Selain dihadiri beberapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Parpol Kabupaten Bima dan pengurusnya, pelaksanaan Musyawarah Cabang DPC PKB Kabupaten ke IV juga tampak dihadiri dua Ketua DPD Partai Golkar dan PAN.
Selain dihadiri beberapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Parpol Kabupaten Bima dan pengurusnya, pelaksanaan Musyawarah Cabang DPC PKB Kabupaten ke IV juga tampak dihadiri dua Ketua DPD Partai Golkar dan PAN. Kehadiran dua politisi pada perhelatan Muscab itu seolah memberi warna politik berbeda. Karena bukan lagi rahasia umum, apabila Adi Mahyudi dan Hj.Indah Damayanti Putri dipastikan akan maju sebagai kandidat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2015 - 2020.
Kendati, belum ada kepastian siapa nama-nama yang diputuskan untuk diusung oleh PKB pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Mengingat, dua figur itu sama-sama mendaftar pada proses seleksi bakal calon di PKB. Tetapi, kehadiran dua bakal kandidat Bupati itu seolah menjawab keinginan untuk menggaet partai Islam tersebut dalam satu kubu koalisi. Walaupun, hanya sebatas menghadiri undangan muscab partai dimaksud, sama seperti pengurus parpol dan undangan lain.
Berbeda dengan undangan muscab baik dari kalangan parpol, maupun non politisi, Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Bima, Drs.H Syafrudin, HM Nur, M.Pd, MM justeru tidak menghadiri undangan tersebut. Entah apa alasan dibalik ketidakhadiran politisi yang kini menjabat sebagai Bupati Bima hingga Agustus 2015 itu, hingga acara selesai belum diketahui. Tetapi yang jelas, Kepala Daerah itu mendapat undangan dari panitia Muscab partai tersebut. Karena dalam susunan acara tersebut, selain terdapat laporan Ketua Panitia, Sambutan DPW PKB NTB, Sambutan Ketua DPC PKB Kabupaten Bima, juga terdapat sambutan Bupati Bima. Hal itu dibacakan oleh pemandu acara muscab yang dihelat di Gedung Kadin Kabupaten Bima Sabtu (02/5) bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Hadir dan absenya politisi yang ancang-ancang maju sebagai Calon Bupati (Cabup) pada ajang bergengsi untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut pada muscab PKB, seolah terselip persoalan politik antar parpol tersebut. Apalagi, mencuat informasi partai yang identik dengan warna surga tersebut (PKB) bakal berkoalisi dengan PAN dan PDI-P untuk mengusung Adi Mahyudi sebagai Cabup. Suasana politik kian memanas, ketika tersebar isu politik yang hendak menyatukan istri mendiang almarhun Bupati Bima, yakni Dinda dengan Adi. Apakah Adi atau Dinda yang nomor satu belum dapat dipastikan, karena politik bisa berubah hanya dalam hitungan waktu. Bagaimana dengan H.Syafrudin, hanya waktu yang akan menjawabnya.
Namun, kehadiran dan absenya H.Syafrudin memenuhi undangan muscab PKB tersebut ditanggapi secara dewasa oleh partai rintisan Gusdur tersebut. Bagi Drs.H.Mustahid, H.Kako,MM, kehadiran sejumlah pengurus parpol pada muscab kali ini, murni karena diundang. Jadi tidak ada kaitan dengan politik, karena yang diundang 10 parpol.”Perlu saya tegaskan, Adi dan Dinda hadir karena diundang sama seperti parpol lain. Seperti, Demokrat, Gerindra, PPP, dan sebagainya,” tegasnya.
