Bencana banjir bandang yang terjadi di Bima akhir tahun 2016 lalu, telah menghancurkan rumah, harta benda dan sejumlah fasilitas, sarana pra...
Bencana banjir bandang yang terjadi di Bima akhir tahun 2016 lalu, telah menghancurkan rumah, harta benda dan sejumlah fasilitas, sarana prasarana lainya yang menunjang kehidupan masyarakat. Salah satunya perpipaan air bersih yang berada diwilayah Desa Ntori Kecamatan Wawo.
BIMA, KS.- Kepala Desa Ntori, Algi Syarif, S. Sos, didampingi kepala dusun dan masyarakat setempat kepada wartawan koran Stabilitas, Selasa kemarin (10/1) mengatakan, akibat banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu, pipa air bersih mulai dari lokasi sumber mata air Sori Na,e yang menuju ke pemukiman warga Desa Ntori sepanjang 650 meter mengalami kerusakan yang sangat parah. Bahkan sebagian besar sudah hanyut ditelan arus banjir.
Olehnya itu, pihaknya bersama ribuan warga Desa Ntori yang berjumlah sebanyak 629 Kepala Keluarga (KK), saat ini sangat mengharapkan perhatian dan kepedulian dari pihak Pemkab Bima, Pemprov NTB maupun pemerintah yang ada pusat. Paling tidak bisa secepatnya memberikan bantuan yang bersumber dari dana bencana alam, untuk mengganti semua perpipaan yang sudah rusak parah dan hanyut dibawa banjir bandang tersebut. "Jenis bantuan yang kami minta ini bukan uang, tapi yang paling penting adalah pipa air sepanjang 650 meter itu," ujar Algi Syarif.
Kades yang baru terpilih dalam Pilkades serentak 2016 ini, mengaku bahwa untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami oleh seluruh warganya, ia bersama seluruh aparat pemerintah desa dan masyarakat umum yang berdomisili di Desa Ntori, beberapa hari pasca banjir itu telah memasang kembali pipa sementara, jenis pipa non standar (biasa) disepanjang lokasi yang dilanda banjir tersebut. Dengan dipasangnya pipa biasa ini, krisis air bersih yang dialami warga sudah bisa teratasi, meskipun debit air yang keluar dari jalur perpipaan dimaksud masih relatif kecil, tidak seperti biasanya sebelum musibah banjir itu terjadi.
"Demi memenuhi kebutuhan warga, apalagi air bersih ini sangat vital bagi kehidupan masyarakat. Maka saya terpaksa menggunakan dana ADD/DDA untuk membeli pipa non standar ini, kebetulan dana untuk perpipaan itu memang sudah dicantumkan dalam APBDes Desa Ntori tahun 2016 kemarin," pungkas salah satu Kades termuda diwilayah Kabupaten Bima ini. (KS-YR03)
BIMA, KS.- Kepala Desa Ntori, Algi Syarif, S. Sos, didampingi kepala dusun dan masyarakat setempat kepada wartawan koran Stabilitas, Selasa kemarin (10/1) mengatakan, akibat banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu, pipa air bersih mulai dari lokasi sumber mata air Sori Na,e yang menuju ke pemukiman warga Desa Ntori sepanjang 650 meter mengalami kerusakan yang sangat parah. Bahkan sebagian besar sudah hanyut ditelan arus banjir.
Olehnya itu, pihaknya bersama ribuan warga Desa Ntori yang berjumlah sebanyak 629 Kepala Keluarga (KK), saat ini sangat mengharapkan perhatian dan kepedulian dari pihak Pemkab Bima, Pemprov NTB maupun pemerintah yang ada pusat. Paling tidak bisa secepatnya memberikan bantuan yang bersumber dari dana bencana alam, untuk mengganti semua perpipaan yang sudah rusak parah dan hanyut dibawa banjir bandang tersebut. "Jenis bantuan yang kami minta ini bukan uang, tapi yang paling penting adalah pipa air sepanjang 650 meter itu," ujar Algi Syarif.
Kades yang baru terpilih dalam Pilkades serentak 2016 ini, mengaku bahwa untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami oleh seluruh warganya, ia bersama seluruh aparat pemerintah desa dan masyarakat umum yang berdomisili di Desa Ntori, beberapa hari pasca banjir itu telah memasang kembali pipa sementara, jenis pipa non standar (biasa) disepanjang lokasi yang dilanda banjir tersebut. Dengan dipasangnya pipa biasa ini, krisis air bersih yang dialami warga sudah bisa teratasi, meskipun debit air yang keluar dari jalur perpipaan dimaksud masih relatif kecil, tidak seperti biasanya sebelum musibah banjir itu terjadi.
"Demi memenuhi kebutuhan warga, apalagi air bersih ini sangat vital bagi kehidupan masyarakat. Maka saya terpaksa menggunakan dana ADD/DDA untuk membeli pipa non standar ini, kebetulan dana untuk perpipaan itu memang sudah dicantumkan dalam APBDes Desa Ntori tahun 2016 kemarin," pungkas salah satu Kades termuda diwilayah Kabupaten Bima ini. (KS-YR03)
COMMENTS