Masalahnya, Senjata Api (Senpi) milik anggota diduga ditarik Kapolresta Bima Kota, AKBP, Andi Sahril, SH, M.Hum Rabu (25/02) kemarin.
Tampaknya Anggota Polisi, baik Buru Sergap (Buser) Sat Reskrim, Buser Sat Narkoba, termasuk Penyidik akan memenuhi hambatan dalam menjalankan tugas sebagai Aparat Penegak Hukum. Lebih-lebih anggota polisi yang setiap saat berada di Lapangan. Masalahnya, Senjata Api (Senpi) milik anggota diduga ditarik Kapolresta Bima Kota, AKBP, Andi Sahril, SH, M.Hum Rabu (25/02) kemarin.
Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas alasan dibalik dugaan penarikan senpi para anggota oleh Provos atas perintah orang nomor satu di Polres Bima Kota tersebut. ”Senpi anggota ditarik dengan alasan tidak lulus psikotes, sementara senpi yang ditarik bukan hanya yang tidak lulus tes dimaksud. Tapi juga yang lulus-pun juga ditarik,” kata anggota polisi yang meminta namanya dirahasiakan.
Selain dugaan penarikan senpi, Kapolresta juga memerintahkan seluruh anggota Buser baik Sat Reskrim maupun Sat Narkoba untuk memangkas rambutnya. Faktanya kata sumber, para anggota buser sudah berpenampilan beda dari sebelumnya. Biasanya sebagian buser dengan style rambut panjang (gondrong). Kini, terlihat rapi dengan gaya rambut pendek. ”Beberapa hari sebelum senpi ditarik, rambut Anggota Buser disuruh cukur. Wartawan bisa lihat sendiri, gaya rambut Anggota Buser Sat Reskrim dan Sat Narkoba saat ini. Tapi itu bagus juga, biar kelihatan rapi dan menarik,” ujar sumber dengan senyum.
Disinggung soal kenyamanan dalam menjalankan tugas ketika pegang senpi dan tidak, sumber mengaku tidak mengalami perbedaan yang berarti. Maksudnya, pegang senpi ataupun tidak tidak menjadi masalah, karena yang terpenting dan utama yakni bagaiamana menjalankan tugas sebagai aparat keamanan sesuai aturan. Namun katanya, kondisi seperti itu diyakini beda dengan yang akan dialami anggota yang keseharianya selalu berada dillapangan, seperti Buser dan Intel. Karena, bukan menjadi rahasia umum apabila mereka kerap kali dibenturkan dengan kondisi, karakter dan watak keras para pelaku tindak pidana kejahatan.
”Kasian anggota yang tugas lapangan, nyawa mereka juga mesti dipikirkan, jangankan aparat yang tidak pegang senpi, yang pegang senpi aja diserang bahkan ada yang meninggal dunia akibat ditembak pelaku kejahatan. Hal ini perlu dipertimbangkan, apalagi Bima sudah dicap sebagai daerah rawan,” tandasnya.
Ditempat terpisah, Kabag Ops Polres Bima Kota, Kompol Moendra. Wdw yang dikonfirmasi Koran Stabilitas Kamis (26/02) di Halaman Kantor Mapolres, membenarkan penarikan senpi anggota termasuk perintah Kapolresta. Begitupun agar rambut Anggota Buser dicukur rapi. Namun perintah itu bukan karena ada motif lain, tapi untuk peningkatan kedisiplinan Anggota Polisi. ”Memang benar, tapi itu semua sebagai wujud peningkatan disiplin anggota,” akunya usai menjaga aksi demostrasi didepan kantor tersebut. (KS-09)
Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas alasan dibalik dugaan penarikan senpi para anggota oleh Provos atas perintah orang nomor satu di Polres Bima Kota tersebut. ”Senpi anggota ditarik dengan alasan tidak lulus psikotes, sementara senpi yang ditarik bukan hanya yang tidak lulus tes dimaksud. Tapi juga yang lulus-pun juga ditarik,” kata anggota polisi yang meminta namanya dirahasiakan.
Selain dugaan penarikan senpi, Kapolresta juga memerintahkan seluruh anggota Buser baik Sat Reskrim maupun Sat Narkoba untuk memangkas rambutnya. Faktanya kata sumber, para anggota buser sudah berpenampilan beda dari sebelumnya. Biasanya sebagian buser dengan style rambut panjang (gondrong). Kini, terlihat rapi dengan gaya rambut pendek. ”Beberapa hari sebelum senpi ditarik, rambut Anggota Buser disuruh cukur. Wartawan bisa lihat sendiri, gaya rambut Anggota Buser Sat Reskrim dan Sat Narkoba saat ini. Tapi itu bagus juga, biar kelihatan rapi dan menarik,” ujar sumber dengan senyum.
Disinggung soal kenyamanan dalam menjalankan tugas ketika pegang senpi dan tidak, sumber mengaku tidak mengalami perbedaan yang berarti. Maksudnya, pegang senpi ataupun tidak tidak menjadi masalah, karena yang terpenting dan utama yakni bagaiamana menjalankan tugas sebagai aparat keamanan sesuai aturan. Namun katanya, kondisi seperti itu diyakini beda dengan yang akan dialami anggota yang keseharianya selalu berada dillapangan, seperti Buser dan Intel. Karena, bukan menjadi rahasia umum apabila mereka kerap kali dibenturkan dengan kondisi, karakter dan watak keras para pelaku tindak pidana kejahatan.
”Kasian anggota yang tugas lapangan, nyawa mereka juga mesti dipikirkan, jangankan aparat yang tidak pegang senpi, yang pegang senpi aja diserang bahkan ada yang meninggal dunia akibat ditembak pelaku kejahatan. Hal ini perlu dipertimbangkan, apalagi Bima sudah dicap sebagai daerah rawan,” tandasnya.
Ditempat terpisah, Kabag Ops Polres Bima Kota, Kompol Moendra. Wdw yang dikonfirmasi Koran Stabilitas Kamis (26/02) di Halaman Kantor Mapolres, membenarkan penarikan senpi anggota termasuk perintah Kapolresta. Begitupun agar rambut Anggota Buser dicukur rapi. Namun perintah itu bukan karena ada motif lain, tapi untuk peningkatan kedisiplinan Anggota Polisi. ”Memang benar, tapi itu semua sebagai wujud peningkatan disiplin anggota,” akunya usai menjaga aksi demostrasi didepan kantor tersebut. (KS-09)
COMMENTS