$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home


KETIKA WARTAWAN MEMILIH PARLEMEN

Penulis, DIU OKTORA Mantan Wartawan yang kini bekerja sebagai Praktisi Komunikasi Sosoknya kecil, bicaranya lugas, dan idealis itula...


Penulis, DIU OKTORA
Mantan Wartawan yang kini bekerja sebagai Praktisi Komunikasi

Sosoknya kecil, bicaranya lugas, dan idealis itulah kesan pertama yang Saya dapatkan saat pertama kali bertemu dengan Rafidin H.Baharudin S,Sos, Pemimpin Redaksi sekaligus pemilik Koran Stabilitas. Pertemuan Saya dengan Bang Rafik, begitu Saya memanggilnya terjadi pada Oktober 2017 lalu, itu adalah kali pertama Saya bertemu.

PERTEMUAN dengan Bang Rafik terjadi ketika Saya melakukan perjalanan dinas ke Bima. Saat itu Saya sedang membuat Local Media Mapping (Pemertaan Media Lokal), Seorang kawan di Bima mempertemukan Saya dengan Bang Rafik, karena beliau salah seorang jurnalis senior di Bima, perintis media di Bima dan juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima. Banyak cerita bergulir dalam pertemuan Saya dengan Bang Rafik.

Obrolan disebuah coffee shop hotel berlanjut hingga disebuah lesehan pecel lele. Dari obrolan kami, Saya bisa menangkap Bang Rafik adalah seorang wartawan yang berintegritas, dia memegang prinsip bahwa media itu adalah penyambung lidah rakyat, kepeduliannya terhadap nasib rakyat banyak mewarnai pemberitaan di Koran Stabilitas. Pertemuan singkat itu tidak menghentikan diskusi kami mengenai isu-isu di Kota Bima. Kami seringkali berdiskusi melalui whatsapp. Berbagai isu sosial, ekonomi bahkan pilkada kami diskusikan.

Bang Rafik teman diskusi yang menyenangkan, ide-idenya mengenai bagaimana memberdayakan masyarakat selalu menarik untuk didiskusikan. Memilih Untuk Nyaleg Minggu lalu, seperti biasa Saya mendapatkan pesan whatsapp berupa berita dari media di Bima. Bang Rafik memang reguler mengirimkan berita-berita dan kami pun berdiskusi. Kali ini isi beritanya agak berbeda, berita itu isinya mengenai Bang Rafik yang akan maju dalam Pileg 2019 di Kabupaten Bima. Seketika Saya respon pesan itu dengan menyampaikan "Bagus Bang, kita butuh anggota dewan yang idealis dan peduli dengan nasib masyarakat, semoga abang amanah jika terpilih".

Seorang wartawan menjadi anggota legislatif bukanlah hal baru di negeri ini, banyak sudah. Sebut saja Harmoko, mantan Menteri Penerangan era Presiden Soeharto. Sebelum menjadi menteri, Harmoko yang pernah menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah anggota DPR dari Golkar. Contoh lain, Syaifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur yang kini juga bertarung sebagai calon gubernur Jawa Timur pada Pilkada serentak 2018 adalah mantan wartawan Detik. Sebelum menjabat wakil gubernur, Syaifullah Yusuf adalah anggota DPR dari PDIP.

Maraknya wartawan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di dukung oleh sistem demokrasi di Indonesia. Tidak ada Undang-Undang (UU) yang melarang wartawan untuk terjun ke politik, baik itu UU Pers, UU pemilu dan UU Partai Politik. Ditambah lagi, sistem rekrutmen caleg terbuka yang dilakukan oleh partai politik semakin membuka lebar peluang wartawan masuk ke parlemen.

Banyaknya wartawan yang menjadi caleg mungkin bisa menjadi angin segar bagi parlemen kita. Mungkin dengan ini kita bisa berharap memiliki parlemen yang pro rakyat, memiliki wakil rakyat yang benar-benar berjuang untuk kepedulian rakyat. Karena selama ini wartawan adalah pihak yang diketahui sangat dekat dengan masyarakat dan merupakan wakil publik. Wartawan adalah mata, telinga dan mulut dari masyarakat. Harapan besar dibebankan kepada wartawan yang menjadi caleg untuk tetap bisa independen menjadi wakil publik seperti ketika masih menjadi jurnalis.

Karena kita semua tahu saat seseorang memutuskan menjadi caleg itu wajib mengikuti garis kebijakan partai yang mengusungnya dan tunduk kepada keputusan pimpinan partai. Sedangkan jurnalis tidak punya kewajiban untuk tunduk pada garis ideologi politik manapun. Kerinduan rakyat akan parlemen bersih, wakil rakyat yang pro rakyat sangat besar. Rakyat sudah sangat bosan dengan wakil rakyat yang ujung-ujungnya justru menggunakan kewenangannya hanya untuk memperkaya diri sendiri. Semoga dengan nyalegnya Bang Rafik bisa menyegarkan parlemen Bima dan semakin banyak wakil rakyat yang benar-benar menyuarakan kepentingan rakyat.(*)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1619,Hukum Kriminal,2143,Kesehatan,387,Korupsi,751,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1270,Sosial Ekonomi,2602,
ltr
item
Koran Stabilitas: KETIKA WARTAWAN MEMILIH PARLEMEN
KETIKA WARTAWAN MEMILIH PARLEMEN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVsZxC_7Z_C6sovPQaH8htPwsVs_1FFmrKMja8AyqLiIvu_daBO6F5-xEwFlGcYZGEl61x16Hgpg_4mSspFQIwi79RoqYOijfrhhh2jurTwy-SpIlnGMGb_jvQ2uGopcAmFQqa-gH2jeq/s640/DIU+OKTORA.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaVsZxC_7Z_C6sovPQaH8htPwsVs_1FFmrKMja8AyqLiIvu_daBO6F5-xEwFlGcYZGEl61x16Hgpg_4mSspFQIwi79RoqYOijfrhhh2jurTwy-SpIlnGMGb_jvQ2uGopcAmFQqa-gH2jeq/s72-c/DIU+OKTORA.jpeg
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2018/01/ketika-wartawan-memilih-parlemen.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2018/01/ketika-wartawan-memilih-parlemen.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy