Jika di rezim Kepemimpinan Drs,H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd, April salah seorang aktifis harus berurusan dengan hukum karena merusak Fasilitas P...
Jika di rezim Kepemimpinan Drs,H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd, April salah seorang aktifis harus berurusan dengan hukum karena merusak Fasilitas Pemerintah di depan Ruangan Bupati Bima. Kali ini, oknum aktifis itu kembali berulah di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikulturan (Dispertapa) Kabupaten Bima. Aktifis yang kini bergabung dengan Partai Politik (Parpol) Hanura itu memecahkan Kaca Jendela ruangan salah satu Bidang Instansi tersebut Senin (21/8) kemarin.
BIMA, KS. - Kejadian itu tidak hanya menyita perhatian Pegawai dan Pejabat setempat. Namun, juga dari kalangan sesama aktifis, Pegiat LSM, Kontraktor dan Wartawan. Termasuk, Aparat Penegak Hukum. Entah apa pemicu dibalik aktifis itu berulah, hingga saat ini belum diketahui secara jelas. Akan tetapi, informasi yang beredar lantaran persoalan uang. Kabarnya, terdapat sejumlah uang milik aktifis itu yang belum dikembalikan oleh M, mantan pejabat pada dinas tersebut.
Meski insiden hingga satu kaca jendela mengalami kerusakan, tetapi dinas yang tengah dipercayakan kepada Ir.Rendra Farid itu enggan melaporkan persoalan itu ke pihak Kepolisian. Alasanya, yang berulah merupakan bagian dari pada dinas itu sendiri."Tidak perlu dipersoalkan, mereka orang kita sendiri," ujar Ir. Beni Kabid Holtikultura dihadapan aktifis, LSM dan Wartawan usai kejadian berlangsung.
Liputan langsung Wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), selang beberapa saat kemudian, baik wartawan, polisi dan aktifis meninggalkan dinas tersebut. Sementara, sejumlah pegawai kembali menjalankan aktifitas seperti biasa.
Hingga berita ini diturunkan, April yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita tidak berhasil ditemui. Dihubungi, Via Hand Phone (HP)nya, tidak juga berhasil karena dalam keadaan Non Aktif.(KS-An)
Kantor Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikulturan (Dispertapa) Kabupaten Bima. Foto: google |
BIMA, KS. - Kejadian itu tidak hanya menyita perhatian Pegawai dan Pejabat setempat. Namun, juga dari kalangan sesama aktifis, Pegiat LSM, Kontraktor dan Wartawan. Termasuk, Aparat Penegak Hukum. Entah apa pemicu dibalik aktifis itu berulah, hingga saat ini belum diketahui secara jelas. Akan tetapi, informasi yang beredar lantaran persoalan uang. Kabarnya, terdapat sejumlah uang milik aktifis itu yang belum dikembalikan oleh M, mantan pejabat pada dinas tersebut.
Meski insiden hingga satu kaca jendela mengalami kerusakan, tetapi dinas yang tengah dipercayakan kepada Ir.Rendra Farid itu enggan melaporkan persoalan itu ke pihak Kepolisian. Alasanya, yang berulah merupakan bagian dari pada dinas itu sendiri."Tidak perlu dipersoalkan, mereka orang kita sendiri," ujar Ir. Beni Kabid Holtikultura dihadapan aktifis, LSM dan Wartawan usai kejadian berlangsung.
Liputan langsung Wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), selang beberapa saat kemudian, baik wartawan, polisi dan aktifis meninggalkan dinas tersebut. Sementara, sejumlah pegawai kembali menjalankan aktifitas seperti biasa.
Hingga berita ini diturunkan, April yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita tidak berhasil ditemui. Dihubungi, Via Hand Phone (HP)nya, tidak juga berhasil karena dalam keadaan Non Aktif.(KS-An)
COMMENTS