Aksi demonstrasi mewarnai peringatan hari anti korupsi se-dunia tak hanya terjadi di Kota dan Kabupaten Bima.
Aksi demonstrasi mewarnai peringatan hari anti korupsi se-dunia tak hanya terjadi di Kota dan Kabupaten Bima. Aksi yang sama juga terjadi di Kabupaten Dompu. Ratusan mahasiswa dan pemuda dari berbagai elemen menyuarakan aspirasi mendesak penuntasan kasus korupsi di wilayah Dompu, Selasa (9/12) pagi.
Diantaranya, Icaci NTB Cabang Dompu, Partai Rakyat Demokrasi (PRD), Persatuan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII), Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Laki), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), GEBMAP, LSM Istitusi Trasparansi Kebijakan (NTB) Ilham Yahyu S.Pd dan Mahasiswa Nggusu Waru (MNW) Dompu. Selasa (9/12) menggelar aksi unjuk rasa dibeberapa titik yang ada di wilayah Dompu. Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi (HAK) sedunia
Pantuan Koran Stabilitas, unjuk rasa disertai orasi dengan membagikan beberapa selebaran kepada pengguna jalan. Dimulai dari depan Masjid Raya Baiturrahman Dompu. Kemudian berlanjut di pertigaan lampu merah serta di depan Kantor Kejaksaan Negeri Dompu dan DPRD Dompu.
Dalam aksi demonstrasi itu sempat diwarnai ketegangan. Masa aksi menghadang salah satu mobil Dinas milik Kantor KPKLN Bima dengan Nomor Polisi EA 50 S. Mobil itu dikendarai Juru Sita Kantor setempat, Lukman bersama seorang gadis. Saat dihadang, keduanya langsung turun dan berlari menghindari kamera wartawan dan kerumunan masa aksi.
Akibat aksi itu, akitivitas pengendara yang melintasi jalur tersebut sempat lumpuh total. Beruntung, hal itu mampu diredam beberapa jam kemudian pada saat gabungan Aparat Kepolisian menertibkan lalu lintas. Aksi itu tidak hanya mendapat respon dari kalangan masyakat dan pengguna jalan. Tapi juga, mendapat dukungan dari pihak Kejaksaan Negeri Dompu serta anggota DPRD Dompu, Ihwayudin AK. SE dan Ketua LSM ITK NTB, Ilham Yahyu S.Pd yang saat itu sempat memberikan orasi dan tanggapan di hadapan masa aksi dalam moment itu.
Ketua LSM ITK NTB Ilham Yahyu S.Pd, melalui orasinya meminta kepada sejumlah media untuk bersatu dan bersama dengan Mahasiwa, LSM serta organisasi-organisasi lain dan masyarakat, untuk mengungkap kasus korupsi yang ada di wilayah Dompu. ”Apabila semua elemen itu bersatu, maka kasus korupsi di Dompu pasti akan terungkap. Karena itu diharapkan pada media untuk mengangkat kasus-kasus korupsi itu,” ujarnya.
Sementara Anggota DPRD Dompu, Ihwayudin AK. SE meminta akutabilitas lembaran-lembaran keuangan Negara, termasuk didalamnya pasca ditetapkan 5 tersangka di Dompu oleh penyidik polres Dompu atas dugaan tindak kejahatan Korupsi dibuka kembali. Sebab menurunya, APBD Tahun 2015 adalah gambaran dari APBD selama emoat tahun berikut. Artinya mulai dari masa kepemimpinan Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin mulai Tahun 2011 sampai sekarang. “Hal itu mengisahkan kejahatan baru dan praktek berbau korupsi dan untuk mengungkap pelaku pelaku korupsi itu bukan hanya menjadi tugas pihak Polres dan Kejaksaan Dompu. Tetapi itu semua adalah tanggung jawab kita semua untuk mengungkap dan menyeruakan persaoalan tersebut,” ujarnya.
