Sebanyak tiga wartawan Stabilitas mengundurkan diri dari management Stabilitas. Diantaranya, Aby Makese bagian Layout, Ady bagian redaktur, dan Syafrudin wartawan yang ditugaskan di Pemkot.
Kota Bima, KS. - Sebanyak tiga wartawan Stabilitas mengundurkan diri dari management Stabilitas. Diantaranya, Aby Makese bagian Layout, Ady bagian redaktur, dan Syafrudin wartawan yang ditugaskan di Pemkot. Ketiganya, mengundurkan dengan memberikan alasan masing-masing, pada intinya, pengunduran diri ketiganya, untuk mencari pengalaman di media lain.

Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Stabilitas, Rafidin HB S,Sos
Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Stabilitas, Rafidin HB S,Sos membenarkan ketiga wartawannya tidak lagi bekerja di Koran Stabilitas. Ketiganya yaitu, di posisi redaktur Ady Supriadi, di posisi layout Aby Makese dan Syafrudin. Apa alasan ketiganya tidak ingin bergabung dengan Stabilitas ?. Rafidin mengaku tidak tahu alasan sesungguhnya, namun dari pengakuan ketiganya hanya ingin mandiri. Misalnya, Aby Makese pindah media di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk posisi Layout, sementara Ady dalam surat pengunduran dirinya hanya menjelaskan ucapan terima kasih kepada management Stabilitas selama bergabung dengan management Stabilitas, sedangkan Syafrudin alias Udin keluar tidak dengan surat pengunduran diri, melainkan hanya berupa SMS yang mengatakan, bahwa ingin bermandiri.
”Saya ucapkan terima kasih kepada ketiga eks anggota Stabilitas, semoga ketiganya bisa mandiri, maju dan berkembang saat bekerja dengan media baru,”imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Rafidin menjelaskan, selama bergabung dengan Stabilitas, ketiganya termasuk wartawan yang cerdas dan setiap saat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang journalis. Hasil kerja ketiganya pun telah membuat Stabilitas sekarang dikenal oleh public secara luas, karena selalu menampilkan berita-berita hangat yang nyaris tidak sama dengan media lainnya.
Dalam memeneg Koran Stabilitas, Rafidin mengaku telah berbuat banyak untuk karyawan, yang diyakini tidak dilakukan oleh media lainnya. Seperti, menyediakan tempat tinggal gratis bagi karyawan yang tidak memiliki tempat tinggal, disediakan kendaraan bermotor selama bergabung dengan Stabilitas, dan yang paling utama diperhatikan Stabilitas adalah mensubsidi tanah pekarangan rumah bagi karyawannya.
”Alhamdulillah, baru satu karyawan yang sudah diberikan tanah seluas 1 Are seharga Rp,30Juta yaitu Aby Makese. Yang bersangkutan beberapa bulan lalu telah diberikan tanah seluas satu are, dengan harga Rp.15Juta, dari harga Rp.30Juta yang dibeli oleh management Stabilitas, sementara yang satunya bagian cetak akan diberikan uang tunai Rp.15Juta untuk menyelesaikan bangunan rumahnya,”jelasnya.
Kenapa diberikan uang ?. Rafidin mengaku, karyawan bagian cetak tersebut telah memiliki tanah sendiri, sehingga oleh perusahaan memberinya uang pengganti tanah subsidi tadinya Rp.15Juta, hanya saja baru diberikan Rp.5Juta, sisanya akan diberikan bertahap, karena perusahaan tidak memprogramkan kebijakan pemberian uang tunai, melainkan tanah.
”Sebagai pimpinan media, saya merasa bangga, karena saya sudah berbuat untuk karyawan saya. Karena cita-cita saya membangun media adalah berjuang kepentingan rakyat, juga kepetingan perusahaan, agar tetap eksis terus,”tuturnya senang.
Kata Rafidin, harga Rp.15Juta itupun tidak harus dibayar tunai oleh karyawan, tapi bisa dengan cicil, dan Aby Makese baru membayar Rp.7Juta, sisanya Rp.8Juta diberikan kesempatan untuk bayar dua kali, kendati Aby sudah tidak lagi bergabung dengan Stabilitas.
