Kiprah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bima dalam mewujudkan pembangunan di segala bidang di Wilayah Kabupaten dan Kota Bima terus dila...
Kiprah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bima dalam mewujudkan pembangunan di segala bidang di Wilayah Kabupaten dan Kota Bima terus dilakukan, terutama dalam rangka memajukan dunia ekonomi bagi rakyat, lebih khusus para petani yang tersebar di 38 Kelurahan di Kota Bima dan 191 Desa di Wilayah Kabupaten Bima.
BIMA, KS.- Sejauhmana kiprah BRI Cabang Bima dalam rangka memberikan pelayan terharap warga Kabupaten dan Kota Bima, terkait suntikan modal usaha di sejumlah sector pembangunan yang ada ?. Kepala Cabang BRI Bima, Abdul Muin yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/1) di ruang kerjanya mengatakan, dari tahun ke tahun BRI terus memberikan pelayanan terbaik untuk warga Bima secara totalitas, terutama bagi para petani, seperti petani jagung, bawang merah dan lainnya.
Dimana di Tahun Anggaran 2017 ini, BRI berhasil menyalurkan dana mikro berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp.140Milyar. Penyaluran dana sebanyak itu didominasi oleh BRI Unit Bolo dan Sape, diikuti oleh sejumlah unit BRI lainnya, seperti Woha, Tawali, Rasanae dan Rasanae Timur.
“Alhamudillah, tahun 2017 ini saya bersama seluruh management BRI di tujuh unit telah menyalurkan dana mikro sebanyak Rp.140Milyar,” tuturnya.
Untuk KUR katanya, bunga yang diberlakukan 9 persen selama setahun, namun di Tahun Anggaran 2018 sekarang, KUR mengalami penurunan bunga menjadi 7 persen.”Tahun lalu 9 persen setahun, tapi tahun ini turun menjadi 7 persen. Ini kebijakan pemerintah secara nasional, dan harus dilaksanakan oleh seluruh perbankan di Indonesia ini, tentu dalam kaitan produk KUR,” jelasnya.
Ditanya soal berapa nilai kredit yang diberikan ?. Muin mengaku berfariatir, mulai angka Rp.10Juta hingga Rp.25Juta, dengan jangka waktu yang bersifat siklus juga jangka waktu satu sampai dua tahun.”Bagi petani jagung jangka waktunya enam bulan sampai setahun, ada juga yang mengambil satu sampai dua tahun,” pungkasnya.
Ia mengaku sasaran penyaluran kredit itu di sector produktif yaitu pertanian. Kenapa harus pertanian ?. Karena mayoritas yang tinggal di Desa-Desa itu adalah petani, seperti Bolo, Soromandi, Donggo, Sape dan beberapa desa lainnya.
“Saya merasa bersyukur bisa membangun petani hingga berhasil mencairkan dana Rp.140Milyar di tahun kemarin,” cetusnya bangga.
Pada kesempatan itu, Muin juga mengaku akan berusaha menyalurkan sebanyak mungkin dana KUR di Tahun 2018 ini, dengan estimasi kesiapan dana sekitar Rp.180Milyar, atau bertambah Rp.20Milyar dari tahun kemarin.
“Insya allah, tahun 2018 ini BRI akan maksimal menyalurkan dana mikro untuk warga Bima, baik di Kota maupun Kabupaten Bima sekitar Rp.160Milyar,” janjinya.(KS-R01)
Kepala Cabang BRI Bima, Abdul Muin |
BIMA, KS.- Sejauhmana kiprah BRI Cabang Bima dalam rangka memberikan pelayan terharap warga Kabupaten dan Kota Bima, terkait suntikan modal usaha di sejumlah sector pembangunan yang ada ?. Kepala Cabang BRI Bima, Abdul Muin yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/1) di ruang kerjanya mengatakan, dari tahun ke tahun BRI terus memberikan pelayanan terbaik untuk warga Bima secara totalitas, terutama bagi para petani, seperti petani jagung, bawang merah dan lainnya.
Dimana di Tahun Anggaran 2017 ini, BRI berhasil menyalurkan dana mikro berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp.140Milyar. Penyaluran dana sebanyak itu didominasi oleh BRI Unit Bolo dan Sape, diikuti oleh sejumlah unit BRI lainnya, seperti Woha, Tawali, Rasanae dan Rasanae Timur.
“Alhamudillah, tahun 2017 ini saya bersama seluruh management BRI di tujuh unit telah menyalurkan dana mikro sebanyak Rp.140Milyar,” tuturnya.
Untuk KUR katanya, bunga yang diberlakukan 9 persen selama setahun, namun di Tahun Anggaran 2018 sekarang, KUR mengalami penurunan bunga menjadi 7 persen.”Tahun lalu 9 persen setahun, tapi tahun ini turun menjadi 7 persen. Ini kebijakan pemerintah secara nasional, dan harus dilaksanakan oleh seluruh perbankan di Indonesia ini, tentu dalam kaitan produk KUR,” jelasnya.
Ditanya soal berapa nilai kredit yang diberikan ?. Muin mengaku berfariatir, mulai angka Rp.10Juta hingga Rp.25Juta, dengan jangka waktu yang bersifat siklus juga jangka waktu satu sampai dua tahun.”Bagi petani jagung jangka waktunya enam bulan sampai setahun, ada juga yang mengambil satu sampai dua tahun,” pungkasnya.
Ia mengaku sasaran penyaluran kredit itu di sector produktif yaitu pertanian. Kenapa harus pertanian ?. Karena mayoritas yang tinggal di Desa-Desa itu adalah petani, seperti Bolo, Soromandi, Donggo, Sape dan beberapa desa lainnya.
“Saya merasa bersyukur bisa membangun petani hingga berhasil mencairkan dana Rp.140Milyar di tahun kemarin,” cetusnya bangga.
Pada kesempatan itu, Muin juga mengaku akan berusaha menyalurkan sebanyak mungkin dana KUR di Tahun 2018 ini, dengan estimasi kesiapan dana sekitar Rp.180Milyar, atau bertambah Rp.20Milyar dari tahun kemarin.
“Insya allah, tahun 2018 ini BRI akan maksimal menyalurkan dana mikro untuk warga Bima, baik di Kota maupun Kabupaten Bima sekitar Rp.160Milyar,” janjinya.(KS-R01)
COMMENTS