Menanggapi ketidakhadiran Bupati Bima, termasuk Walikota yang diundang secara resmi pada muscab, politisi yang pernah menggeluti kuli tinta (wartawan) tersebut memakluminya. Karena, pelaksanaan muscab bertepatan dengan Hardiknas. Sehingga saat itu, dua pimpinan daerah mungkin sibuk. ”Bupati dan Walikota kami undang resmi dan diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan, tapi tidak hadir. Saya sangat memakluminya, karena mungkin sangat sibuk, apalagi muscab bertepatan dengan hardiknas. Informasi yang saya dapat, Bupati saat itu selain menghadiri hardiknas, juga ada agenda lain,” terangnya. (KS-09)
Kendati, belum ada kepastian siapa nama-nama yang diputuskan untuk diusung oleh PKB pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Mengingat, dua figur itu sama-sama mendaftar pada proses seleksi bakal calon di PKB. Tetapi, kehadiran dua bakal kandidat Bupati itu seolah menjawab keinginan untuk menggaet partai Islam tersebut dalam satu kubu koalisi. Walaupun, hanya sebatas menghadiri undangan muscab partai dimaksud, sama seperti pengurus parpol dan undangan lain.
Berbeda dengan undangan muscab baik dari kalangan parpol, maupun non politisi, Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Bima, Drs.H Syafrudin, HM Nur, M.Pd, MM justeru tidak menghadiri undangan tersebut. Entah apa alasan dibalik ketidakhadiran politisi yang kini menjabat sebagai Bupati Bima hingga Agustus 2015 itu, hingga acara selesai belum diketahui. Tetapi yang jelas, Kepala Daerah itu mendapat undangan dari panitia Muscab partai tersebut. Karena dalam susunan acara tersebut, selain terdapat laporan Ketua Panitia, Sambutan DPW PKB NTB, Sambutan Ketua DPC PKB Kabupaten Bima, juga terdapat sambutan Bupati Bima. Hal itu dibacakan oleh pemandu acara muscab yang dihelat di Gedung Kadin Kabupaten Bima Sabtu (02/5) bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Hadir dan absenya politisi yang ancang-ancang maju sebagai Calon Bupati (Cabup) pada ajang bergengsi untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut pada muscab PKB, seolah terselip persoalan politik antar parpol tersebut. Apalagi, mencuat informasi partai yang identik dengan warna surga tersebut (PKB) bakal berkoalisi dengan PAN dan PDI-P untuk mengusung Adi Mahyudi sebagai Cabup. Suasana politik kian memanas, ketika tersebar isu politik yang hendak menyatukan istri mendiang almarhun Bupati Bima, yakni Dinda dengan Adi. Apakah Adi atau Dinda yang nomor satu belum dapat dipastikan, karena politik bisa berubah hanya dalam hitungan waktu. Bagaimana dengan H.Syafrudin, hanya waktu yang akan menjawabnya.
Namun, kehadiran dan absenya H.Syafrudin memenuhi undangan muscab PKB tersebut ditanggapi secara dewasa oleh partai rintisan Gusdur tersebut. Bagi Drs.H.Mustahid, H.Kako,MM, kehadiran sejumlah pengurus parpol pada muscab kali ini, murni karena diundang. Jadi tidak ada kaitan dengan politik, karena yang diundang 10 parpol.”Perlu saya tegaskan, Adi dan Dinda hadir karena diundang sama seperti parpol lain. Seperti, Demokrat, Gerindra, PPP, dan sebagainya,” tegasnya.
Menanggapi ketidakhadiran Bupati Bima, termasuk Walikota yang diundang secara resmi pada muscab, politisi yang pernah menggeluti kuli tinta (wartawan) tersebut memakluminya. Karena, pelaksanaan muscab bertepatan dengan Hardiknas. Sehingga saat itu, dua pimpinan daerah mungkin sibuk. ”Bupati dan Walikota kami undang resmi dan diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan, tapi tidak hadir. Saya sangat memakluminya, karena mungkin sangat sibuk, apalagi muscab bertepatan dengan hardiknas. Informasi yang saya dapat, Bupati saat itu selain menghadiri hardiknas, juga ada agenda lain,” terangnya. (KS-09)
COMMENTS