Wakil Bupati Bima Drs. H.Dahlan, M.Noer pada Kegiatan Imtaq Gabungan Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima yang dilangsungkan di lapangan tenis ...
Wakil Bupati Bima Drs. H.Dahlan, M.Noer pada Kegiatan Imtaq Gabungan Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima yang dilangsungkan di lapangan tenis Pemda pada hari Jum’at (10/3) dihadapan seluruh ASN menekankan terkait dengan Disiplin bagi seluruh Aparatur Sipil Negara, hal ini dikarenakan bahwa sebagai seorang Aparatur Sipil Negara sudah seharusnya dapat menjalankan tugas dengan profesional.
BIMA, KS.- Dampak bersyukur atas pekerjaan yang dijalani ini memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kedisiplinan.
“Karena bersyukur dan mencintai pekerjaan, kita amanah dalam menjalankan pekerjaan yang diberikan ini,” ungkapnya.
Kedisiplinan ini, merupakan penilaian capaian kinerja terbaik bagi setiap aparatur sipil negara. Peraturan kedisiplinan bukan dibuat oleh bupati sebagai kepala daerah, namun sudah ditentukan dengan peraturan pemerintah, sehingga keberadaan Aparatur Sipil Negara ini dapat terus meningkatkan kualitas keilmuan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan \ teknologi.
“ASN tidak lagi berpikir stagnan dengan rutinitas yang ada. Namun, harus visioner. “Ikuti kemajuan teknologi dengan perkem-bangan yang saat ini semakin maju. Termasuk dalam sistem administrasi yang juga sudah mulai menerapkan sistem elektronik,” terangnya.
Terkait dengan pemberian uang lauk pauk bagi seluruh ASN, semangat dan rajin masuk kantor. Sehingga kedepannya pemberian pelayanan kepada masyarakat bisa ditingkatkan lagi.
”Terlebih lagi pelayanan kepada atasan dalam rangka mendukung Tugas dan Fungsi Pokok selaku pelayanan masyarakat, sekaligus pemberian uang lauk pauk ini dalam rangka memberikan rangsangan agar ASN tidak malas masuk kantor sehingga ASN dapat melaksanakan rutinitas dalam pelayan kepada atasan maupun kepada masyarakat,” imbuhnya.
Begitupula visi misi Bupati dan Wakil Bupati Bima yang RAMAH,salah satunya terkait di bidang agama yaitu Terwujudnya Pemerintah Dan Masyarakat Kabupaten Bima Yang Beriman Dan Bertaqwa Kepada Allah SWT, Serta Membangun Karakter Religius Dalam Bermasyarakat, untuk itu, dengan membangun karakter masyarakat Kabupaten Bima, yang religius kedepannya dalam rangka membina dan menggembleng warga masyarakat, maka akan terwujud pemerintah dan masyarakat yang jujur, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab dalam mewujudkan pemerintahan yang baik ( ”good governance”) serta dapat mewujudkan pemerintah dan masyarakat yang berwibawa, unggul, berdaya saing dan handal dalam era global.
“berharap semoga dengan kedisiplinan yang ditunjukan oleh seluruh ASN dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun atasan guna mendukung program pemerintah,” tandasnya.
Sekda Kabupaten Bima Drs. HM. Taufik, HAK, M.Si juga menyampaikan bahwa selaku Aparatur Sipil Negara diwajibkan dapat melayani kebutuhan pimpinan dan masyarakat terutama program yang dilaksanakan, hal ini dikarenakan tidak semua warga masyarakat bisa menjadi ASN sehingga keberadaan ASN harus betul – betul dapat memberikan pelayanan yang baik demi terwujudnya pemerintahan yang baik terutama bagi ASN yang telah diberikan amanah untuk pimpin SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Semoga dengan amanah yang diberikan dapat dijalankan demi mendukung program kerja maupun program pembangunan yang dilaksanakan Bupati dan Wakil Bupati Bima sesuai dengan visi misi beliau, karena tanpa adanya dukungan dari kita semua maka program pemerintah daerah tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan kita semua.
