Penyakit masyarakat yang berkaitan dengan narkoba, minuman keras dan togel, tentu tidak akan bisa jauh dari kejahatan seperti pencurian deng...
Penyakit masyarakat yang berkaitan dengan narkoba, minuman keras dan togel, tentu tidak akan bisa jauh dari kejahatan seperti pencurian dengan kekerasan, pencopetan, pencurian uang mesin di ATM terutama curanmor. Kenapa bisa demikian ?
BIMA, KS.- Ketua Lembaga Pemuda Pemudi Kreatif Bima (LPPKB) Rafidin S.Sos menjelaskan, dengan bebasnya penjualan narkoba, miras dan judi togel di Bima sekarang tentu akan mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam seketika. Masalahnya, dalam sehari satu kepala yang hoby dengan narkoba miras dan togel akan menghabiskan uang ratusan hingga jutaan rupiah dalam sekali beraktivitas, sementara pendapatan untuk memenuhi hasrat dan keinginan tersebut tidak mampu mempenuhinya. Sehingga jalan keluarnya adalah dengan melakukan kejahatan yang mempermudah dan mempercepat pendapatan uang, meski harus melanggar hukum.
"Saya yakin, pelaku kejahatan curanmor itu ada hubungan yang sangat erat dengan peredaran narkoba, miras dan togel di Kota Bima,"kata Rafidin yang juga pimpinan Koran Stabilitas ini.
Lebih lanjut Ketua PWI Bima ini meminta agar pihak kepolisian untuk melakukan tes urine atau tes rambut bagi setiap pelaku kejahatan yang telah ditangkap, untuk mengetahui sejauhmana para pelaku melibatkan diri dalam melakukan aksi jahatnya.
"Apakah pelaku melakukan pencurian murni kebiasaannya yang sulit dihilangkan atau kejahatan itu untuk memenuhi hasrat dan nafsunya seperti untuk membeli narkoba, miras dan togel, belum lagi dengan permainan judi online yang diduga kuat melibatkan berbagai elemen penting, termasuk pengusaha kaya dalam berbagai kalangan, "ungkapnya.
Di Bima katanya, judi togel tidak begitu marak lagi dengan bermain atau membeli kupon seperti biasanya, karena mudah diungkap tapi sekarang judi togel hampir berlangsung setiap warnet yang beroperasi di Bima.
"Kalau polisi mau ungkap atau tangkap judi togel online, domino atau remi, bisa datangi setiap warnet. Sekarang warnet tidak lagi untuk aktivitas positif melainkan untuk perjudian online,"tegas Rafidin yang mengaku telah mendatai semua warnet untuk kegiatan judi juga untuk transaksi narkoba di Kota Bima itu
Selain itu, Rafidin juga mengaku adanya keterlibatan oknum intelektual dalam kaitan curanmor di Bima sekarang terutama di Kota Bima. Pasalnya, banyak juga oknum intelektual termasuk oknum aktivis yang berhubungan dengar narkoba dan miras.Pertanyaannya, dari mana oknum-oknum tersebut mendapatkan uang banyak untuk membeli narkoba, miras juga untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari, jika tidak melakukan kejahatan kecuali ada usaha yang menghasilkan uang.
"Ingat, kebutuhan untuk beli narkoba dan miras itu butuh uang banyak. Belum lagi dengan gaya hidup dan main perempuan termasuk karaokean di kafe-kafe dengan perempuan cantik, tentu butuh anggaran banyak,"cetusnya.
Rafidin berharap agar masyarakat Bima untuk tetap waspada dengan siapapun yang datang bertamu di rumah termasuk orang yang dikenal, apalagi datang bertamu diwaktu-waktu tertentu.
"Pelaku kejahatan banyak cara untuk mendapatkan uang, termasuk tidak mengenal teman dan saudara sendiri, yang penting bisa mendatangkan uang karena desakan nafsunya tadi,"jelasnya.
Lebih jelas lagi Rafidin mengatakan, saat ini angka kemiskinan dan pengangguran di Kota dan Kabupaten Bima semakin bertambah, tentu akan berimbas buruk bagi rakyat yang tidak tau apa-apa, juga berimbas pada kredibilitas pemeintah daerah yang tidak punya niat untuk membuka lapangan kerja bagi para pelaku pengangguran.
