Bima,KS.- Proses dan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Bima pada 2020 mendatang mulai digulirkan. ANGGOT...
Bima,KS.-Proses dan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Bima pada 2020 mendatang mulai digulirkan.
Dinamika penyebutan sejumal figur yang berkompetisi di ajak politik memilih orang nomor satu dan dua di wilayah pemerintahan Kabupaten Bima, mulai bertebaran. Tentu banyak figur baru dan wajah lama yang mulai bermunculan dipermukaan perbincangan publik.
Tidak itu saja, dari beberapa partai yang sudah membuka keran pendaftaran Bakal Calon (Balon) Bupati, selain nama petahana yakni Indah Damayanti Puteri (IDP) yang telah mendaftar di Partai Gerindra, nama mantan Bupati Bima, H Syafruddin HM Nur, telah pula mendaftar diri, yakni di Partai Nasdem dan PDI Perjuangan.
Sederet nama lain sebagai wajah baru, sebut saja Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, M Aminurllah, kemudian Edi Mukhlis yang telah mendaftarkan diri sebagai Balon Bupati di partai Nasdem pula. Selain itu ada beberapa nama lain yang bakal menjadi Balon di Pilkada Bima, semisal Ady Mahyudi, Murni Suciyanti, keduanya adalah kader terbaik PAN. Ada pula yang digadang-gadang H Dahlan M Nor yang masih menjabat Wakil Bupati Bima, itupun jika tidak lagi berpasangan dengan IDP.
Nah, dari sederet nama yang mencuat itu, tentu akan menarik, sesungguhnya siapa figur yang beruntung saatnya nanti menjadi pilihan rakyat di Kabupaten Bima.
Ketika disodor sejumlah nama itu, mantan Bupati Bima, H Zainul Arifin atau akrab disebut Abuya, justeru menberi signal dan sepertinya menginginkan adanya perubahan pemimpin di Dana Mbojo.
"Ya harus ada perubahan dong. Kita harus berani hijrah cara berpikir dan memilih pemimpin,"ajaknya, pada sejumlah wartawan, Rabu malam ini.
Anggota DPR pusat ini, malah mengutip Quran dan hadist yang sesungguhnya tidak satupun menggarisbawahi pemimpin itu selain dari kaum lelaki."Tidak ada satupun kutipan Alquran dan hadis yang menjelaskan pemimpin itu dari kaum hawa. Kita harus patuh pada aqidah agama itu,"himbaunya.
Meski Abuya tidak menyebutkan siapa figur yang mampu dan kuat mengalahkan petahana, tetap menegaskan hijrah dan perubahan adalah poin penting yang mesti dimaknai seluruh masyarakat pemiih di Bima.
Disodor pertanyaan, IDP yang telah mendaftar di Gerindra, Abuya sebagai kader Gerindra, meleluconi, itukan hanya mendaftar"Biarkan saja dia daftar sendiri, "selorohnya penuh diplomatis.
Abuya kembali mengingatkan perubahan sebagai keharusan."Lanjutkan azab, perubahan kebaikan untuk semua warga kabupaten bima,"ucapnya. (Tim)
ANGGOTA DPR RI DRS.H.ZAINUL ARIFIN |
Dinamika penyebutan sejumal figur yang berkompetisi di ajak politik memilih orang nomor satu dan dua di wilayah pemerintahan Kabupaten Bima, mulai bertebaran. Tentu banyak figur baru dan wajah lama yang mulai bermunculan dipermukaan perbincangan publik.
Tidak itu saja, dari beberapa partai yang sudah membuka keran pendaftaran Bakal Calon (Balon) Bupati, selain nama petahana yakni Indah Damayanti Puteri (IDP) yang telah mendaftar di Partai Gerindra, nama mantan Bupati Bima, H Syafruddin HM Nur, telah pula mendaftar diri, yakni di Partai Nasdem dan PDI Perjuangan.
Sederet nama lain sebagai wajah baru, sebut saja Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, M Aminurllah, kemudian Edi Mukhlis yang telah mendaftarkan diri sebagai Balon Bupati di partai Nasdem pula. Selain itu ada beberapa nama lain yang bakal menjadi Balon di Pilkada Bima, semisal Ady Mahyudi, Murni Suciyanti, keduanya adalah kader terbaik PAN. Ada pula yang digadang-gadang H Dahlan M Nor yang masih menjabat Wakil Bupati Bima, itupun jika tidak lagi berpasangan dengan IDP.
Nah, dari sederet nama yang mencuat itu, tentu akan menarik, sesungguhnya siapa figur yang beruntung saatnya nanti menjadi pilihan rakyat di Kabupaten Bima.
Ketika disodor sejumlah nama itu, mantan Bupati Bima, H Zainul Arifin atau akrab disebut Abuya, justeru menberi signal dan sepertinya menginginkan adanya perubahan pemimpin di Dana Mbojo.
"Ya harus ada perubahan dong. Kita harus berani hijrah cara berpikir dan memilih pemimpin,"ajaknya, pada sejumlah wartawan, Rabu malam ini.
Anggota DPR pusat ini, malah mengutip Quran dan hadist yang sesungguhnya tidak satupun menggarisbawahi pemimpin itu selain dari kaum lelaki."Tidak ada satupun kutipan Alquran dan hadis yang menjelaskan pemimpin itu dari kaum hawa. Kita harus patuh pada aqidah agama itu,"himbaunya.
Meski Abuya tidak menyebutkan siapa figur yang mampu dan kuat mengalahkan petahana, tetap menegaskan hijrah dan perubahan adalah poin penting yang mesti dimaknai seluruh masyarakat pemiih di Bima.
Disodor pertanyaan, IDP yang telah mendaftar di Gerindra, Abuya sebagai kader Gerindra, meleluconi, itukan hanya mendaftar"Biarkan saja dia daftar sendiri, "selorohnya penuh diplomatis.
Abuya kembali mengingatkan perubahan sebagai keharusan."Lanjutkan azab, perubahan kebaikan untuk semua warga kabupaten bima,"ucapnya. (Tim)
COMMENTS