JEMBER, KS.- Keluarga besar mahasiswa dan warga Bima Dompu, Nusa Tenggara Barat, di Kabupaten Jember mendesak aparat kepolisian mengusut tu...
JEMBER, KS.- Keluarga besar mahasiswa dan warga Bima Dompu, Nusa Tenggara Barat, di Kabupaten Jember mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas penembakan yang mengakibatkan tewasnya Dedi (25), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember, di depan bekas mal Hardis, Jalan Sultan Agung, Sabtu (11/3/2017), pukul 01.45.
Dedi adalah mahasiswa Fakultas Bahasa Indonesia Unmuh Jember semester 10. Dia berasal dari Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Selama di Jember, dia tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Mangun Sarkoro, Kecamatan Rambipuji.
"Saya minta kepada Kapolres agar betul-betul diselidiki secara profesional, tidak boleh main-main, karena dampaknya tidak bagus. Orang Bima ini keras-keras," kata Husni Thamrin, sesepuh keluarga besar warga Bima di Jember.
Husni sendiri tidak tahu bagaimana kronologi kejadian penembakan terhadap Dedi ini. "Cuma katanya kena letusan (tembakan, Red)," katanya. Selama ini Dedi selalu datang, ketika ada pertemuan dalam keluarga besar Bima.
Dedi (25), sempat terlibat pertengkaran dengan pengendara mobil Swift putih sebelum tewas ditembak. Informasi yang diterima beritajatim.com, Dedi berboncengan sepeda motor Suzuki Smash warna biru dengan R. Mereka menyalip mobil Suzuki Swift putih dan menghentikannya.
Terjadi pertengkaran antara Dedi dan temannya dengan pengendara Swift. Lalu terdengar letusan. Dedi terkapar. Pengendara mobil Swift melaju meninggalkan korban. (KS-*)
COMMENTS