Mantan staf pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Intan kembali berulah. Setelah sempat diproses hukum, oknum diduga kembali melakukan tindak penipuan.
Kota Bima, KS.- Mantan staf pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Intan kembali berulah. Setelah sempat diproses hukum, oknum diduga kembali melakukan tindak penipuan. Kali ini, korbannya Inang Ermargi (alumni Poltekes Mataram) warga Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba. Modusnya, korban dijanjikan menjadi staf pegawai rumah sakit setempat tetapi dengan menyetor uang muka senilai Rp.10 juta.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima,
Untuk memuluskan aksinya, oknum mencatut nama Direktur RSUD Bima, drg. H. Ihsan. Setelah dikroscek dari pihak drg. H. Iksan, ternyata bukan Rahmat saja yang tertipu pada bulan Mei lalu, tetapi juga warga asal Kecamatan Wawo dan Monta Kabupaten Bima masing-masing Rp.25 juta dan Rp.29 juta diambil oknum dengan janji yang sama. Padahal diketahui, saat ini pihak RSUD Bima tidak membuka penerimaan pegawai baru lagi.
Kepada wartawan, kelurga Inang membenarkan bahwa anaknya ditipu oleh Intan sekitar Rp.10 juta dengan janji memasukan menjadi pegawai di RSUD Bima. Namun hingga kini setelah pekerjaan yang dijanjikan ditagih kembali ternyata tidak ada. “Seperti yang tertuang dalam kwitansi bermaterei Rp.6000 yang ditanda tangani oknum Intan tertanggal 5 Mei 2015, uang Rp.10 juta itu diambil beberapa kali dari Rp.1 juta hingga Rp.2 juta,” ungkapnya.
Sumber mengaku, kejadian berawal saat Intan datang dirumahnya dan mengaku atas suruhan kepala RSUD Bima. Oknum menawarkan pekerjaan terhadap anaknya untuk menjadi staf di RSUD Bima. Sehingga untuk mendapatkan uang yang diminta sebagai jaminan tersebut, Ia bermufakat dengan keluarga untuk meminjam uang kepada tetangga.
Pada Selasa (5/5) lalu, Intan datang lagi menggunakan mobil yang dikalim milik Direktur RSUD Bima menawarkan hal yang sama sehingga uang diberikan. Oknum berpesan kepada anaknya untuk menjahit baju seragam putih-putih sebelum masuk kerja. Namun setelah uang diambil ternyata pekerjaan yang dijanjikan hanya bohong belaka. “Sampai hati oknum Intan menipu kami, karena uang tersebut kami pinjam dari tetangga yang mau nikah, ternyata pekerjaan tidak ada dan sudah beberapa kali kami mendatangi ke rumahnya namun jarang di rumah,” kesalnya.
Direktur RSUD Bima, drg H. Iksan M.PH yang dikonfirmasi Rabu (3/6) di kantornya, membantah telah bekerjasama dengan Intan. Apalagi memerintahkan oknum untuk mendatangi beberapa orang kemudian memintai sejumlah uang dengan iming-iming akan dikerjakan di RSUD Bima. “Perlu teman-teman wartawan ketahui, ulah oknum Intan bukan hal yang baru, tetapi sudah sering kali warga datang lapor ke RSUD ini. Melalui pesan singkat, ke telepon seluler saya bahkan ada warga Wawo tertipu Rp.25 juta dan warga Monta Rp.29 juta,” bebernya.
Sementara Intan yang dikonfirmasi via telepon selulernya tidak merespon. Saat dicari di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tempat bekerja tidak ada. (KS-04)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima,
Untuk memuluskan aksinya, oknum mencatut nama Direktur RSUD Bima, drg. H. Ihsan. Setelah dikroscek dari pihak drg. H. Iksan, ternyata bukan Rahmat saja yang tertipu pada bulan Mei lalu, tetapi juga warga asal Kecamatan Wawo dan Monta Kabupaten Bima masing-masing Rp.25 juta dan Rp.29 juta diambil oknum dengan janji yang sama. Padahal diketahui, saat ini pihak RSUD Bima tidak membuka penerimaan pegawai baru lagi.
Kepada wartawan, kelurga Inang membenarkan bahwa anaknya ditipu oleh Intan sekitar Rp.10 juta dengan janji memasukan menjadi pegawai di RSUD Bima. Namun hingga kini setelah pekerjaan yang dijanjikan ditagih kembali ternyata tidak ada. “Seperti yang tertuang dalam kwitansi bermaterei Rp.6000 yang ditanda tangani oknum Intan tertanggal 5 Mei 2015, uang Rp.10 juta itu diambil beberapa kali dari Rp.1 juta hingga Rp.2 juta,” ungkapnya.
Sumber mengaku, kejadian berawal saat Intan datang dirumahnya dan mengaku atas suruhan kepala RSUD Bima. Oknum menawarkan pekerjaan terhadap anaknya untuk menjadi staf di RSUD Bima. Sehingga untuk mendapatkan uang yang diminta sebagai jaminan tersebut, Ia bermufakat dengan keluarga untuk meminjam uang kepada tetangga.
Pada Selasa (5/5) lalu, Intan datang lagi menggunakan mobil yang dikalim milik Direktur RSUD Bima menawarkan hal yang sama sehingga uang diberikan. Oknum berpesan kepada anaknya untuk menjahit baju seragam putih-putih sebelum masuk kerja. Namun setelah uang diambil ternyata pekerjaan yang dijanjikan hanya bohong belaka. “Sampai hati oknum Intan menipu kami, karena uang tersebut kami pinjam dari tetangga yang mau nikah, ternyata pekerjaan tidak ada dan sudah beberapa kali kami mendatangi ke rumahnya namun jarang di rumah,” kesalnya.
Direktur RSUD Bima, drg H. Iksan M.PH yang dikonfirmasi Rabu (3/6) di kantornya, membantah telah bekerjasama dengan Intan. Apalagi memerintahkan oknum untuk mendatangi beberapa orang kemudian memintai sejumlah uang dengan iming-iming akan dikerjakan di RSUD Bima. “Perlu teman-teman wartawan ketahui, ulah oknum Intan bukan hal yang baru, tetapi sudah sering kali warga datang lapor ke RSUD ini. Melalui pesan singkat, ke telepon seluler saya bahkan ada warga Wawo tertipu Rp.25 juta dan warga Monta Rp.29 juta,” bebernya.
Sementara Intan yang dikonfirmasi via telepon selulernya tidak merespon. Saat dicari di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bima tempat bekerja tidak ada. (KS-04)
COMMENTS