Atap bangunan satu ruang kelas di SDN 3 Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), nyaris ambruk akibat diguyur hujan...
Atap bangunan satu ruang kelas di SDN 3 Sila, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), nyaris ambruk akibat diguyur hujan lebat pada Minggu (21/10) lalu.
BIMA, K S. - Dengan kondisi tersebut memaksa belasan siswa di SDN setempat harus mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) diteras sekolah. Hal itu dilakukan karena khawatir atap bangunan akan ambruk.
Kepala Sekolah SDN 3 Sila, Hj Rahmah mengatakan, belasan siswa kelas 1 tersebut sudah dua hari ini mengikuti kegiatan belajar di luar ruang kelas.
"Sudah dua hari dengan sekarang anak-anak belajar diteras karena kondisi kelas tidak bisa dipakai. Atapnya sudah hampir ambruk akibat hujan lebat kemarin dan bisa mengancam keselamatan siswa,” ujar Rahmah, Selasa (23/10).
Ia mengatakan, selain rusak karena diguyur hujan, faktor usia juga disinyalir menyebabkan kondisinya mudah rusak. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, para siswa terpaksa diarahkan untuk mengikuti kegiatan belajar di teras ruang kelas 6.
Kendati belajar diteras ruangan, kata Rahmah, para siswa tetap bersemangat. "Alhamdulillah, anak-anak tetap beraktivitas dengan normal," ujarnya
Dengan kerusakan tersebut, pihaknya telah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bima. "Wakil Bupati juga sudah turun meninjau langsung dan menyuruh kita membuat proposal untuk mendapatkan alokasi anggaran rehab,"pungkasnya. (KS-Anhar)
![]() |
Ilustrasi |
BIMA, K S. - Dengan kondisi tersebut memaksa belasan siswa di SDN setempat harus mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) diteras sekolah. Hal itu dilakukan karena khawatir atap bangunan akan ambruk.
Kepala Sekolah SDN 3 Sila, Hj Rahmah mengatakan, belasan siswa kelas 1 tersebut sudah dua hari ini mengikuti kegiatan belajar di luar ruang kelas.
"Sudah dua hari dengan sekarang anak-anak belajar diteras karena kondisi kelas tidak bisa dipakai. Atapnya sudah hampir ambruk akibat hujan lebat kemarin dan bisa mengancam keselamatan siswa,” ujar Rahmah, Selasa (23/10).
Ia mengatakan, selain rusak karena diguyur hujan, faktor usia juga disinyalir menyebabkan kondisinya mudah rusak. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, para siswa terpaksa diarahkan untuk mengikuti kegiatan belajar di teras ruang kelas 6.
Kendati belajar diteras ruangan, kata Rahmah, para siswa tetap bersemangat. "Alhamdulillah, anak-anak tetap beraktivitas dengan normal," ujarnya
Dengan kerusakan tersebut, pihaknya telah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bima. "Wakil Bupati juga sudah turun meninjau langsung dan menyuruh kita membuat proposal untuk mendapatkan alokasi anggaran rehab,"pungkasnya. (KS-Anhar)
COMMENTS