Nasib naas menimpa H.A.Rahim (65) warga Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Bagaimana tidak, akibat dipatok ular berbisa, petani ...
Nasib naas menimpa H.A.Rahim (65) warga Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Bagaimana tidak, akibat dipatok ular berbisa, petani ini meninggalnya dunia beberapa jam setelah dipatok ular. Peristiwa tersebut terjadi Rabu (21/2) sore, ketika A.Rahim hendak mencabut kacang tanah yang tidak jauh dari gubuknya.
BIMA, KS.- Rasa duka mendalam menyelimuti kediaman A Rahim di Dusun Dorombubu Desa Punti, Kamis pagi kemarin. Ratusan pelayat pun ikut menangis atas kepergian almarhum, karena selama ini almarhum dianggap humoris oleh sejumlah warga setempat, sehingga sulit bagi pelayat menima kepergian almarhum untuk selamanya.
Terlihat sejumlah mantan pejabat dan beberapa calon Anggota DPRD Kabupaten Bima di rumah kediaman almarhum. Antara lain, mantan Camat Soromandi M.Yusuf S,Sos, Camat Soromandi Tajuddin,SH, sementara kalangan politisi yaitu Rafidin S,Sos (Kader PAN), Arif Fahrudiansyah (Partai PKS), dan ratusan tokoh masyarakat dan tokoh agama hadir dalam kesempatan itu.
Kades Punti, Sumardin mengaku kaget ketika mendengar warganya bernama A.Rahim meninggal dunia. Pasalnya, almarhum diketahui sehat-sehat saja selama ini. Namun, azal berkata lain, dimana almarhum meninggal lantaran dipatok ular saat berada di kebunnya, tidak jauh dari perkampungan.
“Itulah takdir Allah SWT, dimana almarhum harus menutup usianya setelah beberapa jam dipatok oleh ular,” imbuhnya.
Kades meminta kepada seluruh petani di Desa Punti yang berkebun atau berladang, agar tetap menggunakan sepatu bot untuk menghindari musibah, terutama menghindar dari serangan binatang nelatah. Apalagi katanya, di musim hujan seperti ini, ular berbisa bebas berkeliaran, terutama di tempat-tempat yang dingin.
“Waspadalah dengan keberadaan ular berbisa disaat musim hujam semacam ini,” harapnya.
Kades juga berpesan kepada seluruh warga terutama petani yang setiap saat berada di kebun atau ladang agar sebelum masuk di areal kebun untuk tetap waspada.”Dengan sikap waspada, masyarakat bisa selamat dari bahaya apapun,” harapnya.(KS-R01)
Suasana warga saat melayat ke rumah duka, Rabu (21/2) |
BIMA, KS.- Rasa duka mendalam menyelimuti kediaman A Rahim di Dusun Dorombubu Desa Punti, Kamis pagi kemarin. Ratusan pelayat pun ikut menangis atas kepergian almarhum, karena selama ini almarhum dianggap humoris oleh sejumlah warga setempat, sehingga sulit bagi pelayat menima kepergian almarhum untuk selamanya.
Terlihat sejumlah mantan pejabat dan beberapa calon Anggota DPRD Kabupaten Bima di rumah kediaman almarhum. Antara lain, mantan Camat Soromandi M.Yusuf S,Sos, Camat Soromandi Tajuddin,SH, sementara kalangan politisi yaitu Rafidin S,Sos (Kader PAN), Arif Fahrudiansyah (Partai PKS), dan ratusan tokoh masyarakat dan tokoh agama hadir dalam kesempatan itu.
Kades Punti, Sumardin mengaku kaget ketika mendengar warganya bernama A.Rahim meninggal dunia. Pasalnya, almarhum diketahui sehat-sehat saja selama ini. Namun, azal berkata lain, dimana almarhum meninggal lantaran dipatok ular saat berada di kebunnya, tidak jauh dari perkampungan.
“Itulah takdir Allah SWT, dimana almarhum harus menutup usianya setelah beberapa jam dipatok oleh ular,” imbuhnya.
Kades meminta kepada seluruh petani di Desa Punti yang berkebun atau berladang, agar tetap menggunakan sepatu bot untuk menghindari musibah, terutama menghindar dari serangan binatang nelatah. Apalagi katanya, di musim hujan seperti ini, ular berbisa bebas berkeliaran, terutama di tempat-tempat yang dingin.
“Waspadalah dengan keberadaan ular berbisa disaat musim hujam semacam ini,” harapnya.
Kades juga berpesan kepada seluruh warga terutama petani yang setiap saat berada di kebun atau ladang agar sebelum masuk di areal kebun untuk tetap waspada.”Dengan sikap waspada, masyarakat bisa selamat dari bahaya apapun,” harapnya.(KS-R01)
COMMENTS