Rupanya, asap itu berasal dari rumah mantan Kapolsek Asakota Mulyono, yang terbakar pagi itu.
Selasa pagi (18/11) kemarin, Warga Karara Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda dan sekitarnya, dikagetkan dengan adanya asap hitam tebal yang muncul di sebelah selatan Masjid Karara. Rupanya, asap itu berasal dari rumah mantan Kapolsek Asakota Mulyono, yang terbakar pagi itu.
Melihat asap tebal tersebut, masyarakat berbondong bondong mencari tahu sumber asap itu. Setelah mengetahui bahwa asap berasal dari salah satu rumah warga yang terbakar, salah satu warga, langsung mengumumkan di masjid dan meminta pertolongan warga.
Pantauan langsung Koran Stabilitas, saat itu warga tidak bisa berbuat apa-apa untuk memadamkan api, karena api sudah mulai merambat ke ruangan lain. Yang mampu diselamatkan warga pada saat itu, hanya sepasang kursi yang ada di ruang tamu. Warga mencoba mencoba menghubungi petugas pemadam, namun nomornya tidak aktif.
Sehingga, mobil pemadam datang terlambat, sekitar 30 menit setelah terjadi kebakaran. Artinya, pemadam kebakaran baru tiba dilokasi, setelah semua ruangan terbakar, dan api nyaris merambat ke rumah warga lain. Saat itu, ada 4 unit mobil pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api, namun saying, mobil pemadam tiba dilakosi setelah ruamh terbakar habis.
Rumah dengan nomor 05 yang berada di RT 07 RW 03 kelurahan Monggonao itu, terbakar sekitar pukul 07.10 wita. Dimana pemilik rumah sudah berangkat kerja. Saat itu, anak pemilik rumah sedang tidur di kamar bagian barat. Dirinya nyaris terbakar bersama rumah, karena masih dalam keadaan tidur. Untung saja salah satu anak kos membangunnkannya karena melihat asap hitam yang keluar dari atap rumah.
“Saat itu saya masih tidur, tiba-tiba datang anak kos yang berada di belakang rumah membangunkan saya, dan berkata rumah kebakaran, karena melihat asap tebal yang keluar dari atap rumah,” terang Kiki anak pemilik rumah.
Lanjut Kiki, saat itu di dalam rumah hanya ada dirinya, sementara orang tuanya sudah berangkat kerja. Dirinya memperkirakan kerugian atas kejadian tersebut mencapai ratusan juta. “SK orang tua saya, termasuk SK Honorer Kakak saya juga hangus terbakar,” akunya.
Ketua RT.07 Muhtar Ibrahim yang juga orang pertama yang berusaha memberikan pertolongan, saat dimintai keterangan menjelaskan, kebakaran tersebut terjadi beberapa saat setelah pemilik rumah berangkat kerja. “Saat itu, hanya anaknya yang berada di rumah, dan masih dalam keadaan tidur. Dan saya melihat, sumber api berasal dari kamar tidur pemilik rumah,” ujarnya.
Ketua RT menduga, kebakaran tersebut, disebabkan karena konsleting listrik. Sebab api langsung menyambar atap kamar tidur pemilik rumah. “Kalau bukan karena obat nyamuk, kemungkinan besar karena konsleting listrik,” tuturnya.
Saat itu, puluhan personil polisi diturunkan untuk membantu di lokasi kebakaran. Sesaat setelah api dipadamkan, sekitar pukul 08.00 wita, polisi langsung memberikan police line. (KS-02)
Melihat asap tebal tersebut, masyarakat berbondong bondong mencari tahu sumber asap itu. Setelah mengetahui bahwa asap berasal dari salah satu rumah warga yang terbakar, salah satu warga, langsung mengumumkan di masjid dan meminta pertolongan warga.
Pantauan langsung Koran Stabilitas, saat itu warga tidak bisa berbuat apa-apa untuk memadamkan api, karena api sudah mulai merambat ke ruangan lain. Yang mampu diselamatkan warga pada saat itu, hanya sepasang kursi yang ada di ruang tamu. Warga mencoba mencoba menghubungi petugas pemadam, namun nomornya tidak aktif.
Sehingga, mobil pemadam datang terlambat, sekitar 30 menit setelah terjadi kebakaran. Artinya, pemadam kebakaran baru tiba dilokasi, setelah semua ruangan terbakar, dan api nyaris merambat ke rumah warga lain. Saat itu, ada 4 unit mobil pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api, namun saying, mobil pemadam tiba dilakosi setelah ruamh terbakar habis.
Rumah dengan nomor 05 yang berada di RT 07 RW 03 kelurahan Monggonao itu, terbakar sekitar pukul 07.10 wita. Dimana pemilik rumah sudah berangkat kerja. Saat itu, anak pemilik rumah sedang tidur di kamar bagian barat. Dirinya nyaris terbakar bersama rumah, karena masih dalam keadaan tidur. Untung saja salah satu anak kos membangunnkannya karena melihat asap hitam yang keluar dari atap rumah.
“Saat itu saya masih tidur, tiba-tiba datang anak kos yang berada di belakang rumah membangunkan saya, dan berkata rumah kebakaran, karena melihat asap tebal yang keluar dari atap rumah,” terang Kiki anak pemilik rumah.
Lanjut Kiki, saat itu di dalam rumah hanya ada dirinya, sementara orang tuanya sudah berangkat kerja. Dirinya memperkirakan kerugian atas kejadian tersebut mencapai ratusan juta. “SK orang tua saya, termasuk SK Honorer Kakak saya juga hangus terbakar,” akunya.
Ketua RT.07 Muhtar Ibrahim yang juga orang pertama yang berusaha memberikan pertolongan, saat dimintai keterangan menjelaskan, kebakaran tersebut terjadi beberapa saat setelah pemilik rumah berangkat kerja. “Saat itu, hanya anaknya yang berada di rumah, dan masih dalam keadaan tidur. Dan saya melihat, sumber api berasal dari kamar tidur pemilik rumah,” ujarnya.
Ketua RT menduga, kebakaran tersebut, disebabkan karena konsleting listrik. Sebab api langsung menyambar atap kamar tidur pemilik rumah. “Kalau bukan karena obat nyamuk, kemungkinan besar karena konsleting listrik,” tuturnya.
Saat itu, puluhan personil polisi diturunkan untuk membantu di lokasi kebakaran. Sesaat setelah api dipadamkan, sekitar pukul 08.00 wita, polisi langsung memberikan police line. (KS-02)
COMMENTS