Pasangan Suami Istri (Pasutri)yakni Mariam dan Ismail warga Desa Ranggo Kecamatan Pajo, diduga kuat menelantarkan bayinya yang baru berumur 18 bulan.
Pasangan Suami Istri (Pasutri)yakni Mariam dan Ismail warga Desa Ranggo Kecamatan Pajo, diduga kuat menelantarkan bayinya yang baru berumur 18 bulan. Terungkapnya hal itu, ketika Aparat Kepolisian dan Satuan Brimob Dompu bersama Paman bayi malang itu ke neneknya yakni Masda yang berdomisilir di Desa setempat.
Informasi yang dihimpun Koran Stabilitas dari salah satu Anggota Brimob yang ikut membawa bayi tersebut mengatakan, saat itu pihaknya dimintai bantuan untuk mengembalikan bayi malang itu ke rumah ibu kandungnya yang berlokasi di lingkungan Fupu Desa Ranggo Kecamatan Pajo. “Awalnya, kami dimintai bantuan untuk mengembalikan bayi tersebut ke rumah orang tua kandungnya di desa setempat, “kataya.
Sayangnya, usaha aparat Keamanan untuk mengembalikan bayi yang mengalami cacat jiwa tersebut praktis tak membuahkan hasil. Masalahnya, orang tua bayi bersih keras menolak menerima bayi malang tersebut. Karena, tidak memiliki biaya untuk merawat buah hatinya tersebut.” Karenanya, kami membawa bayi itu ke Kantor Polsek Pajo dengan harapan nenek bayi dapar merawat bayi tersebut. Tapi, nenek bayi malah tidak mau menerima dan merawat bayi tersebut, “katanya.
Beruntung, ada salah seorang janda berusia 70 Tahun, Sumarni warga Desa Temba Lae kecamatan Pajo Kabupaten Dompu yang meminta untuk merawat bayi malang tersebut. Hal itu dilakukan, lantaran merasa kasihan atas nasib yang dialami bayi tersebut. “Bayi itu akhirnya dibawa sekaligus dirawat oleh janda paruh bayah itu, “tuturnya.
Ditanya dimanakah keberadaan kedua orang tua Kandung Bayi tersebut...! menurut informasi yang diperoleh, ibu kandung si bayi sudah pergi dan menjadi TKW diluar Negeri. Ibu kandung menjadi TKW setelah melahirkan bayi tersebut. Sementara, bapak kandung bayi tersebut sampai saat ini tidak jelas kemana perginya.” Bayi itu sudah lama ditinggalkan oleh orang kedua orang tuanya,”akunya.
Sementara Khaimun, paman kandung si bayi warga lingkungan Bali Bunga Kelurahan Kandai II Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, yang diwawancara Koran ini Senin (9/6) membenarkan, jika sebelum itu meminta bantuan pihak Aparat Satuan Brimob untuk mengawal dirinya guna mengembalikan bayi tersebut kepada keluarga ibunya.” Memang saya sebelumnya meminta kepada Brimbob untuk untuk mengembalikan bayi tersebut. Mungkin, dengan pengawalan aparat keamanan, bayi itu dapat diterima oleh orang tua dan neneknya,”akunya.
Setelah beberapa hari lahir lanjutnya,bayi itu sempat dirawat ibu kandungnya. Namun, ada dugaan bayi itu mendapat perlakuan tidak wajar selama dirawat. Hanya saja, ia tidak mengetahui siapa pelaku yang menyiksa bayi tersebut. ” Entah siapa yang menyiksa bayi itu saya tidak tahu. Yang jelas bayi itu mendapat perlakuan kasar selama dirawat, “tandasnya.
Disela waktu, nenek bayi yakni Masda yang dikonfirmasi Koran ini malah membantah telah menelantarkan bayi malang tersebut. Menurutnya, informasi itu hanya isu semata.” Itu hanya isu saja, karena saat bayi diantar, saya tidak berada dilokasi. Kebetulan, saat itu saya sedang berada di Sila, “bantahnya.
