Gunung Sangeang Api Kecamatan Wera Kabupaten Bima, sampai saat ini terus dipantau secara visual dan instrumental, dari Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Sangiang.
Gunung Sangeang Api Kecamatan Wera Kabupaten Bima, sampai saat ini terus dipantau secara visual dan instrumental, dari Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Sangiang. Hasil pantuan petugas, saat ini gunung api tersebut berstatus waspada pada level II.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Drs. Abdul Wahab mengatakan, hasil pantauan yang diolah dan dianalisis oleh para Ahli di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, menyimpulkan Status gunung api saat ini Waspada atau Level II. "Gunung berapi Sangeang Api berstatus Waspada,” ujarnya melalui via telepon seluler, Sabtu (31/1).
Menurut Wahab, tingkat kegempaan masih tinggi dan masih berada diatas tingkat normal. Secara visual, teramati asap berwarna putih-putih kelabu tipis dan tebal dengan tinggi sekitar 50-300 M diatas puncak."Citra ternal yg terekam Satelit Modis (NASA) menunjukan jumlah dan intensitas titip api berkurang jika dibanding bulan september hingga Nopember tahun lalu,”jelasnya.
Ia menjelaskan, Citra Satelit USGS mengindikasikan bahwa hingga saat ini aktivitas efusi lava masih masih terus membangun kompleks aliran lava yg sempit dan panjang. Oleh karena demikain, masyarakat disekitar Gunung Sangeangapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dan beraktifitas dalam radius 5 Km dari pusat aktifitas Gunung Sangeangapi."Ditambah perluasan pada arah timur-tenggara, dengan jarak hingga ke garis pantai,"tuturnya.
Masyarakat dan para pendaki, dilarang mendekati dan beraktifitas pada semua lembah sungai yg berhulu dari pusat aktifitas puncak gunung, agar terhindar dari bahaya aliran lahar yg mungkin terjadi pada saat hujan. "Masyarakat disekitar Gunung Sangeangapi, diharapkan untuk tenang dan tetap waspada, tidak terpancing isu-isu negatif tentang Gunung Sangeangapi," himbaunya. (KS-05)
Ilustrasi Gunung Sangeang / youtube.com |
Menurut Wahab, tingkat kegempaan masih tinggi dan masih berada diatas tingkat normal. Secara visual, teramati asap berwarna putih-putih kelabu tipis dan tebal dengan tinggi sekitar 50-300 M diatas puncak."Citra ternal yg terekam Satelit Modis (NASA) menunjukan jumlah dan intensitas titip api berkurang jika dibanding bulan september hingga Nopember tahun lalu,”jelasnya.
Ia menjelaskan, Citra Satelit USGS mengindikasikan bahwa hingga saat ini aktivitas efusi lava masih masih terus membangun kompleks aliran lava yg sempit dan panjang. Oleh karena demikain, masyarakat disekitar Gunung Sangeangapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dan beraktifitas dalam radius 5 Km dari pusat aktifitas Gunung Sangeangapi."Ditambah perluasan pada arah timur-tenggara, dengan jarak hingga ke garis pantai,"tuturnya.
Masyarakat dan para pendaki, dilarang mendekati dan beraktifitas pada semua lembah sungai yg berhulu dari pusat aktifitas puncak gunung, agar terhindar dari bahaya aliran lahar yg mungkin terjadi pada saat hujan. "Masyarakat disekitar Gunung Sangeangapi, diharapkan untuk tenang dan tetap waspada, tidak terpancing isu-isu negatif tentang Gunung Sangeangapi," himbaunya. (KS-05)
COMMENTS