunaan ADD di termin pertama Tahun 2016 diduga dilakukan tidak dengan transparan oleh pihak pemerintah Desa, terutama oleh Kepala Desa (Kades) sendiri, tapi kenapa di termin selanjutnya bisa dicairkan anggarannya oleh Pemkab Bima.
“Mestinya harus jelas dulu laporan pertanggungjawaban penggunaan uang sebelumnya, baru dicairkan anggaran berikutnya, agar uang Daerah tidak di salahgunakan terus menerus oleh oknum kades dan jajarannya,”kata Irman di depan seorang pejabat BPMDes, Herman S,Sos saat itu.
Ade mengaku datang dengan warga untuk menemui Kepala BPMDes secara langsung, namun saat aksinya itu Kepala BPMDes tidak berada di tempat, melainkan berada di Mataram dalam rangka mengikuti asesmen yang digelar oleh Pemerintah Propinsi NTB untuk sejumlah pejabat eselon II Pemkab Bima.
”Beberapa hari sebelumnya kami sudah mengajukan surat untuk Kepala BPMDes agar mengklarifikasi soal pencairan ADD untuk Desa Oi Tui. Tapi, disaat kami datang ke kantor ini, justru tidak terlihat pejabat BPMDes, kecuali hanya pegawai biasa,”tuturnya kesal.
Sebenarnya kata Ade, pencairan anggaran untuk Desa Oi Tui tidak dipermasalahkan, jika tidak ada penyimpangan yang terjadi sekarang, apalagi Sekda dan Kaur yang terpilih beberapa bulan lalu, hingga sekarang belum juga dilantik oleh Kades, dengan alasan yang tidak jelas, padahal surat teguran dari Bupati telah dikeluarkan sejak lama.
”Pada intinya, kami datang demo di BPMDes ini berharap agar penggunaan ADD di Oi Tui dilakukan secara transparan dan tidak menyimpang dari rencana semula dengan warga Oi Tui,”ujarnya penuh harap.
Sementara Herman S,Sos yang saat itu dimintai tanggapannya enggan berkomentar banyak.”Saya tidak berhak untuk berkomentar. Tunggu Kepala Dinas atau sekretaris dinas, untuk menjawab semua tuntutan dan keluhan warga Oi Tui,”tandasnya.(KS-Q05)
BIMA, KS.- Jendral Lapangan (Jendlap) aksi, Ade Iman Z dalam orasinya menuding terjadinya konspirasi antaran pihak BPMDes dengan Kepala Desa Oi Tui. Pasalnya, penggunaan ADD di termin pertama Tahun 2016 diduga dilakukan tidak dengan transparan oleh pihak pemerintah Desa, terutama oleh Kepala Desa (Kades) sendiri, tapi kenapa di termin selanjutnya bisa dicairkan anggarannya oleh Pemkab Bima.
“Mestinya harus jelas dulu laporan pertanggungjawaban penggunaan uang sebelumnya, baru dicairkan anggaran berikutnya, agar uang Daerah tidak di salahgunakan terus menerus oleh oknum kades dan jajarannya,”kata Irman di depan seorang pejabat BPMDes, Herman S,Sos saat itu.
Ade mengaku datang dengan warga untuk menemui Kepala BPMDes secara langsung, namun saat aksinya itu Kepala BPMDes tidak berada di tempat, melainkan berada di Mataram dalam rangka mengikuti asesmen yang digelar oleh Pemerintah Propinsi NTB untuk sejumlah pejabat eselon II Pemkab Bima.
”Beberapa hari sebelumnya kami sudah mengajukan surat untuk Kepala BPMDes agar mengklarifikasi soal pencairan ADD untuk Desa Oi Tui. Tapi, disaat kami datang ke kantor ini, justru tidak terlihat pejabat BPMDes, kecuali hanya pegawai biasa,”tuturnya kesal.
Sebenarnya kata Ade, pencairan anggaran untuk Desa Oi Tui tidak dipermasalahkan, jika tidak ada penyimpangan yang terjadi sekarang, apalagi Sekda dan Kaur yang terpilih beberapa bulan lalu, hingga sekarang belum juga dilantik oleh Kades, dengan alasan yang tidak jelas, padahal surat teguran dari Bupati telah dikeluarkan sejak lama.
”Pada intinya, kami datang demo di BPMDes ini berharap agar penggunaan ADD di Oi Tui dilakukan secara transparan dan tidak menyimpang dari rencana semula dengan warga Oi Tui,”ujarnya penuh harap.
Sementara Herman S,Sos yang saat itu dimintai tanggapannya enggan berkomentar banyak.”Saya tidak berhak untuk berkomentar. Tunggu Kepala Dinas atau sekretaris dinas, untuk menjawab semua tuntutan dan keluhan warga Oi Tui,”tandasnya.(KS-Q05)
COMMENTS