Kondisi enam lokal Ruang Kegiatan Belajar (RKB) sekolah setempat sangat memprihatinkan karena rusak total akibat termakan usia.
Bima, KS.- Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-70 baru saja kita gaungkan. Pertanda bahwa usia kemerdekaan Indonesia telah mencapat 70 tahun. Namun sangat disayangkan, kemerdekaan itu belum dinikmati semua warga Indonesia. Salah satunya dirasakan, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Jia. Kondisi enam lokal Ruang Kegiatan Belajar (RKB) sekolah setempat sangat memprihatinkan karena rusak total akibat termakan usia.
Kepala SDN Inpres Jia, Sudirman, S.Pd,M.Pd kepada media mengatakan, bahwa sekolah yang dipimpinnya saat ini dalam kondisi rusak parah. Mulai dari atap hingga dinding tembok sangat tak layak dan dikhawatir sewaktu-waktu akan ambruk memakan korban.
Sudirman menjelaskan, bangunan SDN Inpres Jia dibangun pada Tahun 2008 dan hingga sekarang belum pernah tersentuh oleh bantuan apapun. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya proses belajar dan mengajar karena rasa was–was dari dewan guru muncul saat memasuki ruang RKB.
“Sekolah kita pernah ditinjau langsung oleh Tim Kabupaten Bima bersama Konsultan. Dimana hasil kunjungannya mengatakan bahwa sekolah yang saya pimpin berhak untuk mendapatkan bantuan rehab total dari Pemerintah,” akunya.
Ia menambahkan, sebenarnya Tahun 2015 sekolah setempat mendapatkan bantuan rehab tiga lokal dari APBD. Namun informasinya sudah dianulir dan diganti pada Anggaran APBN Tahun 2016 untuk rehab total. “Ya mudah- mudahan ini menjadi kenyataan dan bukan iming-iming belaka,” tandasnya. (KS-16)
Kepala SDN Inpres Jia, Sudirman, S.Pd,M.Pd kepada media mengatakan, bahwa sekolah yang dipimpinnya saat ini dalam kondisi rusak parah. Mulai dari atap hingga dinding tembok sangat tak layak dan dikhawatir sewaktu-waktu akan ambruk memakan korban.
Sudirman menjelaskan, bangunan SDN Inpres Jia dibangun pada Tahun 2008 dan hingga sekarang belum pernah tersentuh oleh bantuan apapun. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya proses belajar dan mengajar karena rasa was–was dari dewan guru muncul saat memasuki ruang RKB.
“Sekolah kita pernah ditinjau langsung oleh Tim Kabupaten Bima bersama Konsultan. Dimana hasil kunjungannya mengatakan bahwa sekolah yang saya pimpin berhak untuk mendapatkan bantuan rehab total dari Pemerintah,” akunya.
Ia menambahkan, sebenarnya Tahun 2015 sekolah setempat mendapatkan bantuan rehab tiga lokal dari APBD. Namun informasinya sudah dianulir dan diganti pada Anggaran APBN Tahun 2016 untuk rehab total. “Ya mudah- mudahan ini menjadi kenyataan dan bukan iming-iming belaka,” tandasnya. (KS-16)
COMMENTS