Soal apakah akan dirawat kembali atau tida, Masda mengaku akan bicarakan dulu dengan keluarganya. Termasuk orang tua bayi tersebut.” Saya ini dari keluarga tidak mampu, juga janda. Jadi, masih banyak anak-anak yang harus saya biayai. Tapi, untuk memasmtikan apakah akan saya rawat bayi itu, saya akan bicarakan dengan anak-anak saya, “tuturnya.(KS-10)
Informasi yang dihimpun Koran Stabilitas dari salah satu Anggota Brimob yang ikut membawa bayi tersebut mengatakan, saat itu pihaknya dimintai bantuan untuk mengembalikan bayi malang itu ke rumah ibu kandungnya yang berlokasi di lingkungan Fupu Desa Ranggo Kecamatan Pajo. “Awalnya, kami dimintai bantuan untuk mengembalikan bayi tersebut ke rumah orang tua kandungnya di desa setempat, “kataya.
Sayangnya, usaha aparat Keamanan untuk mengembalikan bayi yang mengalami cacat jiwa tersebut praktis tak membuahkan hasil. Masalahnya, orang tua bayi bersih keras menolak menerima bayi malang tersebut. Karena, tidak memiliki biaya untuk merawat buah hatinya tersebut.” Karenanya, kami membawa bayi itu ke Kantor Polsek Pajo dengan harapan nenek bayi dapar merawat bayi tersebut. Tapi, nenek bayi malah tidak mau menerima dan merawat bayi tersebut, “katanya.
Beruntung, ada salah seorang janda berusia 70 Tahun, Sumarni warga Desa Temba Lae kecamatan Pajo Kabupaten Dompu yang meminta untuk merawat bayi malang tersebut. Hal itu dilakukan, lantaran merasa kasihan atas nasib yang dialami bayi tersebut. “Bayi itu akhirnya dibawa sekaligus dirawat oleh janda paruh bayah itu, “tuturnya.
Ditanya dimanakah keberadaan kedua orang tua Kandung Bayi tersebut...! menurut informasi yang diperoleh, ibu kandung si bayi sudah pergi dan menjadi TKW diluar Negeri. Ibu kandung menjadi TKW setelah melahirkan bayi tersebut. Sementara, bapak kandung bayi tersebut sampai saat ini tidak jelas kemana perginya.” Bayi itu sudah lama ditinggalkan oleh orang kedua orang tuanya,”akunya.
Sementara Khaimun, paman kandung si bayi warga lingkungan Bali Bunga Kelurahan Kandai II Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, yang diwawancara Koran ini Senin (9/6) membenarkan, jika sebelum itu meminta bantuan pihak Aparat Satuan Brimob untuk mengawal dirinya guna mengembalikan bayi tersebut kepada keluarga ibunya.” Memang saya sebelumnya meminta kepada Brimbob untuk untuk mengembalikan bayi tersebut. Mungkin, dengan pengawalan aparat keamanan, bayi itu dapat diterima oleh orang tua dan neneknya,”akunya.
Setelah beberapa hari lahir lanjutnya,bayi itu sempat dirawat ibu kandungnya. Namun, ada dugaan bayi itu mendapat perlakuan tidak wajar selama dirawat. Hanya saja, ia tidak mengetahui siapa pelaku yang menyiksa bayi tersebut. ” Entah siapa yang menyiksa bayi itu saya tidak tahu. Yang jelas bayi itu mendapat perlakuan kasar selama dirawat, “tandasnya.
Disela waktu, nenek bayi yakni Masda yang dikonfirmasi Koran ini malah membantah telah menelantarkan bayi malang tersebut. Menurutnya, informasi itu hanya isu semata.” Itu hanya isu saja, karena saat bayi diantar, saya tidak berada dilokasi. Kebetulan, saat itu saya sedang berada di Sila, “bantahnya.
Soal apakah akan dirawat kembali atau tida, Masda mengaku akan bicarakan dulu dengan keluarganya. Termasuk orang tua bayi tersebut.” Saya ini dari keluarga tidak mampu, juga janda. Jadi, masih banyak anak-anak yang harus saya biayai. Tapi, untuk memasmtikan apakah akan saya rawat bayi itu, saya akan bicarakan dengan anak-anak saya, “tuturnya.(KS-10)
COMMENTS