dr. Wijaya mengatakan, kanker servix disebabkan oleh virus HPV dan tidak disebabkan oleh makanan melainkan resiko terbesar dalam penyakit itu dikarenakan rokok dan seks bebas
Sebanyak 75 peserta yang merupakan perwakilan dari organisasi wanita TP PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan beberapa organisasi wanita yang bernaung di bawah GOW Kabupaten Bima, Rabu (6/5) mengikuti kegiatan sosialisasi tentang kanker serviks atau kanker leher rahim di Aula Kantor Bupati Bima.
Pemaparan oleh dr. Wijaya
Sosialisasi yang difasilitasi Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Bima ini menghadirkan Narasumber ahli dokter spesialis kandungan (Obstetri Ginekologi) dr. wijaya, S.POg. Dalam pemaparannya, dr. Wijaya mengatakan, kanker servix disebabkan oleh virus HPV dan tidak disebabkan oleh makanan melainkan resiko terbesar dalam penyakit itu dikarenakan rokok dan seks bebas. ”Kita harus menjaga kesehatan rahim kita agar tidak terkena oleh penyakit kanker rahim, karena penyakit ini sangat membahayakan bagi kesehatan kita terurama kaum wanita,” terangnya.
Untuk mendeteksi awal penyakit ini terangnya, wanita harus melakukan pemeriksaan secara rutin. ”Mencegah lebih baik daripada mengobati, kaum hawa harus bisa mendeteksi awal penyakit dengan dengan melakukan pemeriksaan di labolatorium terdekat,” sarannya.
Bagi peserta BPJS katanya, bisa mendapatkan kemudahan pelayanan pemeriksaan penyakit tersebut. Cukup membawa foto copy kartu BPJS, kartu ASKES atau kartu Jamkesmas dan untuk pemeriksaan ini diutamakan bagi wanita berusia 30 tahun ke atas. ”Waktu ideal pemeriksaan penyakit kanker Rahim ini minimal 3 hari setelah haid,” terangnya.
Dokter spesialis yang bertugas pada RSUD Bima ini juga menerangkan, untuk pencegahan dan pemeriksaan awal penyakit kanker rahim ini, BPJS Cabang Bima telah menjalin kerjasama dengan laboratorium pemeriksaan kesehatan Prodia Cabang Bima. Hal ini sebagai langkah pencegahan Pemerintah Kabupaten Bima agar masyarakat tahu bahaya kanker rahim. "Pap smear atau deteksi dini kanker servix gratis, tidak ada biaya dalam pemeriksaan karena sudah ada kerjasama dengan BPJS cabang Bima dengan Prodia," jelasnya.
Penyebab lain dari penyakit kanker rahim ini paparnya, dikarenakan melakukan seks pertama kali di bawah umur 18 tahun. Perilaku ini tidak dibenarkan dalam pandangan medis, karena sangat membahayakan rahim. Untuk itu, diharapkannya ada perhatian lebih pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya untuk menghindari seks di bawah umur 18 tahun. ”Peranan sekolah dan orang tua juga sangat penting kaitan dengan masalah ini, kita harus memberikan pemahaman yang bisa diterima oleh nalar mereka agar bisa meminimalisir penyakit kanker Rahim ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima melalui Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer Miftahul Jannah, SKM mengatakan kegiatan penyuluhan langusng tentang kanker rahim ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kanker mulut Rahim. Katanya, Wanita tidak boleh malu untuk melakukan pemeriksaan karena demi kesehatan diri sendiri. Selama iniu yang menghambat pemeriksaan kanker Rahim tersebut karena alasan perasaan malu.”Kesehatan itu harus berawal dari diri sendiri, tidak boleh malu,” ajaknya. (KS-17)
Pemaparan oleh dr. Wijaya
Sosialisasi yang difasilitasi Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Bima ini menghadirkan Narasumber ahli dokter spesialis kandungan (Obstetri Ginekologi) dr. wijaya, S.POg. Dalam pemaparannya, dr. Wijaya mengatakan, kanker servix disebabkan oleh virus HPV dan tidak disebabkan oleh makanan melainkan resiko terbesar dalam penyakit itu dikarenakan rokok dan seks bebas. ”Kita harus menjaga kesehatan rahim kita agar tidak terkena oleh penyakit kanker rahim, karena penyakit ini sangat membahayakan bagi kesehatan kita terurama kaum wanita,” terangnya.
Untuk mendeteksi awal penyakit ini terangnya, wanita harus melakukan pemeriksaan secara rutin. ”Mencegah lebih baik daripada mengobati, kaum hawa harus bisa mendeteksi awal penyakit dengan dengan melakukan pemeriksaan di labolatorium terdekat,” sarannya.
Bagi peserta BPJS katanya, bisa mendapatkan kemudahan pelayanan pemeriksaan penyakit tersebut. Cukup membawa foto copy kartu BPJS, kartu ASKES atau kartu Jamkesmas dan untuk pemeriksaan ini diutamakan bagi wanita berusia 30 tahun ke atas. ”Waktu ideal pemeriksaan penyakit kanker Rahim ini minimal 3 hari setelah haid,” terangnya.
Dokter spesialis yang bertugas pada RSUD Bima ini juga menerangkan, untuk pencegahan dan pemeriksaan awal penyakit kanker rahim ini, BPJS Cabang Bima telah menjalin kerjasama dengan laboratorium pemeriksaan kesehatan Prodia Cabang Bima. Hal ini sebagai langkah pencegahan Pemerintah Kabupaten Bima agar masyarakat tahu bahaya kanker rahim. "Pap smear atau deteksi dini kanker servix gratis, tidak ada biaya dalam pemeriksaan karena sudah ada kerjasama dengan BPJS cabang Bima dengan Prodia," jelasnya.
Penyebab lain dari penyakit kanker rahim ini paparnya, dikarenakan melakukan seks pertama kali di bawah umur 18 tahun. Perilaku ini tidak dibenarkan dalam pandangan medis, karena sangat membahayakan rahim. Untuk itu, diharapkannya ada perhatian lebih pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya untuk menghindari seks di bawah umur 18 tahun. ”Peranan sekolah dan orang tua juga sangat penting kaitan dengan masalah ini, kita harus memberikan pemahaman yang bisa diterima oleh nalar mereka agar bisa meminimalisir penyakit kanker Rahim ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima melalui Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer Miftahul Jannah, SKM mengatakan kegiatan penyuluhan langusng tentang kanker rahim ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kanker mulut Rahim. Katanya, Wanita tidak boleh malu untuk melakukan pemeriksaan karena demi kesehatan diri sendiri. Selama iniu yang menghambat pemeriksaan kanker Rahim tersebut karena alasan perasaan malu.”Kesehatan itu harus berawal dari diri sendiri, tidak boleh malu,” ajaknya. (KS-17)
COMMENTS