“ Mari kita bersama sama mendukung program pemerintah daerah, sehingga visi misi Bima ramah dapat dilaksanakan Sesuai dengan amanah yang diemban oleh beliau,” cetusnya.
Dalam uraian hikmah yang disampaikan oleh Ustad Drs. H.Suaidin, M.Pd menekankan hubungan dengan Allah (Hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (Hablumminannas) semenjak diturunkannya Al Qur’an. Oleh karenanya dengan Adanya hubungan ini lanjut beliau merupakan konsekuensi tak terhindarkan dari adanya interaksi kita dengan Allah karena kita selalu membutuhkan pertolongan Nya dan interaksi dengan sesama manusia karena kita membutuhkan bantuannya.
Seorang muslim tidaklah cukup membangun hubungan baik dengan Allah tetapi harus pula membangun hubungan baik dengan sesama manusia. Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-imran ayat 112 yang artinya mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Kedua aspek ini Hablumminallah maupun Hablumminannas merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, hal ini dikarenakan Kedua hubungan tersebut sama penting dan harus berjalan seimbang.
Dengan aturan yang berasal dari Allah maka tidak ada alasan apapun bagi seseorang untuk melanggar perintah Allah. Hidup bermasyarakat adalah hal yang tak bisa dihindarkan sebagaimana sudah kita ketahui bahwa seorang muslim tidak mungkin hidup sendiri dan menjauh dari jamaah. Bahkan dalam shalat pun, Allah menyuruh kita untuk melaksanakannya secara berjamaah bukan sendiri-sendiri. Hubungan sesama manusia dalam Islam adalah hubungan sebagai saudara.
Maka dari itu dengan adanya kedua hubungan tersebut maka harus dilandasi dengan prinsip-prinsip keadilan, saling menghargai dan ujung-ujungnya adalah hubungan yang saling menguntungkan (mutualisme). Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik manusia diantara kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Sudah selayaknya kita sebagai seorang muslim memanfaatkan Hablumminannas untuk berlomba-lomba menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Siapa pun yang berhubungan dengan kita harusnya dia merasakan keuntungan bukanlah kerugian. Itulah prinsip bermasyarakat dalam Islam.
“Dapat hidup berjamaah sesuai perintah Allah adalah sebuah kesuksesan seorang hamba karena dengan begitu dia telah berhasil melewati berbagai rintangan dalam rangka ibadah kepada Allah (Hablumminannas).“ imbuhnya. ( KS-Q05)
BIMA, KS.- Dampak bersyukur atas pekerjaan yang dijalani ini memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kedisiplinan.
“Karena bersyukur dan mencintai pekerjaan, kita amanah dalam menjalankan pekerjaan yang diberikan ini,” ungkapnya.
Kedisiplinan ini, merupakan penilaian capaian kinerja terbaik bagi setiap aparatur sipil negara. Peraturan kedisiplinan bukan dibuat oleh bupati sebagai kepala daerah, namun sudah ditentukan dengan peraturan pemerintah, sehingga keberadaan Aparatur Sipil Negara ini dapat terus meningkatkan kualitas keilmuan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan \ teknologi.
“ASN tidak lagi berpikir stagnan dengan rutinitas yang ada. Namun, harus visioner. “Ikuti kemajuan teknologi dengan perkem-bangan yang saat ini semakin maju. Termasuk dalam sistem administrasi yang juga sudah mulai menerapkan sistem elektronik,” terangnya.
Terkait dengan pemberian uang lauk pauk bagi seluruh ASN, semangat dan rajin masuk kantor. Sehingga kedepannya pemberian pelayanan kepada masyarakat bisa ditingkatkan lagi.
”Terlebih lagi pelayanan kepada atasan dalam rangka mendukung Tugas dan Fungsi Pokok selaku pelayanan masyarakat, sekaligus pemberian uang lauk pauk ini dalam rangka memberikan rangsangan agar ASN tidak malas masuk kantor sehingga ASN dapat melaksanakan rutinitas dalam pelayan kepada atasan maupun kepada masyarakat,” imbuhnya.