”Program utama saya dalam membangun media adalah kesejahteraan untuk karyawan, terutama yang berkaitan tempat tinggal bersama istri dan anak-anaknya,”terangnya seraya mengaku bahwa Aby telah bekerja di Stabilitas lebih kurang lima tahun.
Sementara Udin dan Ady belum sampai lima tahun, namun untuk Udin sudah empat tahunan bekerja, beberapa bulan lalu akan memasuki masa lima tahun.”Sebenarnya untuk Udin sudah diprogramkan untuk diberikan lahan pekarangan rumah subsidi, tapi pilihannya keluar dari Stabilitas, itu berarti belum rezeki yang bersangkutan,”pungkasnya.
Bagaimana dengan Ady ?. Rafidin enggan berkomentar soal keluarnya Ady dari Stabilitas, namun katanya, Ady keluar terkait berita tulisannya yang di pending oleh dewan redaksi.”Semoga saja, pengalaman seperti itu tidak dibawa ke media lainnya, karena seorang wartawan sangat keliru mengundurkan diri akibat berita dipending, karena layak dan tidaknya berita itu dicetak, sangat bergantung pimpinan, mulai dari redaksi, pimred juga pimpinan perusahaan,”jelasnya.
Apa tanggapan ketiga eks wartawan Koran Stabilitas ? Aby mengaku bangga bisa bergabung dengan Koran Stabilitas selama lima tahun lebih.”Alhamdulillah, saya bekerja di stabilitas diberikan kebebasan untuk menulis berita apapun, asalkan tidak menulis sepihak. Yang utama lagi, saya diberikan pekarangan rumah dengan harga 50 persen dari harga beli perusahaan. Saya juga diberikan kesempatan untuk membayar secara bertahap,”tuturnya bangga.
Koran Stabilitas dimata Aby merupakan Koran yang berani mengungkap kebenaran, kendati dihadapkan berbagai cobaan dan ancaman diluar.”Intinya, Stabilitas adalah Koran local yang memiliki komitmen mengungkap kebenaran, tanpa memikirkan akibat ke depan,”tukasnya.
Udin juga mengaku terima kasih kepada management Stabilitas yang telah memberikan kesempatan dirinya untuk mengasah ilmu saat kuliah.”Syukur Alhamdulillah, ada Koran stabilitas tempat saya mengasah ilmu yang saya dapat dimeja kuliah. Pengalaman saya selama ini cukup banyak, terutama soal hukum dan criminal, karena saya diposkan di hukrim oleh management,”imbuhnya seraya mengaku ingin bermandiri saat ini.(KS-Mul)

Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Stabilitas, Rafidin HB S,Sos
Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Stabilitas, Rafidin HB S,Sos membenarkan ketiga wartawannya tidak lagi bekerja di Koran Stabilitas. Ketiganya yaitu, di posisi redaktur Ady Supriadi, di posisi layout Aby Makese dan Syafrudin. Apa alasan ketiganya tidak ingin bergabung dengan Stabilitas ?. Rafidin mengaku tidak tahu alasan sesungguhnya, namun dari pengakuan ketiganya hanya ingin mandiri. Misalnya, Aby Makese pindah media di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk posisi Layout, sementara Ady dalam surat pengunduran dirinya hanya menjelaskan ucapan terima kasih kepada management Stabilitas selama bergabung dengan management Stabilitas, sedangkan Syafrudin alias Udin keluar tidak dengan surat pengunduran diri, melainkan hanya berupa SMS yang mengatakan, bahwa ingin bermandiri.
”Saya ucapkan terima kasih kepada ketiga eks anggota Stabilitas, semoga ketiganya bisa mandiri, maju dan berkembang saat bekerja dengan media baru,”imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Rafidin menjelaskan, selama bergabung dengan Stabilitas, ketiganya termasuk wartawan yang cerdas dan setiap saat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang journalis. Hasil kerja ketiganya pun telah membuat Stabilitas sekarang dikenal oleh public secara luas, karena selalu menampilkan berita-berita hangat yang nyaris tidak sama dengan media lainnya.
Dalam memeneg Koran Stabilitas, Rafidin mengaku telah berbuat banyak untuk karyawan, yang diyakini tidak dilakukan oleh media lainnya. Seperti, menyediakan tempat tinggal gratis bagi karyawan yang tidak memiliki tempat tinggal, disediakan kendaraan bermotor selama bergabung dengan Stabilitas, dan yang paling utama diperhatikan Stabilitas adalah mensubsidi tanah pekarangan rumah bagi karyawannya.
