Guru SDN 41 Kota Bima Nurma Ibrahim (50) tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal di depan Kantor Yayasan Islam Bima sebelah selatan Lapangan Merdeka Bima.
Guru SDN 41 Kota Bima Nurma Ibrahim (50) tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal di depan Kantor Yayasan Islam Bima sebelah selatan Lapangan Merdeka Bima. Peristiwa naas itu, terjadi sekitar pukul 06.30 Wita. Korban tewas setelah motor Iparnya Syafrudin yang saat itu menggoncengnya, menabrak seekor anjing yang melintas didepan kendaraan. Korban saat itu, hendak berangkat mengajar di SDN 41 Kota Bima Kelurahan Tanjung. Korban telah disemayamkan di TPA Penatoi sore kemarin.
Warga RT. 01 RW. 01 Kelurahan Penatoi, Syafrudin (40) menceritakan kronologisnya. Ia mengaku, saat itu menggonceng korban dengan menggunakan motor Blade warna hitam bernomor polisi (Nopol) EA 3502 SK. Tujuannya untuk mengantar korban di SDN 41 Kota Bima. Di dalam perjalan, di depan Kantor Yayasan Islam Bima, ada seekor anjing yang tiba-tiba melintas di jalan."Anjing yang melintas secara mendadak itu, membuat saya dan korban kaget hingga terjatuh,” ceritanya usai pemakaman korban di TPA Penatoi, Senin (16/2) sore.
Saat itu, Ia dan korban terjatuh di bahu jalan. Beruntung tidak padat arus kendaraan yang lalu lalang. Hingga saat itu dia dan korban mencoba sadarkan diri menepi duduk di sisi trotoar jalan depan Kantor Yayasan Islam Bima."Ada sejumlah warga yang mencoba menolong. Saya hanya luka lecet di pergelangan kaki saja. Sedankan korban, belum diketahui pasti lukanya, sebab saat itu, tidak ada darah yang bercecer. Kemudian oleh warga, langsung melarikannya ke Puskesmas Paruga Kelurahan Dara dengan mobil pribadi,”jelasnya.
Usai mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Paruga lanjutnya, korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Beberapa menit kemudian, setelah mendapatkan perawatan medis, korban menghembuskan nafasa terakhir."Korban tidak tertolong lagi, setelah dirawat di Ruang IGD RSUD Bima. Kemungkinan korban mengalami pendarahan dalam,"tuturnya sambil meneteskan air mata.
Keluarga besar korban berdatangan, hingga diputuskan untuk dibawa pulang di kediamannya di RT. 01 RW. 01 Kelurahan Penatoi. Korban disemayamkan pada pukul 04.30 Wita sore di TPA Penatoi."Korban telah disemayamkan di TPA Penatoi,”tambahnya.
Anak Korban, Yulie Astuti S. Pi yang dihubungi, belum dapat berkomentar banyak. Sebab ia dan keluarga masih dalam keadaan berduka. Ia hanya bisa mengatakan ikhlas atas musibah yang menimpa orang tuanya."Iya saya belum bisa bicara apa-apa, karena masih dalam keadaan duka, maaf mas,”katanya singkat.
Pantuan Koran Stabilitas, korban telah disemayamkan di TPA Penatoi. Seluruh keluarga besar ikut hadir, termasuk para guru dan kerabat serta jajaran Pemkot Bima. Wakil Walikota Bima H Arahman H. Abidin ikut hadir dalam pemakan almarhumah itu. (KS-05)
Warga RT. 01 RW. 01 Kelurahan Penatoi, Syafrudin (40) menceritakan kronologisnya. Ia mengaku, saat itu menggonceng korban dengan menggunakan motor Blade warna hitam bernomor polisi (Nopol) EA 3502 SK. Tujuannya untuk mengantar korban di SDN 41 Kota Bima. Di dalam perjalan, di depan Kantor Yayasan Islam Bima, ada seekor anjing yang tiba-tiba melintas di jalan."Anjing yang melintas secara mendadak itu, membuat saya dan korban kaget hingga terjatuh,” ceritanya usai pemakaman korban di TPA Penatoi, Senin (16/2) sore.
Saat itu, Ia dan korban terjatuh di bahu jalan. Beruntung tidak padat arus kendaraan yang lalu lalang. Hingga saat itu dia dan korban mencoba sadarkan diri menepi duduk di sisi trotoar jalan depan Kantor Yayasan Islam Bima."Ada sejumlah warga yang mencoba menolong. Saya hanya luka lecet di pergelangan kaki saja. Sedankan korban, belum diketahui pasti lukanya, sebab saat itu, tidak ada darah yang bercecer. Kemudian oleh warga, langsung melarikannya ke Puskesmas Paruga Kelurahan Dara dengan mobil pribadi,”jelasnya.
Usai mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Paruga lanjutnya, korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Beberapa menit kemudian, setelah mendapatkan perawatan medis, korban menghembuskan nafasa terakhir."Korban tidak tertolong lagi, setelah dirawat di Ruang IGD RSUD Bima. Kemungkinan korban mengalami pendarahan dalam,"tuturnya sambil meneteskan air mata.
Keluarga besar korban berdatangan, hingga diputuskan untuk dibawa pulang di kediamannya di RT. 01 RW. 01 Kelurahan Penatoi. Korban disemayamkan pada pukul 04.30 Wita sore di TPA Penatoi."Korban telah disemayamkan di TPA Penatoi,”tambahnya.
Anak Korban, Yulie Astuti S. Pi yang dihubungi, belum dapat berkomentar banyak. Sebab ia dan keluarga masih dalam keadaan berduka. Ia hanya bisa mengatakan ikhlas atas musibah yang menimpa orang tuanya."Iya saya belum bisa bicara apa-apa, karena masih dalam keadaan duka, maaf mas,”katanya singkat.
Pantuan Koran Stabilitas, korban telah disemayamkan di TPA Penatoi. Seluruh keluarga besar ikut hadir, termasuk para guru dan kerabat serta jajaran Pemkot Bima. Wakil Walikota Bima H Arahman H. Abidin ikut hadir dalam pemakan almarhumah itu. (KS-05)
COMMENTS