"Harapan saya agar Walikota dan Bupati tidak hanya berpikir membantu orang-orang sekatnya, tapi juga mau melirik kehidupan rakyat yang lainnya, meski tak dianggap ada kontribusi sebelumnya,"harapnya. (KS-IB02)
BIMA, KS.- Ketua Lembaga Pemuda Pemudi Kreatif Bima (LPPKB) Rafidin S.Sos menjelaskan, dengan bebasnya penjualan narkoba, miras dan judi togel di Bima sekarang tentu akan mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam seketika. Masalahnya, dalam sehari satu kepala yang hoby dengan narkoba miras dan togel akan menghabiskan uang ratusan hingga jutaan rupiah dalam sekali beraktivitas, sementara pendapatan untuk memenuhi hasrat dan keinginan tersebut tidak mampu mempenuhinya. Sehingga jalan keluarnya adalah dengan melakukan kejahatan yang mempermudah dan mempercepat pendapatan uang, meski harus melanggar hukum.
"Saya yakin, pelaku kejahatan curanmor itu ada hubungan yang sangat erat dengan peredaran narkoba, miras dan togel di Kota Bima,"kata Rafidin yang juga pimpinan Koran Stabilitas ini.
Lebih lanjut Ketua PWI Bima ini meminta agar pihak kepolisian untuk melakukan tes urine atau tes rambut bagi setiap pelaku kejahatan yang telah ditangkap, untuk mengetahui sejauhmana para pelaku melibatkan diri dalam melakukan aksi jahatnya.
"Apakah pelaku melakukan pencurian murni kebiasaannya yang sulit dihilangkan atau kejahatan itu untuk memenuhi hasrat dan nafsunya seperti untuk membeli narkoba, miras dan togel, belum lagi dengan permainan judi online yang diduga kuat melibatkan berbagai elemen penting, termasuk pengusaha kaya dalam berbagai kalangan, "ungkapnya.
Di Bima katanya, judi togel tidak begitu marak lagi dengan bermain atau membeli kupon seperti biasanya, karena mudah diungkap tapi sekarang judi togel hampir berlangsung setiap warnet yang beroperasi di Bima.
"Kalau polisi mau ungkap atau tangkap judi togel online, domino atau remi, bisa datangi setiap warnet. Sekarang warnet tidak lagi untuk aktivitas positif melainkan untuk perjudian online,"tegas Rafidin yang mengaku telah mendatai semua warnet untuk kegiatan judi juga untuk transaksi narkoba di Kota Bima itu
Selain itu, Rafidin juga mengaku adanya keterlibatan oknum intelektual dalam kaitan curanmor di Bima sekarang terutama di Kota Bima. Pasalnya, banyak juga oknum intelektual termasuk oknum aktivis yang berhubungan dengar narkoba dan miras.Pertanyaannya, dari mana oknum-oknum tersebut mendapatkan uang banyak untuk membeli narkoba, miras juga untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari, jika tidak melakukan kejahatan kecuali ada usaha yang menghasilkan uang.
"Ingat, kebutuhan untuk beli narkoba dan miras itu butuh uang banyak. Belum lagi dengan gaya hidup dan main perempuan termasuk karaokean di kafe-kafe dengan perempuan cantik, tentu butuh anggaran banyak,"cetusnya.
Rafidin berharap agar masyarakat Bima untuk tetap waspada dengan siapapun yang datang bertamu di rumah termasuk orang yang dikenal, apalagi datang bertamu diwaktu-waktu tertentu.
"Pelaku kejahatan banyak cara untuk mendapatkan uang, termasuk tidak mengenal teman dan saudara sendiri, yang penting bisa mendatangkan uang karena desakan nafsunya tadi,"jelasnya.
Baca Juga
Lebih jelas lagi Rafidin mengatakan, saat ini angka kemiskinan dan pengangguran di Kota dan Kabupaten Bima semakin bertambah, tentu akan berimbas buruk bagi rakyat yang tidak tau apa-apa, juga berimbas pada kredibilitas pemeintah daerah yang tidak punya niat untuk membuka lapangan kerja bagi para pelaku pengangguran.
"Harapan saya agar Walikota dan Bupati tidak hanya berpikir membantu orang-orang sekatnya, tapi juga mau melirik kehidupan rakyat yang lainnya, meski tak dianggap ada kontribusi sebelumnya,"harapnya. (KS-IB02)
COMMENTS