Astina (34) warga Lingkungan Melayu RT.10, RW.05 Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Bima, terbaring lemas di rumahnya akibat menderita penyakit tumor.
Astina (34) warga Lingkungan Melayu RT.10, RW.05 Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Bima, terbaring lemas di rumahnya akibat menderita penyakit tumor. Meskipun, sudah berusaha mengobati penyakit yang dideritanya pada Dokter spesialis penyakit dalam, tapi upaya itu belum membuahkan hasil. Justeru, dokter menyarankan agar melanjutkan pengobatan ke RS Mataram.
Keinginan untuk sembuh dari penyakit yang sudah satu tahun lebih dialaminya sangat besar. Namun harapan itu tidak sesuai dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan. Sehingga, rencana berobat lanjut sesuai petunjuk dokter batal dilakukan, karena sama sekali tidak memiliki biaya. “Saya dan keluarga tidak bisa berbuat apa-apa, mau berobat ke RS Mataram tapi tidak ada biaya,” kata Asti kepada Koran Stabilitas Selasa (04/11) di rumahnya.
Ia mengaku sering mengalami rasa sakit pada bagian perut apabila duduk terlalu lama dan dalam keadaan terbaring. Bahkan rasa sakit yang paling parah, saat dirinya buang air kecil. Atas penyakit itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada sang maha pencipta. Apalagi, semakin lama tumor yang bersarang di perutnya semakin membesar.
Meski menyerahkan hal itu pada Allah SWT, tapi bukan berarti sudah pasrah atas penyakit yang sedang dialaminya. “Saya serahkan pada Allah, SWT, tapi tidak berarti saya pasrah. Karena, saya yakin ada rencana lain dari Allah dibalik musibah ini,” ujarnya.
Sumbangan dana seikhlasnya dari para darmawan, sangat diharapkan keluarga korban. Selain itu, keluarga penderita tumor juga sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah. Sehingga, pengobatan sebagai upaya penyembuhan dapat segera dilaksanakan. “Dengan kondisi ekonomi seperti ini, bantuan tentu sangat kami butuhkan. Mudah-mudahan para darmawan dapat menyumbangkan sebagian rezkinya untuk membantu biaya pengobatan saudara kami (Asti),” harapnya.
Bantuan Pemerintah Daerah dan dermawan untuk membantu biaya pengobatan Astina sangat dibutuhkan. Karena harus disadari, sebagian rezki atau penghasilan kita ada sebagian hak orang lain. Mudah-mudahan dengan musibah yang menimpa Astina, mata hati kita yang diberi nikmat kekuatan, kesehatan dan rezki lebih senantiasa membantu penderita tumor tersebut. Begitupun, Pemerintah Daerah agar segera mungkin mengunjungi rakyatnya yang sedang membutuhkan dana untuk biaya pengobatan penyakitnya. (KS-09)
Keinginan untuk sembuh dari penyakit yang sudah satu tahun lebih dialaminya sangat besar. Namun harapan itu tidak sesuai dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan. Sehingga, rencana berobat lanjut sesuai petunjuk dokter batal dilakukan, karena sama sekali tidak memiliki biaya. “Saya dan keluarga tidak bisa berbuat apa-apa, mau berobat ke RS Mataram tapi tidak ada biaya,” kata Asti kepada Koran Stabilitas Selasa (04/11) di rumahnya.
Ia mengaku sering mengalami rasa sakit pada bagian perut apabila duduk terlalu lama dan dalam keadaan terbaring. Bahkan rasa sakit yang paling parah, saat dirinya buang air kecil. Atas penyakit itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada sang maha pencipta. Apalagi, semakin lama tumor yang bersarang di perutnya semakin membesar.
Meski menyerahkan hal itu pada Allah SWT, tapi bukan berarti sudah pasrah atas penyakit yang sedang dialaminya. “Saya serahkan pada Allah, SWT, tapi tidak berarti saya pasrah. Karena, saya yakin ada rencana lain dari Allah dibalik musibah ini,” ujarnya.
Sumbangan dana seikhlasnya dari para darmawan, sangat diharapkan keluarga korban. Selain itu, keluarga penderita tumor juga sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah. Sehingga, pengobatan sebagai upaya penyembuhan dapat segera dilaksanakan. “Dengan kondisi ekonomi seperti ini, bantuan tentu sangat kami butuhkan. Mudah-mudahan para darmawan dapat menyumbangkan sebagian rezkinya untuk membantu biaya pengobatan saudara kami (Asti),” harapnya.
Bantuan Pemerintah Daerah dan dermawan untuk membantu biaya pengobatan Astina sangat dibutuhkan. Karena harus disadari, sebagian rezki atau penghasilan kita ada sebagian hak orang lain. Mudah-mudahan dengan musibah yang menimpa Astina, mata hati kita yang diberi nikmat kekuatan, kesehatan dan rezki lebih senantiasa membantu penderita tumor tersebut. Begitupun, Pemerintah Daerah agar segera mungkin mengunjungi rakyatnya yang sedang membutuhkan dana untuk biaya pengobatan penyakitnya. (KS-09)
COMMENTS