Banyak yang tidak dapat dipercaya bila jumlah pendapatan pemilik motor bot yang ada di dermaga Dusun Lia Desa Punti Kecamatan Soromandi,bisa...
Banyak yang tidak dapat dipercaya bila jumlah pendapatan pemilik motor bot yang ada di dermaga Dusun Lia Desa Punti Kecamatan Soromandi,bisa capai Rp.25Juta perbulan. Karena sejumlah bot yang berlabuh berderet di sekitar dermaga tersebut, hanya mengangkut motor dan warga yang hendak menyebrang ke wilayah Kota Bima, tepatnya di Dusun Bonto Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima.
BIMA, KS.- Jarak tempuh yang dilalui oleh orang bersama bot saat mengangkut atau memuat motor pengendara dari dermaga sementara Lia menuju pinggir pantai Bonto paling lambat 20 menit atau selambat-lambatnya 25menit. Sedangkan biaya satu unit motor untuk satu kali nyebrang pengendara bersamanya hanya dipatok Rp.30Ribu, bahkan pemilik bot sering kali dikasih Rp.25Ribu oleh warga, dengan alasan hanya tersisa itu uangnya. Mereka pun (Pemilik bot) tetap menerima dengan senang hati, karena mencari rezeki harus dengan sabar dan menerima keadaan dalam situasi apapun.
Kembali soal pendapatan perbulan bagi pemilik bot tersebut. Benarkah satu bulan bisa mendapat uang Rp.25Juta ?. Wartawan Koran Stabilitas mencoba mengajak bincang-bincang dengan seorang pemilik bot yang juga warga Dusun Lia, Anhar. Tokoh muda Dusun Lia itu mengaku hanya memiliki satu buah motor bot yang dibeli sekitar tiga tahun lalu, dan sekarang sudah memiliki tiga buah bot.
“Tiga buah bot itu, saya bisa mendapatkan uang setiap bulannya minimal Rp25Juta, bahkan bisa lebih dari Rp30Juta, padahal di Dusun Lia sekarang sudah banya bot, yakni hampir 30 buah bot motor,” tuturnya.
Pendapatan Rp.25Juta perbulan tersebut terhitung terhitung untuk gaji anggota yang membawa bot, juga untuk kebutuhan lain selama tiga bot motot miliknya beroperasi. Bahkan tidak hanya dirinya yang bisa mendapatkan rezeki sebanyak itu perbulan hasil dermaga sementara di Dusun Lia sekarang, teman-teman lain yang punya bot juga mendapat rezeki yang hampir sama, tentunya tergantung dari jumlah bot yang dimiliki.
“Sebelum saya beli bot, hanya satu motor bot di dermaga Lia ini tiga tahun lalu, yaitu bot milik Buslih. Karena pengunjung setiap hari, sehingga Buslih pun membeli botnya, saya juga ikut membeli bot, sehingga yang lain juga berlomba-lomba beli bot dari harga Rp.5-20Juta perunit. Alhamdulillah, hasilnya pun cukup untuk kebutuhan hidup kami bersama istri dan anak, bahkan kami dapat memperoleh pendapatan untuk kebutuhan lain, seperti beli tanah, beli ternak, dan kebutuhan rumahtangga lainnya,” tuturnya.
Senaga juga disampaikan oleh Buslih. Pemilik tiga buah motor bot ini mengaku tidak hanya warga dusun lain yang mencari nafkah dengan bot di dermaga Lia sekarang, tapi juga ada warga lain seperti warga Bonto Kelurahan Kolo.”Ada dua bot milik warga Bonto yang ikut bergabung dengan kami. Kami pun tidak mempersoalkannya, karena kami juga bisa mendapat rezeki sekarang atas berkat hati saudara-saudara kami yang memberikan kesempatan bagi kami untuk bisa berlabuh bot di pantai Bonto sekitarnya,” cetusnya.(Senaga juga disampaikan oleh Buslih. Pemilik tiga buah motor bot ini mengaku tidak hanya warga dusun lain yang mencari nafkah dengan bot di dermaga Lia sekarang, tapi juga ada warga lain seperti warga Bonto Kelurahan Kolo.”Ada dua bot milik warga Bonto yang ikut bergabung dengan kami. Kami pun tidak mempersoalkannya, karena kami juga bisa mendapat rezeki sekarang atas kebaikan hati saudara-saudara kami yang memberikan kesempatan bagi kami untuk bisa berlabuh bot di pantai Bonto sekitarnya,” cetusnya.(KS-MUS05)
COMMENTS