Kini, duka mendalam kembali dialami dunia pendidikan atas meninggalnya Kepsek SMPN 13 Kota Bima, Yunus Mustakim.
Innalillahi Wainnailahi Raji’un, semua makhluk ciptaan Allah SWT akan kembali ke sang maha penciptanya, setelah sebelumnya Kepala Sekolah (Kepsek) STM Negeri Kabupaten Bima, Abdullah meninggal dunia. Kini, duka mendalam kembali dialami dunia pendidikan atas meninggalnya Kepsek SMPN 13 Kota Bima, Yunus Mustakim. Almarhum yang dikenal cerdas dan sederhana dipanggil Sang Khalik Rabu pagi (11/03) di kediamannya di lingkungan Tolo Bali Kelurahan Sarae Kecamatan Rasana’e Barat Kota Bima.
Belum diketahui secara persis penyakit yang diderita Kepsek itu, karena keseharian almarhum terlihat baik-baik saja layaknya orang yang tidak menderita penyakit. Namun diduga putra kelahiran Donggo itu meninggal dunia akibat serangan jantung. Dugaan itu berdasarkan informasi yang diperoleh Koran Stabilitas dari pihak medis Rumah Sakit. ”Almarhum meninggal dunia sebelum berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Diduga Almarhum meninggal akibat serangan jantung,” kata salah seorang petugas medis salah satu RS di Kota Bima.
Liputan langsung Koran ini, suasana rumah duka ramai dikunjungi para pelajar, rekan guru, kepsek, masyarakat setempat dan keluarga besar almarhum baik yang berdomisili di Kota Bima maupun Kabupaten Bima. Jenazah akhirnya dikebumikan di pemakaman Tolo Bali usai Sholat Dzuhur, suasana pemakamanpun tak kalah ramainya. Mengingat, almarhum dikenal berkpribadian baik, ramah, sopan dan cerdas memposisikan diri baik dikalangan pendidikan maupun masyarakat.
Memiliki pribadi baik tidak hanya ditingkat keluarga, masyarakat dan rekan-rekanya yang mengabdi pada dunia pendidikan. Tetapi, juga dikalangan Wartawan, LSM, dan Aktivis. Beberapa keberhasilan putra donggo itu selama menjadi Kepsek, yakni sukses mengangkat sekaligus menyelamatkan sekolah tersebut. Apalagi, lokasi sekolah itu tepat berada dilingkungan tanjung. Tapi dengan pembawaan diri yang ramah, ditambah kemampuan berkomunikasi, dia mampu melakukan pendekatan dengan masyarakat kelurahan tanjung. ”Pribadinya teramat baik, saya menangis saat mengetahui kepergianya menghadap Allah, SWT. Menurut penilaian saya, beliau adalah salah satu Kepsek cerdas dan teladan, dia mampu melakukan pendekatan dengan warga setempat dengan hanya mengandalkan kemampuan berkomunikasi,” ujar Kabid Dikmen Dikpora Kota Bima, A.Aziz, M.Pd pada Koran Stabilitas ditengah-tengah prosesi pemakaman berlangsung.
Pada kesempatan itu, Aziz berharap siapapun Kepsek yang menggantikan almarhum dapat mengikuti metode komunikasi dan pendekatan seperti yang dilakukan Yunus. Bahkan, bisa lebih baik lagi dari sebelumnya, karena tidak mudah memimpin sekolah yang berada dilokasi tersebut, dibutuhkan ilmu komunikasi yang baik, terutama cerdas beradaptasi dengan lingkungan.”Semoga kepsek penggantinya dapat mengikuti langkah-langkah pendekatan almarhum, kami mendo,akan agar almarhum dapat diterima baik disisi Allah SWT, jasa baikmu selama mengabdi di dunia pendidikan akan selalu kami kenang. Selamat jalan Yunus, Mustakim..Amin,” tuturnya. (KS-09)
Belum diketahui secara persis penyakit yang diderita Kepsek itu, karena keseharian almarhum terlihat baik-baik saja layaknya orang yang tidak menderita penyakit. Namun diduga putra kelahiran Donggo itu meninggal dunia akibat serangan jantung. Dugaan itu berdasarkan informasi yang diperoleh Koran Stabilitas dari pihak medis Rumah Sakit. ”Almarhum meninggal dunia sebelum berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Diduga Almarhum meninggal akibat serangan jantung,” kata salah seorang petugas medis salah satu RS di Kota Bima.
Liputan langsung Koran ini, suasana rumah duka ramai dikunjungi para pelajar, rekan guru, kepsek, masyarakat setempat dan keluarga besar almarhum baik yang berdomisili di Kota Bima maupun Kabupaten Bima. Jenazah akhirnya dikebumikan di pemakaman Tolo Bali usai Sholat Dzuhur, suasana pemakamanpun tak kalah ramainya. Mengingat, almarhum dikenal berkpribadian baik, ramah, sopan dan cerdas memposisikan diri baik dikalangan pendidikan maupun masyarakat.
Memiliki pribadi baik tidak hanya ditingkat keluarga, masyarakat dan rekan-rekanya yang mengabdi pada dunia pendidikan. Tetapi, juga dikalangan Wartawan, LSM, dan Aktivis. Beberapa keberhasilan putra donggo itu selama menjadi Kepsek, yakni sukses mengangkat sekaligus menyelamatkan sekolah tersebut. Apalagi, lokasi sekolah itu tepat berada dilingkungan tanjung. Tapi dengan pembawaan diri yang ramah, ditambah kemampuan berkomunikasi, dia mampu melakukan pendekatan dengan masyarakat kelurahan tanjung. ”Pribadinya teramat baik, saya menangis saat mengetahui kepergianya menghadap Allah, SWT. Menurut penilaian saya, beliau adalah salah satu Kepsek cerdas dan teladan, dia mampu melakukan pendekatan dengan warga setempat dengan hanya mengandalkan kemampuan berkomunikasi,” ujar Kabid Dikmen Dikpora Kota Bima, A.Aziz, M.Pd pada Koran Stabilitas ditengah-tengah prosesi pemakaman berlangsung.
Pada kesempatan itu, Aziz berharap siapapun Kepsek yang menggantikan almarhum dapat mengikuti metode komunikasi dan pendekatan seperti yang dilakukan Yunus. Bahkan, bisa lebih baik lagi dari sebelumnya, karena tidak mudah memimpin sekolah yang berada dilokasi tersebut, dibutuhkan ilmu komunikasi yang baik, terutama cerdas beradaptasi dengan lingkungan.”Semoga kepsek penggantinya dapat mengikuti langkah-langkah pendekatan almarhum, kami mendo,akan agar almarhum dapat diterima baik disisi Allah SWT, jasa baikmu selama mengabdi di dunia pendidikan akan selalu kami kenang. Selamat jalan Yunus, Mustakim..Amin,” tuturnya. (KS-09)
COMMENTS