Begitupula visi misi Bupati dan Wakil Bupati Bima yang RAMAH,salah satunya terkait di bidang agama yaitu Terwujudnya Pemerintah Dan Masyarakat Kabupaten Bima Yang Beriman Dan Bertaqwa Kepada Allah SWT, Serta Membangun Karakter Religius Dalam Bermasyarakat, untuk itu, dengan membangun karakter masyarakat Kabupaten Bima, yang religius kedepannya dalam rangka membina dan menggembleng warga masyarakat, maka akan terwujud pemerintah dan masyarakat yang jujur, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab dalam mewujudkan pemerintahan yang baik ( ”good governance”) serta dapat mewujudkan pemerintah dan masyarakat yang berwibawa, unggul, berdaya saing dan handal dalam era global.
“berharap semoga dengan kedisiplinan yang ditunjukan oleh seluruh ASN dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun atasan guna mendukung program pemerintah,” tandasnya.
Sekda Kabupaten Bima Drs. HM. Taufik, HAK, M.Si juga menyampaikan bahwa selaku Aparatur Sipil Negara diwajibkan dapat melayani kebutuhan pimpinan dan masyarakat terutama program yang dilaksanakan, hal ini dikarenakan tidak semua warga masyarakat bisa menjadi ASN sehingga keberadaan ASN harus betul – betul dapat memberikan pelayanan yang baik demi terwujudnya pemerintahan yang baik terutama bagi ASN yang telah diberikan amanah untuk pimpin SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bima.
Semoga dengan amanah yang diberikan dapat dijalankan demi mendukung program kerja maupun program pembangunan yang dilaksanakan Bupati dan Wakil Bupati Bima sesuai dengan visi misi beliau, karena tanpa adanya dukungan dari kita semua maka program pemerintah daerah tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan kita semua.
“ Mari kita bersama sama mendukung program pemerintah daerah, sehingga visi misi Bima ramah dapat dilaksanakan Sesuai dengan amanah yang diemban oleh beliau,” cetusnya.
Dalam uraian hikmah yang disampaikan oleh Ustad Drs. H.Suaidin, M.Pd menekankan hubungan dengan Allah (Hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (Hablumminannas) semenjak diturunkannya Al Qur’an. Oleh karenanya dengan Adanya hubungan ini lanjut beliau merupakan konsekuensi tak terhindarkan dari adanya interaksi kita dengan Allah karena kita selalu membutuhkan pertolongan Nya dan interaksi dengan sesama manusia karena kita membutuhkan bantuannya.
Seorang muslim tidaklah cukup membangun hubungan baik dengan Allah tetapi harus pula membangun hubungan baik dengan sesama manusia. Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-imran ayat 112 yang artinya mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Kedua aspek ini Hablumminallah maupun Hablumminannas merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, hal ini dikarenakan Kedua hubungan tersebut sama penting dan harus berjalan seimbang.
Dengan aturan yang berasal dari Allah maka tidak ada alasan apapun bagi seseorang untuk melanggar perintah Allah. Hidup bermasyarakat adalah hal yang tak bisa dihindarkan sebagaimana sudah kita ketahui bahwa seorang muslim tidak mungkin hidup sendiri dan menjauh dari jamaah. Bahkan dalam shalat pun, Allah menyuruh kita untuk melaksanakannya secara berjamaah bukan sendiri-sendiri. Hubungan sesama manusia dalam Islam adalah hubungan sebagai saudara.
Maka dari itu dengan adanya kedua hubungan tersebut maka harus dilandasi dengan prinsip-prinsip keadilan, saling menghargai dan ujung-ujungnya adalah hubungan yang saling menguntungkan (mutualisme). Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik manusia diantara kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Sudah selayaknya kita sebagai seorang muslim memanfaatkan Hablumminannas untuk berlomba-lomba menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Siapa pun yang berhubungan dengan kita harusnya dia merasakan keuntungan bukanlah kerugian. Itulah prinsip bermasyarakat dalam Islam.
“Dapat hidup berjamaah sesuai perintah Allah adalah sebuah kesuksesan seorang hamba karena dengan begitu dia telah berhasil melewati berbagai rintangan dalam rangka ibadah kepada Allah (Hablumminannas).“ imbuhnya. ( KS-Q05)
COMMENTS