”Alhamdulillah, baru satu karyawan yang sudah diberikan tanah seluas 1 Are seharga Rp,30Juta yaitu Aby Makese. Yang bersangkutan beberapa bulan lalu telah diberikan tanah seluas satu are, dengan harga Rp.15Juta, dari harga Rp.30Juta yang dibeli oleh management Stabilitas, sementara yang satunya bagian cetak akan diberikan uang tunai Rp.15Juta untuk menyelesaikan bangunan rumahnya,”jelasnya.
Kenapa diberikan uang ?. Rafidin mengaku, karyawan bagian cetak tersebut telah memiliki tanah sendiri, sehingga oleh perusahaan memberinya uang pengganti tanah subsidi tadinya Rp.15Juta, hanya saja baru diberikan Rp.5Juta, sisanya akan diberikan bertahap, karena perusahaan tidak memprogramkan kebijakan pemberian uang tunai, melainkan tanah.
”Sebagai pimpinan media, saya merasa bangga, karena saya sudah berbuat untuk karyawan saya. Karena cita-cita saya membangun media adalah berjuang kepentingan rakyat, juga kepetingan perusahaan, agar tetap eksis terus,”tuturnya senang.
Kata Rafidin, harga Rp.15Juta itupun tidak harus dibayar tunai oleh karyawan, tapi bisa dengan cicil, dan Aby Makese baru membayar Rp.7Juta, sisanya Rp.8Juta diberikan kesempatan untuk bayar dua kali, kendati Aby sudah tidak lagi bergabung dengan Stabilitas.
”Program utama saya dalam membangun media adalah kesejahteraan untuk karyawan, terutama yang berkaitan tempat tinggal bersama istri dan anak-anaknya,”terangnya seraya mengaku bahwa Aby telah bekerja di Stabilitas lebih kurang lima tahun.
Sementara Udin dan Ady belum sampai lima tahun, namun untuk Udin sudah empat tahunan bekerja, beberapa bulan lalu akan memasuki masa lima tahun.”Sebenarnya untuk Udin sudah diprogramkan untuk diberikan lahan pekarangan rumah subsidi, tapi pilihannya keluar dari Stabilitas, itu berarti belum rezeki yang bersangkutan,”pungkasnya.
Bagaimana dengan Ady ?. Rafidin enggan berkomentar soal keluarnya Ady dari Stabilitas, namun katanya, Ady keluar terkait berita tulisannya yang di pending oleh dewan redaksi.”Semoga saja, pengalaman seperti itu tidak dibawa ke media lainnya, karena seorang wartawan sangat keliru mengundurkan diri akibat berita dipending, karena layak dan tidaknya berita itu dicetak, sangat bergantung pimpinan, mulai dari redaksi, pimred juga pimpinan perusahaan,”jelasnya.
Apa tanggapan ketiga eks wartawan Koran Stabilitas ? Aby mengaku bangga bisa bergabung dengan Koran Stabilitas selama lima tahun lebih.”Alhamdulillah, saya bekerja di stabilitas diberikan kebebasan untuk menulis berita apapun, asalkan tidak menulis sepihak. Yang utama lagi, saya diberikan pekarangan rumah dengan harga 50 persen dari harga beli perusahaan. Saya juga diberikan kesempatan untuk membayar secara bertahap,”tuturnya bangga.
Koran Stabilitas dimata Aby merupakan Koran yang berani mengungkap kebenaran, kendati dihadapkan berbagai cobaan dan ancaman diluar.”Intinya, Stabilitas adalah Koran local yang memiliki komitmen mengungkap kebenaran, tanpa memikirkan akibat ke depan,”tukasnya.
Udin juga mengaku terima kasih kepada management Stabilitas yang telah memberikan kesempatan dirinya untuk mengasah ilmu saat kuliah.”Syukur Alhamdulillah, ada Koran stabilitas tempat saya mengasah ilmu yang saya dapat dimeja kuliah. Pengalaman saya selama ini cukup banyak, terutama soal hukum dan criminal, karena saya diposkan di hukrim oleh management,”imbuhnya seraya mengaku ingin bermandiri saat ini.(KS-Mul)
COMMENTS