Kota Bima,KS.- Disetiap momentum serap aspirasi dalam kegiatan reses dewan, ada saja hal unik disampaikan warga setempat yang mengeritisi ke...
Kota Bima,KS.- Disetiap momentum serap aspirasi dalam kegiatan reses dewan, ada saja hal unik disampaikan warga setempat yang mengeritisi kerja pemerintahan Lutfi-Feri, terutama terkait janji politiknya.
Sentilan yang sama tergambar saat reses wakil rakyat Dapil 1 di Kelurahan Rontu Kecamatan Raba.
Adalah Ketua Karang Taruna, Rawinfals sebagai penyampai aspirasi awal, menanyakan keseriusan Walikota Lutfi, menunaikan janjinya mengentaskan pengangguran dengan penyediaan dan membuka 10 ribu lapangan kerja.
"Kami menanyakan visi dan misi Walikota yang berjanji menyediakan 10 ribu lapangan kerja. Sampai hari ini belum nampak realisasinya. Lalu Sseperti bentuk lapangan kerja itu,"tanya Rawinfalas.
Atas kegalauan hati Ketua Karang Taruna Rontu yang mewakili generasi muda yang masih banyak menganggur, dijawab anggota dewan Syahbuddin, pemerintah katanya, sudah menggelontorkan anggaran puluhan miliar, mulai dari pengadaan bibit unggas, pengadaan bebek, disamping bantuan wirausaha sebagai bagian dari menjawab visi misi 10 ribu lapangan kerja.
Juga menjawab sentillan Ketua Karang Taruna Rontu, Wakil Ketua DPRD, Syamsuri menambahkan secara panjang lebar, bahwa ,anggaraPendapatan Belanja Daeah (APBD) setiap tahunnya berkisar di angka dari Rp 800 Miliar. Sehingga diyakininya seluruh janji politik Lutfi-Feri yang pada prinsipnya telah tetuang dalam RPJMD Kota Bima, ter-realisasi, hingga lima tahun perjalanan pemerintahan ini. .
Coba bayangkan, duta PAN ini, dari 10 Kota dan kabupaten yang ada di NTB, hanya Kota Bima saja yang tidak memiliki Masjid di kantor Kepala Daerahnya. Dasar itulah kepemimpinan Lutfi-Feri merealisasikan satu masjid megah di pelataran kantor Pemkot Bima tersebut.
Untuk pembangunan Masjid Nur Latif itu, sebutnya, pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 4 Miliar. “ini semua komitmen pemerintah dalam membangun Kota Bima tercinta,”ujarnya.
Belum lagi urainya, alokasi anggaran besar yang menunjukan keberpihakan pada masyarakat, dinataranya, Rp 7,5 Miliar untuk para wira usaha. Lalu Rp 35 Miliar untuk alokasi BPJS warga tidak mampu. Rp 1 Miliar dana kelurahan untuk 41 kelurahan yang teralokasi tahun 2020 sehingga berjumlah 41 Milir untuk seluruh kelurahan se-Kota Bima. ditambah lagi peningkatan intensif RT-RW sampai diangka 350 ribu. Rp 7,5 M untuk eks K2 yang masing-masing dibagikan 500 ribu.
Ditambahkannya, soal Handphon android belum direalisasikan, karena menyesuaikan dengan program Smart city yang telah disiapkan anggaran sedikitnya Rp 10 Miliar. Sebabnya program itu akan mengkoneksi berbagai informasi lapangan diseluruh wilayah Kota Bima. didalamnya ada pula sistem ITE yang kesemuanya terkoneksi dengan perangkat yang ada di Walikota Bima. “Nanti Handphon ketua RT-RW akan dikoneksikan dalam program smart city tersebut,”jawabnya.(RED)
Sentilan yang sama tergambar saat reses wakil rakyat Dapil 1 di Kelurahan Rontu Kecamatan Raba.
Adalah Ketua Karang Taruna, Rawinfals sebagai penyampai aspirasi awal, menanyakan keseriusan Walikota Lutfi, menunaikan janjinya mengentaskan pengangguran dengan penyediaan dan membuka 10 ribu lapangan kerja.
"Kami menanyakan visi dan misi Walikota yang berjanji menyediakan 10 ribu lapangan kerja. Sampai hari ini belum nampak realisasinya. Lalu Sseperti bentuk lapangan kerja itu,"tanya Rawinfalas.
Atas kegalauan hati Ketua Karang Taruna Rontu yang mewakili generasi muda yang masih banyak menganggur, dijawab anggota dewan Syahbuddin, pemerintah katanya, sudah menggelontorkan anggaran puluhan miliar, mulai dari pengadaan bibit unggas, pengadaan bebek, disamping bantuan wirausaha sebagai bagian dari menjawab visi misi 10 ribu lapangan kerja.
Juga menjawab sentillan Ketua Karang Taruna Rontu, Wakil Ketua DPRD, Syamsuri menambahkan secara panjang lebar, bahwa ,anggaraPendapatan Belanja Daeah (APBD) setiap tahunnya berkisar di angka dari Rp 800 Miliar. Sehingga diyakininya seluruh janji politik Lutfi-Feri yang pada prinsipnya telah tetuang dalam RPJMD Kota Bima, ter-realisasi, hingga lima tahun perjalanan pemerintahan ini. .
Coba bayangkan, duta PAN ini, dari 10 Kota dan kabupaten yang ada di NTB, hanya Kota Bima saja yang tidak memiliki Masjid di kantor Kepala Daerahnya. Dasar itulah kepemimpinan Lutfi-Feri merealisasikan satu masjid megah di pelataran kantor Pemkot Bima tersebut.
Untuk pembangunan Masjid Nur Latif itu, sebutnya, pemerintah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 4 Miliar. “ini semua komitmen pemerintah dalam membangun Kota Bima tercinta,”ujarnya.
Belum lagi urainya, alokasi anggaran besar yang menunjukan keberpihakan pada masyarakat, dinataranya, Rp 7,5 Miliar untuk para wira usaha. Lalu Rp 35 Miliar untuk alokasi BPJS warga tidak mampu. Rp 1 Miliar dana kelurahan untuk 41 kelurahan yang teralokasi tahun 2020 sehingga berjumlah 41 Milir untuk seluruh kelurahan se-Kota Bima. ditambah lagi peningkatan intensif RT-RW sampai diangka 350 ribu. Rp 7,5 M untuk eks K2 yang masing-masing dibagikan 500 ribu.
Ditambahkannya, soal Handphon android belum direalisasikan, karena menyesuaikan dengan program Smart city yang telah disiapkan anggaran sedikitnya Rp 10 Miliar. Sebabnya program itu akan mengkoneksi berbagai informasi lapangan diseluruh wilayah Kota Bima. didalamnya ada pula sistem ITE yang kesemuanya terkoneksi dengan perangkat yang ada di Walikota Bima. “Nanti Handphon ketua RT-RW akan dikoneksikan dalam program smart city tersebut,”jawabnya.(RED)
COMMENTS