Pasalnya, krupuk berbahan campuran dari boraks beredar di Pasar Tente.
Bima, KS.- Bagi masyarakat yang hobi makan krupuk, sebaiknya kini harus berhati-hati dan lebih teliti sebelum membeli, terutama di Pasar Tente Kecamatan Woha. Pasalnya, krupuk berbahan campuran dari boraks beredar di Pasar Tente. Keberadaan krupuk berbahan berbahaya ini, diketahui setelah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bima bersama BPOM Bima melakukan uji terhadap 25 sampel makanan yang beredar di pasar tersebut.
Ilustrasi
Hasilnya, dari sejumlah makan yang diuji tersebut hanya krupuk tak layak konsumsi karena mengandung campuran boraks. Krupuk yang terdeteksi menggunakan campuran boraks yakni krupuk selang. Krupuk ini biasa dijumpai disetiap pasar di wilayah Kabupaten Bima. Krupuk yang berwarna-warni ini sudah sejak lama beredar di wilayah Bima. Hal ini pasti akan merugikan masyarakat Bima, karena selama ini, banyak warga yang tidak mengetahui jika krupuk yang mereka makan selama ini dicampur dengan zat yang berbahaya.
Hal ini diungkapkan Kasi Metrologi Legal dan Perlindungan Konsumen, Amirudin, SH beberapa waktu lalu di ruang kerjanya. Ia mangaku, banyak sampel yang diambil pihaknya bersama BPOM untuk dilakukan uji sampel. Namun hanya krupuk selang yang terdeteksi menggunakan boraks. ”Kami mendapatkan ada krupuk yang berbahan campuran Boraks dipasar tente,” ungkapnya.
Dengan temuan tersebut, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada penjual kerupuk selang untuk tidak lagi menjual krupuk tersebut dipasar, karena melanggar hukum. Tidak hanya itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarang mengkomsumsi krupuk selang yang beredar dipasaran, karena sudah tidak aman lagi untuk dikosumsi. Hal itu terbukti dengan adanya temuan bahan campuran boraks dikrupuk selang.”Kita himbau kepada warga untuk selektif membeli bahan makanan,” ujarnya.
Uji sampel yang dilakukan pihaknya itu, merupakan kegiatan rutin pemerintah untuk menjamin rasa aman bagi warga masyarakat Kabupaten Bima dalam mengkomsumsi makanan dipasaran. Dengan dilakukan uji sampel, akan memperkecil ruang gerak para pedagang nakal dalam mencampurkan adonan makanan dengan bahan berbahaya. ”Ini kegiatan rutin kita, kami selalu turun ke lapangan dalam rangka melakukan uji sampel makanan,” katanya.
Amirudin juga menjelaskan, bahaya boraks jika dikosumsi oleh manusia. Ciri-ciri jika manusia mengkumsi boraks yakni, muntah-muntah, diare, depresi, dan nafsu makan menurun. ”Ini bahaya kita menghkomsumsi makanan yang bercampur boraks,” jelasnya. (KS-17)
Ilustrasi
Hasilnya, dari sejumlah makan yang diuji tersebut hanya krupuk tak layak konsumsi karena mengandung campuran boraks. Krupuk yang terdeteksi menggunakan campuran boraks yakni krupuk selang. Krupuk ini biasa dijumpai disetiap pasar di wilayah Kabupaten Bima. Krupuk yang berwarna-warni ini sudah sejak lama beredar di wilayah Bima. Hal ini pasti akan merugikan masyarakat Bima, karena selama ini, banyak warga yang tidak mengetahui jika krupuk yang mereka makan selama ini dicampur dengan zat yang berbahaya.
Hal ini diungkapkan Kasi Metrologi Legal dan Perlindungan Konsumen, Amirudin, SH beberapa waktu lalu di ruang kerjanya. Ia mangaku, banyak sampel yang diambil pihaknya bersama BPOM untuk dilakukan uji sampel. Namun hanya krupuk selang yang terdeteksi menggunakan boraks. ”Kami mendapatkan ada krupuk yang berbahan campuran Boraks dipasar tente,” ungkapnya.
Dengan temuan tersebut, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada penjual kerupuk selang untuk tidak lagi menjual krupuk tersebut dipasar, karena melanggar hukum. Tidak hanya itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarang mengkomsumsi krupuk selang yang beredar dipasaran, karena sudah tidak aman lagi untuk dikosumsi. Hal itu terbukti dengan adanya temuan bahan campuran boraks dikrupuk selang.”Kita himbau kepada warga untuk selektif membeli bahan makanan,” ujarnya.
Uji sampel yang dilakukan pihaknya itu, merupakan kegiatan rutin pemerintah untuk menjamin rasa aman bagi warga masyarakat Kabupaten Bima dalam mengkomsumsi makanan dipasaran. Dengan dilakukan uji sampel, akan memperkecil ruang gerak para pedagang nakal dalam mencampurkan adonan makanan dengan bahan berbahaya. ”Ini kegiatan rutin kita, kami selalu turun ke lapangan dalam rangka melakukan uji sampel makanan,” katanya.
Amirudin juga menjelaskan, bahaya boraks jika dikosumsi oleh manusia. Ciri-ciri jika manusia mengkumsi boraks yakni, muntah-muntah, diare, depresi, dan nafsu makan menurun. ”Ini bahaya kita menghkomsumsi makanan yang bercampur boraks,” jelasnya. (KS-17)
COMMENTS