Komitmen moral dan kerja keras jajaran Polres Bima Kota dalam memberantas peredaran, dan penyalahgunaan Narkoba di Kota Bima, kembali menua...
Komitmen moral dan kerja keras jajaran Polres Bima Kota dalam memberantas peredaran, dan penyalahgunaan Narkoba di Kota Bima, kembali menuai hasil. Minggu (22/7) di Ruko yang berlokasi di RT.12 Lingkungan Karara Kelurahan Monggonao, Tim Opsnal Sat Narkoba Polres Bima Kota sukses meringkus, Rudi (35). Polisi menangkap oknum Mata Sipit yang diduga kuat Bandar Besar Narkoba jenis Sabu-Sabu seberat 1 Kg lebih.
KOTA BIMA, KS. — Selain oknum etnis tionghoa, juga terdapat Dua orang lainya. Yakni, SF alias IP warga setempat dan satu orang lainya F, perempuan.”Mereka ditangkap sekitar pukul 12:30 Wita,” ungkap Kaur Sat Narkoba Polres Bima Kota, IPDA Budi Rohadi kepada Wartawan Minggu (22/7).
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polisi berhasil menyita Barang Bukti (BB) sebanyak 13 Poket Sabu dengan berat 1 Kg lebih. Selain itu, juga terdapat sejumlah BB lain. Diantaranya, Uang Tunai sebesar Rp. 3,8 Juta, Bong, beberapa Kartu ATM, Buku Tabungan BCA, BRItama, Kartu Kredit Alfamart, Dompet, Tas,Timbangan, Kaca, Sendok, Korek Gas, CCTV dan Komputer PC Baru serta Obat ketahanan tubuh juga Kulit.
“Mereka berikut BB Sabu seberat 1 Kg lebih serta BB lainnya sudah kami amankan guna kepentingan proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Meski, keberhasilan dalam menjalankan Tugas Negara tersebut, memakan waktu yang relative lama. Lebih kurang Enam Bulan, tetapi upaya dan kerja keras A.Hafid dkk tidak sia-sia. Terlebih, pengungkapan sekaligus penangkapan merupakan terduga Bandar Besar yang sudah menjadi Target Operasi (TO) khusus.
“Penangkapan kali ini tergolong besar, kemungkinan terbesar di NTB. Terutama, menyangkut BB Sabu yang berhasil disita. Walaupun, menelan waktu relative lama lebih kurang Enam Bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Rudi kepada Wartawan mengaku baru Dua Tahun tinggal di Kota Bima. Sebelumnya, tinggal di Manggelewa Kabupaten Dompu.”Saya tinggal di Manggelewa 8 Tahun, di Kota Bima baru 2 Tahun,” akunya.
Ditanya berapa harga BB berupa Bong unik terbuat dari Botol Kaca, Rudi mengaku membeli Barang tersebut dengan harga Rp.300 Ribu.”Itupun, saya pesan lewat Penjualan Online,” terangnya. (KS-Anhar)
![]() |
Oknum Mata Sipit yang diduga kuat Bandar Besar Narkoba jenis Sabu-Sabu seberat 1 Kg lebih |
KOTA BIMA, KS. — Selain oknum etnis tionghoa, juga terdapat Dua orang lainya. Yakni, SF alias IP warga setempat dan satu orang lainya F, perempuan.”Mereka ditangkap sekitar pukul 12:30 Wita,” ungkap Kaur Sat Narkoba Polres Bima Kota, IPDA Budi Rohadi kepada Wartawan Minggu (22/7).
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polisi berhasil menyita Barang Bukti (BB) sebanyak 13 Poket Sabu dengan berat 1 Kg lebih. Selain itu, juga terdapat sejumlah BB lain. Diantaranya, Uang Tunai sebesar Rp. 3,8 Juta, Bong, beberapa Kartu ATM, Buku Tabungan BCA, BRItama, Kartu Kredit Alfamart, Dompet, Tas,Timbangan, Kaca, Sendok, Korek Gas, CCTV dan Komputer PC Baru serta Obat ketahanan tubuh juga Kulit.
“Mereka berikut BB Sabu seberat 1 Kg lebih serta BB lainnya sudah kami amankan guna kepentingan proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Meski, keberhasilan dalam menjalankan Tugas Negara tersebut, memakan waktu yang relative lama. Lebih kurang Enam Bulan, tetapi upaya dan kerja keras A.Hafid dkk tidak sia-sia. Terlebih, pengungkapan sekaligus penangkapan merupakan terduga Bandar Besar yang sudah menjadi Target Operasi (TO) khusus.
“Penangkapan kali ini tergolong besar, kemungkinan terbesar di NTB. Terutama, menyangkut BB Sabu yang berhasil disita. Walaupun, menelan waktu relative lama lebih kurang Enam Bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Rudi kepada Wartawan mengaku baru Dua Tahun tinggal di Kota Bima. Sebelumnya, tinggal di Manggelewa Kabupaten Dompu.”Saya tinggal di Manggelewa 8 Tahun, di Kota Bima baru 2 Tahun,” akunya.
Ditanya berapa harga BB berupa Bong unik terbuat dari Botol Kaca, Rudi mengaku membeli Barang tersebut dengan harga Rp.300 Ribu.”Itupun, saya pesan lewat Penjualan Online,” terangnya. (KS-Anhar)
lol, ini media masakah? jangan rasis lah, silahkan beritakan apapun semau anda tapi jangan sampai menyentuh ranah rasisme. media kok bego!
BalasHapus