Meski polisi telah menangkap pelaku utama pembunuhan terhadap Dewa Bhakti Negara (20) yang terjadi di perbatasan Desa Mpili dan Kamunti, Kam...
Meski polisi telah menangkap pelaku utama pembunuhan terhadap Dewa Bhakti Negara (20) yang terjadi di perbatasan Desa Mpili dan Kamunti, Kamis (29/6) sore kemarin, namun polisi terus memburu pelaku lainnya yang diperkirakan lebih dari dua orang. Polisi berharap agar pihak keluarga yang merasa anaknya terlibat melakukan pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya korban (Dewa), agar segera menyerahkan diri ke polisi dengan segera.
BIMA, KS.- Kapolres Bima Kabupaten Bima, AKBP.Eka Faturahman, S.Ik kepada sejumlah wartawan usai menghadiri acara pemakaman almarhum Dewa di kuburan umum Desa O,o Jum’at kemarin sore mengaku, saat ini anggota buser bersama tim jatanras dari Polda NTB tengah melakukan pemburuan terhadap para pelaku, karena identitas pelaku telah dikantongi berdasarkan pengakuan pelaku utama, Arkam.
“Memang di penyidik Arkam mengaku melakukan penikaman sendiri terhadap korban dewan, tapi rekan-rekannya yang ada saat kejadian itu ada beberapa orang yang diakui oleh Arkam. Nah, kita lagi mencari teman arkam yang saat itu berada di lokasi kejadian,” paparnya.
Kapolres mengaku, bahwa senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menikam korban waktu itu diakui milik korban sendiri. Itu baru keterangan pelaku, polisi tidak serta merta percaya dengan pengakuan tersebut, karena harus dilakukan pemeriksaan lebih dalam lagi, terkait bagaimana peran serta masing-masing pelaku saat melakukan pengeroyokan terhadap korban.
“Untuk memastikan bagaimana peran sesungguhnya pelaku utama saat menikam korba, dibutuhkan keterangan saksi. Satu saksi telah diperiksa yaitu saksi yang melihat langsung kejadian itu, juga melihat pelaku lain mengeroyok korban saat itu,” pungkasnya.
Eka kembali berpesan kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri, itu lebih baik daripada lari terus dikejar polisi, sehingga tetap tidak aman, dimanapun pelaku berada.”Harapan saya agar keluarga pelaku menyerahkan anak-anaknya ke polisi,” pintanya. Sementara informasi yang diperoleh Koran Stabilitas, bahwa nama-nama teman Arkam yang saat itu berada di lokasi kejadian yaitu, Habe, Muarif, Sugi dan Suli, juga beberapa orang lainnya.(KS-IB02)
BIMA, KS.- Kapolres Bima Kabupaten Bima, AKBP.Eka Faturahman, S.Ik kepada sejumlah wartawan usai menghadiri acara pemakaman almarhum Dewa di kuburan umum Desa O,o Jum’at kemarin sore mengaku, saat ini anggota buser bersama tim jatanras dari Polda NTB tengah melakukan pemburuan terhadap para pelaku, karena identitas pelaku telah dikantongi berdasarkan pengakuan pelaku utama, Arkam.
“Memang di penyidik Arkam mengaku melakukan penikaman sendiri terhadap korban dewan, tapi rekan-rekannya yang ada saat kejadian itu ada beberapa orang yang diakui oleh Arkam. Nah, kita lagi mencari teman arkam yang saat itu berada di lokasi kejadian,” paparnya.
Kapolres mengaku, bahwa senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menikam korban waktu itu diakui milik korban sendiri. Itu baru keterangan pelaku, polisi tidak serta merta percaya dengan pengakuan tersebut, karena harus dilakukan pemeriksaan lebih dalam lagi, terkait bagaimana peran serta masing-masing pelaku saat melakukan pengeroyokan terhadap korban.
“Untuk memastikan bagaimana peran sesungguhnya pelaku utama saat menikam korba, dibutuhkan keterangan saksi. Satu saksi telah diperiksa yaitu saksi yang melihat langsung kejadian itu, juga melihat pelaku lain mengeroyok korban saat itu,” pungkasnya.
Eka kembali berpesan kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri, itu lebih baik daripada lari terus dikejar polisi, sehingga tetap tidak aman, dimanapun pelaku berada.”Harapan saya agar keluarga pelaku menyerahkan anak-anaknya ke polisi,” pintanya. Sementara informasi yang diperoleh Koran Stabilitas, bahwa nama-nama teman Arkam yang saat itu berada di lokasi kejadian yaitu, Habe, Muarif, Sugi dan Suli, juga beberapa orang lainnya.(KS-IB02)
COMMENTS