Menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bima, banyak sekali figur Bakal Calon Bupati Bima bermunculan, salah satunya figur muda, Mori Hanafi, S.Com.
Bima, KS.- Menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bima, banyak sekali figur Bakal Calon Bupati Bima bermunculan, salah satunya figur muda, Mori Hanafi, S.Com. Ia merupakan Kader Partai Gerindra dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Propinsi NTB.
Mori Hanafi Saat mendaftar di Partai Demokrat
Banyak kader Partai Gerindra berharap agar Mori Hanafi menjadi Bakal Calon Bupati maupun Wakil Bupati diusung Partai Gerindra walaupun harapan itu harus menunggu hasil survey oleh DPP Gerindra. Dari 14 Bakal Calon yang mendaftar ke Gerindra saat ini masih berharap-harap cemas siapa yang mendapatkan poin tertinggi dari survey DPP dalam waktu dekat ini. Namun apapun hasilnya, diharapkan elektabilitas tinggi didapat kepada Kader terbaik Gerindra, Mori Hanafi.
Harapan itu seperti disampaikan Kader Gerindra, M. Yasin, S.Pdi. Ia sangat mengharapkan agar DPP Gerindra bisa memutuskan Kader sendiri dalam kompetisi Pilkada Kabupaten Bima. Harapan itu diakui wajar karena semua Kader Gerindara sudah siap bertarung dalam menghadapi Pilkada ini. Baginya tidak ada kerugian bagi DPP untuk memilih Mori Hanafi sebagai kader yang akan berjuang membawa Partai Gerindara dalam penghelatan pesta rakyat itu. ”Saya pribadi mengharapkan adanya keputusan DPP untuk mengarah kepada kader sendiri dalam ajang Pemilukada ini,” ujarnya beberapa hari lalu.
Namun katanya, tidak serta merta keputusan DPP itu harus jatuh ke Kader Gerindra karena tahap seleksi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bima dilaksanakan secara demokrasi, maka hasilnya pun harus demokratis. Maka dari itu, menurutnya tidak hanya kader internal yang mendaftar ke Gerindra, tapi dari 14 Bakal Calon yang mendaftar merupakan kader semua partai yang ada di Kabupaten Bima. Diantaranya dari Partai Golkar, Partai Nasdem dan beberapa partai lainnya. ”Meski harapan kami jatuh ke kader sendiri, tapi kami mematuhi keputusan DPP Gerindara,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Bima dua periode ini juga menambahkan, apapun hasil keputusan dari DPP Gerindra, sebagai Kader akan menerima keputusan tersebut sebagai keputusan yang mutlak karena keputusan tertinggi itu ada ditangan DPP. Dirinya siap mendukung seratus persen siapa saja yang terpilih oleh DPP, baik dari kader sendiri maupun Kader Partai lain. ”Kita sebagai Kader akan siap untuk bertarung untuk memenangkan siapa saja Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh Partai Gerindra,” terangnya.
Selian itu, dari 14 nama calon yang mendaftar di Gerindara Kabupaten Bima, ada beberapa nama yang mencuat di permukaan yang tidak mendaftar ke Gerindra. Salah satunya Ketua PAN Kabupaten Bima, Ady Mahyudi. ”Seingat saya, Ady Mahyudi tidak mendaftar ke Gerindra,” tandasnya. (KS-17)
Mori Hanafi Saat mendaftar di Partai Demokrat
Banyak kader Partai Gerindra berharap agar Mori Hanafi menjadi Bakal Calon Bupati maupun Wakil Bupati diusung Partai Gerindra walaupun harapan itu harus menunggu hasil survey oleh DPP Gerindra. Dari 14 Bakal Calon yang mendaftar ke Gerindra saat ini masih berharap-harap cemas siapa yang mendapatkan poin tertinggi dari survey DPP dalam waktu dekat ini. Namun apapun hasilnya, diharapkan elektabilitas tinggi didapat kepada Kader terbaik Gerindra, Mori Hanafi.
Harapan itu seperti disampaikan Kader Gerindra, M. Yasin, S.Pdi. Ia sangat mengharapkan agar DPP Gerindra bisa memutuskan Kader sendiri dalam kompetisi Pilkada Kabupaten Bima. Harapan itu diakui wajar karena semua Kader Gerindara sudah siap bertarung dalam menghadapi Pilkada ini. Baginya tidak ada kerugian bagi DPP untuk memilih Mori Hanafi sebagai kader yang akan berjuang membawa Partai Gerindara dalam penghelatan pesta rakyat itu. ”Saya pribadi mengharapkan adanya keputusan DPP untuk mengarah kepada kader sendiri dalam ajang Pemilukada ini,” ujarnya beberapa hari lalu.
Namun katanya, tidak serta merta keputusan DPP itu harus jatuh ke Kader Gerindra karena tahap seleksi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bima dilaksanakan secara demokrasi, maka hasilnya pun harus demokratis. Maka dari itu, menurutnya tidak hanya kader internal yang mendaftar ke Gerindra, tapi dari 14 Bakal Calon yang mendaftar merupakan kader semua partai yang ada di Kabupaten Bima. Diantaranya dari Partai Golkar, Partai Nasdem dan beberapa partai lainnya. ”Meski harapan kami jatuh ke kader sendiri, tapi kami mematuhi keputusan DPP Gerindara,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Bima dua periode ini juga menambahkan, apapun hasil keputusan dari DPP Gerindra, sebagai Kader akan menerima keputusan tersebut sebagai keputusan yang mutlak karena keputusan tertinggi itu ada ditangan DPP. Dirinya siap mendukung seratus persen siapa saja yang terpilih oleh DPP, baik dari kader sendiri maupun Kader Partai lain. ”Kita sebagai Kader akan siap untuk bertarung untuk memenangkan siapa saja Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh Partai Gerindra,” terangnya.
Selian itu, dari 14 nama calon yang mendaftar di Gerindara Kabupaten Bima, ada beberapa nama yang mencuat di permukaan yang tidak mendaftar ke Gerindra. Salah satunya Ketua PAN Kabupaten Bima, Ady Mahyudi. ”Seingat saya, Ady Mahyudi tidak mendaftar ke Gerindra,” tandasnya. (KS-17)
COMMENTS