Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Bima di Tahun 2018 ini sebanyak 356,424. Namun sayangnya, tidak semua warga datang ke TPS masing-...
Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Bima di Tahun 2018 ini sebanyak 356,424. Namun sayangnya, tidak semua warga datang ke TPS masing-masing untuk memberikan hak pilih, sehingga mengakibatkan kurangnya prosentase suara yang diperoleh oleh para paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023. Dimana, hanya sekitar 65 persen warga Kabupaten Bima memberikan hak pilih, sisanya 35 persen tidak datang ke TPS alias tidak coblos.”Demikian disampaikan salah seorang komisioner KPUD Kabupaten Bima, M.Waruk,SH,MH saat ditemui di Kantornya, Minggu (1/7) pagi siang kemarin.
BIMA, KS.- Rendahnya partisipasi warga Kabupaten Bima akibat moment yang tidak tepat pilkada sekarang dilaksanakan. Antara lain, musim panen dan musib tanam yang masih berlangsung, banyaknya warga Kabupaten Bima yang masih kuliah di luar Daerah, juga banyaknya warga yang berada di luar daerah, sehingga berimbas kurangnya partisipasi warga datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya.
“Kita (Komisioner KPU,red) sudah maksimala melakukan sosialisasi kepada seluruh warga Kabupaten Bima soal pilkada serentak juga hal-hal yang menyangkut pemilukada di seluruh desa Se-Kabupaten Bima. namun, semuanya kembali kesadaran masyarakat yang kurang berpartisipasi untuk datang coblos,” tuturnya kesal.
Disinggung soal kinerja komisioner KPUD yang kurang maksimal memberikan sosialisasi kepada warga ?. Dengan tegas Waruk membantahnya, karena sejak lama pihaknya sudah memberikan sosialisasi berbagai macam kegiatan di tengah masyarakat di seluruh wilayah Kecamatan.
“Kita kan tidak memilik hak dan kewenangan untuk memaksa warga datang coblos. Soal kurangnya partisipasi juga akibat ulah dan sikap warga yang apatis akan menentukan hak pilih untuk memilih pemimpin Propinsi NTB,” tandasnya.
Yang pasti kata Waruk, prosentase 35 persen warga tidak memberikan hak pilih, karena alasan banyaknya yang kuliah atau belajar di luar daerah atau daerah tetangga di NTB ini, lagi panen jagung, panen bawang atau tanam bawang merah, juga berbagai alasan lainnya.
“Kita sudah maksimal berbuat di KPUD ini, tapi kembali kesadaran warga sendiri,” imbuhnya.
Senada juga disampaikan oleh Ketua PANWAS Kabupaten Bima, Abdullah,SH alias Ebit. Mantan Ketua BEM STIH Muhammadiyah Bima ini mengakui bahwa kerjakeras teman-teman di KPUD Kabupaten Bima sudah maksimal dilaksanakan, namun tetap kembali pada kesadaran warga Kabupaten Bima.
“Sepertinya warga cuek soal pemilihan Gubernur. Coba pemilihan Bupati atau dewan Kabupaten Bima, partisipasi masyarakat pasti tinggi. Nah, prosentase sekitar 35 persen tidak datang memberikan hak pilih warga adalah tidak adanya kesadaran warga sendiri bukan akibat kurangnya sosialisasi KPUD atau pihak lainnya,” tegasnya.(KS-Raf)
![]() |
Ilustrasi |
BIMA, KS.- Rendahnya partisipasi warga Kabupaten Bima akibat moment yang tidak tepat pilkada sekarang dilaksanakan. Antara lain, musim panen dan musib tanam yang masih berlangsung, banyaknya warga Kabupaten Bima yang masih kuliah di luar Daerah, juga banyaknya warga yang berada di luar daerah, sehingga berimbas kurangnya partisipasi warga datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya.
“Kita (Komisioner KPU,red) sudah maksimala melakukan sosialisasi kepada seluruh warga Kabupaten Bima soal pilkada serentak juga hal-hal yang menyangkut pemilukada di seluruh desa Se-Kabupaten Bima. namun, semuanya kembali kesadaran masyarakat yang kurang berpartisipasi untuk datang coblos,” tuturnya kesal.
Disinggung soal kinerja komisioner KPUD yang kurang maksimal memberikan sosialisasi kepada warga ?. Dengan tegas Waruk membantahnya, karena sejak lama pihaknya sudah memberikan sosialisasi berbagai macam kegiatan di tengah masyarakat di seluruh wilayah Kecamatan.
“Kita kan tidak memilik hak dan kewenangan untuk memaksa warga datang coblos. Soal kurangnya partisipasi juga akibat ulah dan sikap warga yang apatis akan menentukan hak pilih untuk memilih pemimpin Propinsi NTB,” tandasnya.
Yang pasti kata Waruk, prosentase 35 persen warga tidak memberikan hak pilih, karena alasan banyaknya yang kuliah atau belajar di luar daerah atau daerah tetangga di NTB ini, lagi panen jagung, panen bawang atau tanam bawang merah, juga berbagai alasan lainnya.
“Kita sudah maksimal berbuat di KPUD ini, tapi kembali kesadaran warga sendiri,” imbuhnya.
Senada juga disampaikan oleh Ketua PANWAS Kabupaten Bima, Abdullah,SH alias Ebit. Mantan Ketua BEM STIH Muhammadiyah Bima ini mengakui bahwa kerjakeras teman-teman di KPUD Kabupaten Bima sudah maksimal dilaksanakan, namun tetap kembali pada kesadaran warga Kabupaten Bima.
“Sepertinya warga cuek soal pemilihan Gubernur. Coba pemilihan Bupati atau dewan Kabupaten Bima, partisipasi masyarakat pasti tinggi. Nah, prosentase sekitar 35 persen tidak datang memberikan hak pilih warga adalah tidak adanya kesadaran warga sendiri bukan akibat kurangnya sosialisasi KPUD atau pihak lainnya,” tegasnya.(KS-Raf)
COMMENTS