Wakil Gubernur NTB, M. Amin mengingatkan kepada masyarakat Bima akan bahayanya jaringan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
Wakil Gubernur NTB, M. Amin mengingatkan kepada masyarakat Bima akan bahayanya jaringan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS). Masyarakat diminta agar tidak mudah terhipnotis dengan ajakan untuk bergabung dengan ISIS. Pernyataan itu disampaikan orang nomor dua di NTB ini menyusul adanya indikasi sejumlah warga negara Indonesia di berbagai daerah bergabung dengan jaringan Islam garis keras tersebut.
Bendera Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS)
Peringatan itu disampaikan Wagub NTB saat diwawancarai usai pemusnahan Senjata Api (Senpi) bersama Kapolda NTB, Kamis (26/3) di Halaman Convention Hall. Wagub mengungkapkan, kegiatan Polda NTB di Bima harus diapresiasi oleh Pemerintah Daerah maupum masyarakat. Sehingga, kedepannya ada pembinaan yang juga bisa dilakukan oleh pemerintah terkait.
Seperti meretas adanya konflik horisontal dan kriminal di lingkungan masyarakat. Pembinaan itu harus dilakukan disetiap kelompok garis keras. "Jangan pernah terhipnotis dengan kelompok ISIS. Yang lebih penting lagi, kita harus terus beristiqomah untuk berbuat kebaikan antara sesama," kata Wagub.
Selain itu lanjutnya, pembinaan lainnya yang harus dilakukan Pemerintah idiologi dan faktor ekonomi. Karena dua hal itu, merupakan faktor penunjang adanya reaksi terorisme. Sepertit mudahnya masyarakat diajak bergabung dalam jaringan ISIS karena lemah dari sisi ekonomi maupun ideologi. "Bayangkan saja, satu orang yang masuk jaringan ISIs itu dihargai Rp. 16 Juta," sebutnya.
Pemerintah juga katanya, harus bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat."Ini yang penting dilakukan. Berikan mereka lapangan pekerjaan, agar tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang negatif," ingatnya. (KS-05)
Bendera Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS)
Peringatan itu disampaikan Wagub NTB saat diwawancarai usai pemusnahan Senjata Api (Senpi) bersama Kapolda NTB, Kamis (26/3) di Halaman Convention Hall. Wagub mengungkapkan, kegiatan Polda NTB di Bima harus diapresiasi oleh Pemerintah Daerah maupum masyarakat. Sehingga, kedepannya ada pembinaan yang juga bisa dilakukan oleh pemerintah terkait.
Seperti meretas adanya konflik horisontal dan kriminal di lingkungan masyarakat. Pembinaan itu harus dilakukan disetiap kelompok garis keras. "Jangan pernah terhipnotis dengan kelompok ISIS. Yang lebih penting lagi, kita harus terus beristiqomah untuk berbuat kebaikan antara sesama," kata Wagub.
Selain itu lanjutnya, pembinaan lainnya yang harus dilakukan Pemerintah idiologi dan faktor ekonomi. Karena dua hal itu, merupakan faktor penunjang adanya reaksi terorisme. Sepertit mudahnya masyarakat diajak bergabung dalam jaringan ISIS karena lemah dari sisi ekonomi maupun ideologi. "Bayangkan saja, satu orang yang masuk jaringan ISIs itu dihargai Rp. 16 Juta," sebutnya.
Pemerintah juga katanya, harus bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat."Ini yang penting dilakukan. Berikan mereka lapangan pekerjaan, agar tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang negatif," ingatnya. (KS-05)
COMMENTS