Wakasek SMA Muhammadiyah Bolo Kecamatan Bolo, Amir terpaksa harus mendapat perawatan medis.
Wakasek SMA Muhammadiyah Bolo Kecamatan Bolo, Amir terpaksa harus mendapat perawatan medis. Pria asal Desa Rade ini mengalami luka pada bagian muka lantaran dipukuli orang tak dikenal di sekolah tempat, Sabtu (27/2) lalu. Tak diketahui motif pemukulan itu, karena tiba-tiba sejumlah orang datang ke sekolah dan satu diantaranya melakukan pemukulan. Kejadian itu telah dilaporkan ke pihak Kepolisian dan saat ini masih dalam penyelidikan.
Amir kepada wartawan menceritakan, awalnya saat itu sedang menyuruh siswa masuk ruangan belajar agar tidak terlihat keliaran di luar. Tiba-tiba datang sejumlah orang tidak dikenal tanpa basa-basi memegang leher bajunya dan memukulinya hingga jatuh tersungkur. Ia mengaku kaget dan tak tahu apa alasan pelaku memukulinya. “Awalnya saya mengira mereka yang datang ini adalah tamu di sekolah ini. Setelah saya bertanya pada mereka, saya dipukul. Jawabnya mereka saat itu semua guru di sekolah ini mau dibunuh. Terus itu saya kembali bertanya tolong dijelaskan. Mereka tidak mau menjelaskan. Untung dilerai oleh siswa saya sendiri saat dia pukul,” ungkapnya saat ditemui di sekolah setempat.
Usai dipukuli pelaku, Amir mengaku langsung memasuki ruangan Kepala Sekolah berniat untuk menyampaikan persoalan tersebut. Sementara sekitar 10 orang bersama pelaku yang memukulinya masih menunggu di ruang kelas. Namun tak satupun yang dikenalnya. “Karna kondisi tidak aman saya langsung datang ke kantor Polsek Bolo untuk minta pengamanan. Pada saat itu juga saya bersama Anggota Polsek Bolo datang langsung ketempat kejadian tetapi mereka sudah pergi. Saya sudah melaporkan kassus ini ke Polsek Bolo,” ujarnya.
Kepala SMA Muhammadyah Bolo, Abdullah Malik S,Pd mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah ada teriakan dari luar sekolah bahwa Wakasek Kurikulum itu telah dipukul orang. Setelah keluar sempat melihat korban sedang dipegang leher bajunya oleh pelaku. “Akhirnya saya juga ikut menelerainya dan mengajak orang yang tidak dikenal itu untuk bicara baik-baik di dalam ruangan kerja saya,” ceritanya.
Menurut pengakuan oknum kata Kasek, anaknya bernama Imam kelas 10 dipukuli Guru BK (Bimbingan Konseling). Pengakuan oknum membuatnya kaget dan langsung memanggil Guru BK untuk klarifikasi. Baru diketahui, ternyata hanya sebatas memberikan pembinaan saja terhadap kenakalan anak mereka. Setelah mendengar semua cerita itu pihak keluarga yang melakukan pemukulan itu menyadari apa yang dilakukannyaya salah. Mereka juga langsung menyampaikan permohonan maaf pada Pak Amir dan pada para pihak sekolah Muhammadyah dan dihadapan para Kepolisian Polsek Bolo.
Kapolsek Bolo, IPTU Muhammad Nuh, saat dikonfirmasi mengaku persoalan itu telah diselesaikan secara internal sekolah karena berlangsung di dalam lingkungan sekolah. Pihaknya hanya memberikan pengamanan dan menfasilitasi penyelesaian persoalan. “Kami dari Polsek Bolo menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah untuk menyelesaikannya,” tandasnya. (KS-11)
Amir kepada wartawan menceritakan, awalnya saat itu sedang menyuruh siswa masuk ruangan belajar agar tidak terlihat keliaran di luar. Tiba-tiba datang sejumlah orang tidak dikenal tanpa basa-basi memegang leher bajunya dan memukulinya hingga jatuh tersungkur. Ia mengaku kaget dan tak tahu apa alasan pelaku memukulinya. “Awalnya saya mengira mereka yang datang ini adalah tamu di sekolah ini. Setelah saya bertanya pada mereka, saya dipukul. Jawabnya mereka saat itu semua guru di sekolah ini mau dibunuh. Terus itu saya kembali bertanya tolong dijelaskan. Mereka tidak mau menjelaskan. Untung dilerai oleh siswa saya sendiri saat dia pukul,” ungkapnya saat ditemui di sekolah setempat.
Usai dipukuli pelaku, Amir mengaku langsung memasuki ruangan Kepala Sekolah berniat untuk menyampaikan persoalan tersebut. Sementara sekitar 10 orang bersama pelaku yang memukulinya masih menunggu di ruang kelas. Namun tak satupun yang dikenalnya. “Karna kondisi tidak aman saya langsung datang ke kantor Polsek Bolo untuk minta pengamanan. Pada saat itu juga saya bersama Anggota Polsek Bolo datang langsung ketempat kejadian tetapi mereka sudah pergi. Saya sudah melaporkan kassus ini ke Polsek Bolo,” ujarnya.
Kepala SMA Muhammadyah Bolo, Abdullah Malik S,Pd mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah ada teriakan dari luar sekolah bahwa Wakasek Kurikulum itu telah dipukul orang. Setelah keluar sempat melihat korban sedang dipegang leher bajunya oleh pelaku. “Akhirnya saya juga ikut menelerainya dan mengajak orang yang tidak dikenal itu untuk bicara baik-baik di dalam ruangan kerja saya,” ceritanya.
Menurut pengakuan oknum kata Kasek, anaknya bernama Imam kelas 10 dipukuli Guru BK (Bimbingan Konseling). Pengakuan oknum membuatnya kaget dan langsung memanggil Guru BK untuk klarifikasi. Baru diketahui, ternyata hanya sebatas memberikan pembinaan saja terhadap kenakalan anak mereka. Setelah mendengar semua cerita itu pihak keluarga yang melakukan pemukulan itu menyadari apa yang dilakukannyaya salah. Mereka juga langsung menyampaikan permohonan maaf pada Pak Amir dan pada para pihak sekolah Muhammadyah dan dihadapan para Kepolisian Polsek Bolo.
Kapolsek Bolo, IPTU Muhammad Nuh, saat dikonfirmasi mengaku persoalan itu telah diselesaikan secara internal sekolah karena berlangsung di dalam lingkungan sekolah. Pihaknya hanya memberikan pengamanan dan menfasilitasi penyelesaian persoalan. “Kami dari Polsek Bolo menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah untuk menyelesaikannya,” tandasnya. (KS-11)
COMMENTS