Secara terpisah, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Dompu, Joko Surianto SH, mendukung aksi peringatan hari anti korupsi sedunia yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dan masyarakat Dompu tersebut. ”Aksi unjuk rasa ini tidak masalah dan kita malah mendukung sebagai dorongan semangat untuk kami dalam menjalankan tugas dan fungsi kami selaku pihak kejaksaan Negeri Dompu,” ujarnya. (KS-10)
Diantaranya, Icaci NTB Cabang Dompu, Partai Rakyat Demokrasi (PRD), Persatuan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII), Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Laki), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), GEBMAP, LSM Istitusi Trasparansi Kebijakan (NTB) Ilham Yahyu S.Pd dan Mahasiswa Nggusu Waru (MNW) Dompu. Selasa (9/12) menggelar aksi unjuk rasa dibeberapa titik yang ada di wilayah Dompu. Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi (HAK) sedunia
Pantuan Koran Stabilitas, unjuk rasa disertai orasi dengan membagikan beberapa selebaran kepada pengguna jalan. Dimulai dari depan Masjid Raya Baiturrahman Dompu. Kemudian berlanjut di pertigaan lampu merah serta di depan Kantor Kejaksaan Negeri Dompu dan DPRD Dompu.
Dalam aksi demonstrasi itu sempat diwarnai ketegangan. Masa aksi menghadang salah satu mobil Dinas milik Kantor KPKLN Bima dengan Nomor Polisi EA 50 S. Mobil itu dikendarai Juru Sita Kantor setempat, Lukman bersama seorang gadis. Saat dihadang, keduanya langsung turun dan berlari menghindari kamera wartawan dan kerumunan masa aksi.
Akibat aksi itu, akitivitas pengendara yang melintasi jalur tersebut sempat lumpuh total. Beruntung, hal itu mampu diredam beberapa jam kemudian pada saat gabungan Aparat Kepolisian menertibkan lalu lintas. Aksi itu tidak hanya mendapat respon dari kalangan masyakat dan pengguna jalan. Tapi juga, mendapat dukungan dari pihak Kejaksaan Negeri Dompu serta anggota DPRD Dompu, Ihwayudin AK. SE dan Ketua LSM ITK NTB, Ilham Yahyu S.Pd yang saat itu sempat memberikan orasi dan tanggapan di hadapan masa aksi dalam moment itu.
Ketua LSM ITK NTB Ilham Yahyu S.Pd, melalui orasinya meminta kepada sejumlah media untuk bersatu dan bersama dengan Mahasiwa, LSM serta organisasi-organisasi lain dan masyarakat, untuk mengungkap kasus korupsi yang ada di wilayah Dompu. ”Apabila semua elemen itu bersatu, maka kasus korupsi di Dompu pasti akan terungkap. Karena itu diharapkan pada media untuk mengangkat kasus-kasus korupsi itu,” ujarnya.
Sementara Anggota DPRD Dompu, Ihwayudin AK. SE meminta akutabilitas lembaran-lembaran keuangan Negara, termasuk didalamnya pasca ditetapkan 5 tersangka di Dompu oleh penyidik polres Dompu atas dugaan tindak kejahatan Korupsi dibuka kembali. Sebab menurunya, APBD Tahun 2015 adalah gambaran dari APBD selama emoat tahun berikut. Artinya mulai dari masa kepemimpinan Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin mulai Tahun 2011 sampai sekarang. “Hal itu mengisahkan kejahatan baru dan praktek berbau korupsi dan untuk mengungkap pelaku pelaku korupsi itu bukan hanya menjadi tugas pihak Polres dan Kejaksaan Dompu. Tetapi itu semua adalah tanggung jawab kita semua untuk mengungkap dan menyeruakan persaoalan tersebut,” ujarnya.
Secara terpisah, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Dompu, Joko Surianto SH, mendukung aksi peringatan hari anti korupsi sedunia yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dan masyarakat Dompu tersebut. ”Aksi unjuk rasa ini tidak masalah dan kita malah mendukung sebagai dorongan semangat untuk kami dalam menjalankan tugas dan fungsi kami selaku pihak kejaksaan Negeri Dompu,” ujarnya. (KS-10)
COMMENTS