BIMA, KS.- Koordinator Kelompok Tani Dana KUR BN, Hairuddin membantah atas tuduhan melakukan Pungutan Liar (Pungli) uang nasabah sebanyak 25...
BIMA, KS.- Koordinator Kelompok Tani Dana KUR BN, Hairuddin membantah atas tuduhan melakukan Pungutan Liar (Pungli) uang nasabah sebanyak 250 Ribu perorang.
Bantahan itu setelah beredar di Media Sosial (Medsos) dan bahkan sudah di muat oleh media Online stabilitas.
Khairuddin mengatakan bahwa atas tuduhan Pungli itu tidak benar adanya. Hanya saja itu atas permintaan dari nasabah sebagai imbalan biaya transportasi selama mengurus bahan dari kantor Bank BNI sampai ke Donggo.
"Uang 250 ribuh itu diberikan oleh nasabah sebagai biaya transportasi mengurus berkas nasabah," jelasnya saat menemui awak media di Lapangan Serasuba, Senin (19/09/2022).
Lebih lanjut, kata dia, terkait dengan bahan nasabah yang di kumpul kemarin itu sudah diverifikasi oleh Bank BNI, namu ada yang lolos dan tidak lolos berkas.
"Berkas kemarin dari 100 nasabah yang mengajukan. Ada 84 yang lolos berkas, sementara yang tidak lolos sebanyak 16 orang," katanya Hairuddin.
ia juga menambahkan, dari 16 orang yang tidak lolos, memang sudah diusahakan untuk memberi alasan kepada pihak bank agar meloloskan semua. Namun, pihak Bank menceritakan bahwa Nasabah yang tidak lolos itu ada namanya di Bank lain bahkan yang Gadai emas saja tidak bisa diloloskan.
"Saya sudah usulkan di pihak Bank BNI, tapi Bank tetap saja tidak bisa meloloskan. Dengan alasan ada namanya di Bank lain, jadi kalau masih punya nama di bank lain dan belum melunasinya dananya, itu tidak bisa diterima di Bank BNI," jelasnya.
Sementara itu, senada dengan apa yang di sampaikan oleh Anwar selaku Nasabah setia BNI, bahwa uang 250 ribu dari nasabah itu bukan permintaan Koordinator Kelompok Tani KUR BNI, hanya saja atas keinginan nasabah.
"Tidak ada paksaan koordinator. Melainkan itu atas keinginan kami, karena mengingat biaya uang itu sebagai transportasi koordinator," katanya.(KS-Yan)
COMMENTS