M. Qurais H. Abidin, Rabu (21/6) kemarin meresmikan jembatan gantung penghubung kampung baru dengan dengan kampung lama di Lingkungan Busu Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba.
Walikota Bima, M. Qurais H. Abidin, Rabu (21/6) kemarin meresmikan jembatan gantung penghubung kampung baru dengan dengan kampung lama di Lingkungan Busu Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba. Jembatan dengan panjang 25 meter yang pembangunannya dimulai tanggal 20 Desember 2013 tersebut merupakan hasil program Rencana Aksi Masyarakat kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, OXFAM, dan LP2DER.
.JPG)
Peresmian ini sekaligus menjadi ajang pamitnya tim OXFAM berhubung berakhirnya masa kerja sama antara OXFAM dan BPBD Kota Bima akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2014. Dalam acara yang turut dihadiri oleh kepala BPBD Kota Bima, Drs. Fakhrunraji, perwakilan OXFAM Indonesia, ketua dan para anggota LP2DER, Camat Raba dan Lurah Ntobo, serta unsur Tim Siaga Bencana Kelurahan tersebut, Walikota menyampaikan ucapan terima kasih kepada OXFAM dan LP2DER.
“Apresiasi yang mendalam harus kita sampaikan kepada OXFAM Indonesia serta LP2DER yang telah menjadi mitra yang solid bagi Pemerintah Kota Bima, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dalam mewujudkan masyarakat Kota Bima yang tangguh. Tidak hanya itu, mereka juga berkontribusi dalam pembangunan fisik”, ujar Walikota.
Dijelaskannya, pembangunan infrastruktur memerlukan peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, maupun lembaga donatur lainnya. Pemerintah Kota Bima terus berupaya maksimal dalam menyediakan kebutuhan masyarakat, termasuk dengan membangun koordinasi dengan lembaga-lembaga lainnya dalam membangun fasilitas yang vital bagi masyarakat.
“Pembangunan jembatan penghubung ini adalah langkah kesekian dalam kerjasama harmonis yang tertuang melalui berbagai program kerja yang alhamdulillah sejauh ini telah terlaksana dengan baik”, ungkap Walikota.
Tidak hanya pembangunan fisik, yang utama sekali adalah penguatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam mewujudkan ketangguhan terhadap bencana. Dan itu sudah terlaksana melalui pembentukan Tim Siaga Bencana Kelurahan dan Forum Pengurangan Risiko Bencana, yang dikuatkan dengan berbagai kegiatan pelatihan dan simulasi yang sudah dilaksanakan beberapa kali.
Pada kesempatan tersebut Walikota juga menyampaikan harapannya, kiranya kerjasama antara OXFAM maupun L2DER dengan Pemerintah Kota Bima dapat dibangun kembali, mungkin dalam bidang yang berbeda. “Pemerintah Kota Bima sangat welcome dengan pihak manapun yang ingin berkontribusi dalam membangun Kota Bima”, katanya.
Untuk program ketangguhan terhadap bencana, jangka waktu kerjasama OXFAM dan LP2DER Kota Bima yang awalnya direncanakan 18 bulan dan kemudian diperpanjang menjadi 2 tahun, ternyata mampu mencapai hasil yang optimal.
Setelah waktu kerja sama tersebut berakhir, hasil sesungguhnya terlihat. “Apakah BPBD dan masyarakat mampu melanjutkan berbagai program yang sudah dimulai kini? Apakah masyarakat mampu menjaga berbagai fasilitas yang sudah tersedia, termasuk jembatan penghubung yang kita bangun hari ini? Kita harus percaya dan optimis bahwa kita mampu mewujudkan masyarakat kota bima yang tangguh terhadap bencana,” tuturnya.
Walikota kembali menegaskan, masyarakat harus optimis bahwa BPBD dan tim siaga bencana kelurahan akan tetap melakukan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan, sehingga kelak kita dapat berdiri sendiri, melanjutkan apa yang telah kita mulai bersama dengan bantuan OXFAM Indonesia dan LP2DER. ujar Walikota menggugah semangat masyarakat.
Sementara itu, perwakilan OXFAM Indonesia, Denny Andrian, menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang harmonis yang telah terjalin dengan Pemerintah Kota Bima selama 2 tahun terakhir. “Kota Bima telah mampu menjadi guru yang mengintegrasikan program ketangguhan terhadap bencana ini kedalam program Pemerintah Daerah”, ujarnya. Diakuinya, Kota Bima telah menjadi tempat tinggal kedua baginya. Ia pun menjelaskan, jembatan ini lahir karena adanya aksi masyarakat terhadap bencana banjir yang pernah merenggut nyawa 1 orang warga.
Ikhwana, yang juga merupakan perwakilan OXFAM Indonesia, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan masyarakat Bima yang welcome terhadap berbagai program OXFAM. “Keberhasilan kami tidak lepas dari sambutan hangat dari pimpinan daerah dan instansi terkait. Kerja kita baru dimulai, jadi sebaiknya kita jangan cepat berpuas diri. Prestasi bisa dicapai, namun mempertahankannya adalah hal yang sulit. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk terus mempertahankana apa yang sudah kita bangun bersama”, ujarnya.
Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota dan pengguntingan pita. Dilanjutkan dengan penyerahan Dokumen Analisis Risiko Bencana dari OXFAM kepada Pemerintah Kota Bima yang diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima, serta penadatanganan Berita Acara penyerahan aset dan barang yang diberikan oleh OXFAM kepada kelurahan-kelurahan yang termasuk dalam wilayah pembinaan OXFAM, yang ditandatangani secara simbolis oleh Lurah Ntobo, Camat Raba, dan Ikhwana selaku perwakilan OXFAM. (KS-13)
“Apresiasi yang mendalam harus kita sampaikan kepada OXFAM Indonesia serta LP2DER yang telah menjadi mitra yang solid bagi Pemerintah Kota Bima, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dalam mewujudkan masyarakat Kota Bima yang tangguh. Tidak hanya itu, mereka juga berkontribusi dalam pembangunan fisik”, ujar Walikota.
Dijelaskannya, pembangunan infrastruktur memerlukan peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, maupun lembaga donatur lainnya. Pemerintah Kota Bima terus berupaya maksimal dalam menyediakan kebutuhan masyarakat, termasuk dengan membangun koordinasi dengan lembaga-lembaga lainnya dalam membangun fasilitas yang vital bagi masyarakat.
“Pembangunan jembatan penghubung ini adalah langkah kesekian dalam kerjasama harmonis yang tertuang melalui berbagai program kerja yang alhamdulillah sejauh ini telah terlaksana dengan baik”, ungkap Walikota.
Tidak hanya pembangunan fisik, yang utama sekali adalah penguatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam mewujudkan ketangguhan terhadap bencana. Dan itu sudah terlaksana melalui pembentukan Tim Siaga Bencana Kelurahan dan Forum Pengurangan Risiko Bencana, yang dikuatkan dengan berbagai kegiatan pelatihan dan simulasi yang sudah dilaksanakan beberapa kali.
Pada kesempatan tersebut Walikota juga menyampaikan harapannya, kiranya kerjasama antara OXFAM maupun L2DER dengan Pemerintah Kota Bima dapat dibangun kembali, mungkin dalam bidang yang berbeda. “Pemerintah Kota Bima sangat welcome dengan pihak manapun yang ingin berkontribusi dalam membangun Kota Bima”, katanya.
Untuk program ketangguhan terhadap bencana, jangka waktu kerjasama OXFAM dan LP2DER Kota Bima yang awalnya direncanakan 18 bulan dan kemudian diperpanjang menjadi 2 tahun, ternyata mampu mencapai hasil yang optimal.
Setelah waktu kerja sama tersebut berakhir, hasil sesungguhnya terlihat. “Apakah BPBD dan masyarakat mampu melanjutkan berbagai program yang sudah dimulai kini? Apakah masyarakat mampu menjaga berbagai fasilitas yang sudah tersedia, termasuk jembatan penghubung yang kita bangun hari ini? Kita harus percaya dan optimis bahwa kita mampu mewujudkan masyarakat kota bima yang tangguh terhadap bencana,” tuturnya.
Walikota kembali menegaskan, masyarakat harus optimis bahwa BPBD dan tim siaga bencana kelurahan akan tetap melakukan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan, sehingga kelak kita dapat berdiri sendiri, melanjutkan apa yang telah kita mulai bersama dengan bantuan OXFAM Indonesia dan LP2DER. ujar Walikota menggugah semangat masyarakat.
Sementara itu, perwakilan OXFAM Indonesia, Denny Andrian, menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang harmonis yang telah terjalin dengan Pemerintah Kota Bima selama 2 tahun terakhir. “Kota Bima telah mampu menjadi guru yang mengintegrasikan program ketangguhan terhadap bencana ini kedalam program Pemerintah Daerah”, ujarnya. Diakuinya, Kota Bima telah menjadi tempat tinggal kedua baginya. Ia pun menjelaskan, jembatan ini lahir karena adanya aksi masyarakat terhadap bencana banjir yang pernah merenggut nyawa 1 orang warga.
Ikhwana, yang juga merupakan perwakilan OXFAM Indonesia, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan masyarakat Bima yang welcome terhadap berbagai program OXFAM. “Keberhasilan kami tidak lepas dari sambutan hangat dari pimpinan daerah dan instansi terkait. Kerja kita baru dimulai, jadi sebaiknya kita jangan cepat berpuas diri. Prestasi bisa dicapai, namun mempertahankannya adalah hal yang sulit. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk terus mempertahankana apa yang sudah kita bangun bersama”, ujarnya.
Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota dan pengguntingan pita. Dilanjutkan dengan penyerahan Dokumen Analisis Risiko Bencana dari OXFAM kepada Pemerintah Kota Bima yang diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima, serta penadatanganan Berita Acara penyerahan aset dan barang yang diberikan oleh OXFAM kepada kelurahan-kelurahan yang termasuk dalam wilayah pembinaan OXFAM, yang ditandatangani secara simbolis oleh Lurah Ntobo, Camat Raba, dan Ikhwana selaku perwakilan OXFAM. (KS-13)
COMMENTS