Sejak hari Senin (9/1) kemarin, Kantor Imigrasi Kelas III Bima mulai melayani pembuatan pasport. Warga Bima dan Dompu tidak lagi harus menem...
Sejak hari Senin (9/1) kemarin, Kantor Imigrasi Kelas III Bima mulai melayani pembuatan pasport. Warga Bima dan Dompu tidak lagi harus menempuh jarak ratusan kilo meter ke Kabupaten Sumbawa, karena saat ini Imigrasi Bima sudah bisa melayani warga yang hendak membuat paspor. “Sejak Senin kemarin kami (Imigrasi,red) sudah mulai melayani pembuatan pasport,”Kata Kepala Imigrasi Bima H.Irham,MM saat dikonfirmasi Wartawan Koran Stabilitas saat di konfirmasi kemarin.
BIMA, KS.- Pelayanan pembuatan paspor akan tetap berjalan sesuai standar operasional Kantor Imigrasi. Artinya, tetap dilayani berdasarkan urutan pendaftaran dan tidak dengan faktor keluarga atau kedekatan, semua warga yang hendak membuat paspor dilayani yang sama, tanpa perbedaan sedikitpun. Karena itu, diharapkan kepada seluruh pegawai Imigrasi di Bima agar bekerja sesuai tugas masing-masing, tanpa harus mengedepankan kepentingan tertentu, apalagi kepentingan keluarga.
“Saya tidak ingin ada perbedaan pelayanan, siapapun yang datang membutuhkan pelayanan di Kantor Imigrasi, tetap dilayani yang sama, tanpa terkecuali,”pintanya.
Adanya Kantor Imigrasi Bima, semata-mata melayani masyarakat bertujuan mendekatkan pelayanan, serta mempermudah dan mempercepat pelayanan bagi warga Bima dan Dompu.”Kalau sebelumnya warga harus mengeluarkan uang transportasi menuju Sumbawa ratusan hingga jutaan rupiah, sekarang cukup dengan uang Rp.355Ribu bisa pulang dengan pasport,”jelasnya.
Irham mengaku di pelayanan perdana pembuatan pasport kemarin cukup banyak masyarakat yang datang, atau mencapai angka puluhan. Itu berarti, setiap hari imigrasi bima akan melayani warga puluhan bahkan ratusan orang perbulannya ke depannya. Secara otomatis pelayanan di imigrasi sumbawa akan berkurang drastis.”Semoga saja, dengan adanya imigrasi di bima ini dapat memberikan kepuasaan dan kebanggaan bagi warga Bima dan Dompu,”endusnya.
Pada kesempatan itu, Irham juga menyinggung soal banyaknya calo di setiap Kantor Imigrasi. Karena itu, ia meminta agar tidak ada calo pembuatan paspor di Bima. Bila ditemukan ada calo atau adanya keluhan warga mengenai tingginya biaya pembuatan pasport, maka ia tidak segan-segan mengambil sikap tegas, baik terhadap calo, lebih-lebih bagi pegawai imigrasi sendiri.”Intinya, saya berharap kinerja pegawai imigrasi di bima jauh dari pungutan liar, yang merusak citra imigrasi,”pintanya. (KS-Q05)
“Saya tidak ingin ada perbedaan pelayanan, siapapun yang datang membutuhkan pelayanan di Kantor Imigrasi, tetap dilayani yang sama, tanpa terkecuali,”pintanya.
Adanya Kantor Imigrasi Bima, semata-mata melayani masyarakat bertujuan mendekatkan pelayanan, serta mempermudah dan mempercepat pelayanan bagi warga Bima dan Dompu.”Kalau sebelumnya warga harus mengeluarkan uang transportasi menuju Sumbawa ratusan hingga jutaan rupiah, sekarang cukup dengan uang Rp.355Ribu bisa pulang dengan pasport,”jelasnya.
Irham mengaku di pelayanan perdana pembuatan pasport kemarin cukup banyak masyarakat yang datang, atau mencapai angka puluhan. Itu berarti, setiap hari imigrasi bima akan melayani warga puluhan bahkan ratusan orang perbulannya ke depannya. Secara otomatis pelayanan di imigrasi sumbawa akan berkurang drastis.”Semoga saja, dengan adanya imigrasi di bima ini dapat memberikan kepuasaan dan kebanggaan bagi warga Bima dan Dompu,”endusnya.
Pada kesempatan itu, Irham juga menyinggung soal banyaknya calo di setiap Kantor Imigrasi. Karena itu, ia meminta agar tidak ada calo pembuatan paspor di Bima. Bila ditemukan ada calo atau adanya keluhan warga mengenai tingginya biaya pembuatan pasport, maka ia tidak segan-segan mengambil sikap tegas, baik terhadap calo, lebih-lebih bagi pegawai imigrasi sendiri.”Intinya, saya berharap kinerja pegawai imigrasi di bima jauh dari pungutan liar, yang merusak citra imigrasi,”pintanya. (KS-Q05)
COMMENTS