Kota Bima.KS- Peran Desa bersinar kita tingkatan peran dan upaya masyarakat dalam mencegah bahaya narkoba. Begitu konten talk show yang diga...
Kota Bima.KS-Peran Desa bersinar kita tingkatan peran dan upaya masyarakat dalam mencegah bahaya narkoba. Begitu konten talk show yang digagas Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Bima yang berlangsung di salah satu kedai bakso dibilangan Kota Bima.
Desain talkshow sengaja dikemas dengan cara santai namun pemuh keseriusan dalam bahasan topiknya.
Sejumlah nara sumber dihadirkan untuk memaparkan bahaya narkob dalam sudut pandang masing-masinh sesuai kewenangan dan disiplin ilmu serta pengalaman dilapangan.
Nara sumber yang dihadirkan antara lain, Kepala BNNK Bima, AKBP Huri Nugroho SH MH, Kasat Narkoba polres Bima, Budiman Perangin Angin SH, dokter Akbar dan Edi Tarunawan SH kepala Kesbangpol Kabupaten Bima.
Kata dokter Akbar, narkoba itu obat medis sejak jaman dulu. Hanya saja salah dimanfaatkan pada masa kini. Dalam medis ada jenis narkoba yang digunakan untuk menghilangkan myeri bagi pengidap kanker.
Masih lata Akbar, setiap moment pihaknya ikut serta menyuluh bahaya narkoba termasuk atensi bagi pecandu narkoba agar direhabilitasi.
"Tugas berat kita bukan saja memerangi edar narkoba, lebih dari itu menghilangkan stigma mendiskreditkan mereka yang terlanjur mengonsumsi narkoba,"ujar dokter murah senyum ini
Kasat Narkoba Polres Bima, dalam talk show itu lebih menjawab soal ketakutan direhabilitasi. Target pihaknya bukan pada korban pemakai atau pecandu, melainkan pelaku dan pengedar. Pada korbanpun pihak kepolisian lebih mengarahkan pada proses rehabilitasi.
"Tugas polisi pada prinsipnya bukan saja penindakan terhadap akibat dan akses dari bahaya narkoba. Lebih dari itu upaya pelayanan dan sosialisasi dan pecegahan agar masyarakat menjauhi narkoba,"tegasnya.
Kepala Kesbangpol lebih menitik beratkan upaya pemahaman bagi seluruh masyarakat bagaimana bahaya narkoba dengan membentul desa bersinar atau bersih narkoba.
Bahaya narkob lanjut kepala Kesbangpol, harus ada kerja serius seluruh pihak terutama orang tua. Sebab dikeluargalah generasi ini bisa diawasi secara kontinyu. Pemerintah pastinya sangat mengatensi bahaya narkoba.
Sememtara itu kepala BNNK Bima, upaya yang telah diakukan BNNK Bima, awalnya adanya BNNK lebih berbicara apa itu narkoba dan bahayanya. Kini sambungnya sudah mengarah pada semua pihak bukan saja BNNK, telah melakukan apa untuk mencegah dan melawan bahaya narkoba.
Nah, kata Huri, khusus untuk pemerintah daerah dalam prespektif aturan perundang-undangan yang membingkai kerja BNNK, diwajibkan membjaki keberpihakan anggaran. Tentu itu dimaksudkan dalam rangka menyiapkan program terkait pencegahan bahaya narkoba.
Talk show sepeti ini jelas Huri pada sejumlah wartawan usai acara, akan digiatkan lagi dengam melibatkan banyak pihak termasuk organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di Bima
"Kali ini sengaja melibatkan peserta talk show dari unsur masyarakat, pemerintaj wartawan dan unsur LSM,"jelasnya.(KS-Aris)
Desain talkshow sengaja dikemas dengan cara santai namun pemuh keseriusan dalam bahasan topiknya.
Sejumlah nara sumber dihadirkan untuk memaparkan bahaya narkob dalam sudut pandang masing-masinh sesuai kewenangan dan disiplin ilmu serta pengalaman dilapangan.
Nara sumber yang dihadirkan antara lain, Kepala BNNK Bima, AKBP Huri Nugroho SH MH, Kasat Narkoba polres Bima, Budiman Perangin Angin SH, dokter Akbar dan Edi Tarunawan SH kepala Kesbangpol Kabupaten Bima.
Kata dokter Akbar, narkoba itu obat medis sejak jaman dulu. Hanya saja salah dimanfaatkan pada masa kini. Dalam medis ada jenis narkoba yang digunakan untuk menghilangkan myeri bagi pengidap kanker.
Masih lata Akbar, setiap moment pihaknya ikut serta menyuluh bahaya narkoba termasuk atensi bagi pecandu narkoba agar direhabilitasi.
"Tugas berat kita bukan saja memerangi edar narkoba, lebih dari itu menghilangkan stigma mendiskreditkan mereka yang terlanjur mengonsumsi narkoba,"ujar dokter murah senyum ini
Kasat Narkoba Polres Bima, dalam talk show itu lebih menjawab soal ketakutan direhabilitasi. Target pihaknya bukan pada korban pemakai atau pecandu, melainkan pelaku dan pengedar. Pada korbanpun pihak kepolisian lebih mengarahkan pada proses rehabilitasi.
"Tugas polisi pada prinsipnya bukan saja penindakan terhadap akibat dan akses dari bahaya narkoba. Lebih dari itu upaya pelayanan dan sosialisasi dan pecegahan agar masyarakat menjauhi narkoba,"tegasnya.
Kepala Kesbangpol lebih menitik beratkan upaya pemahaman bagi seluruh masyarakat bagaimana bahaya narkoba dengan membentul desa bersinar atau bersih narkoba.
Bahaya narkob lanjut kepala Kesbangpol, harus ada kerja serius seluruh pihak terutama orang tua. Sebab dikeluargalah generasi ini bisa diawasi secara kontinyu. Pemerintah pastinya sangat mengatensi bahaya narkoba.
Sememtara itu kepala BNNK Bima, upaya yang telah diakukan BNNK Bima, awalnya adanya BNNK lebih berbicara apa itu narkoba dan bahayanya. Kini sambungnya sudah mengarah pada semua pihak bukan saja BNNK, telah melakukan apa untuk mencegah dan melawan bahaya narkoba.
Nah, kata Huri, khusus untuk pemerintah daerah dalam prespektif aturan perundang-undangan yang membingkai kerja BNNK, diwajibkan membjaki keberpihakan anggaran. Tentu itu dimaksudkan dalam rangka menyiapkan program terkait pencegahan bahaya narkoba.
Talk show sepeti ini jelas Huri pada sejumlah wartawan usai acara, akan digiatkan lagi dengam melibatkan banyak pihak termasuk organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di Bima
"Kali ini sengaja melibatkan peserta talk show dari unsur masyarakat, pemerintaj wartawan dan unsur LSM,"jelasnya.(KS-Aris)
COMMENTS