Kota Bima,KS.- Pemberitaan Koran Stabilitas soal dugaan suap menyuap di kubu Legislatif saat Rapat Klinis tingkat Komisi, memicu reaksi ker...
Kota Bima,KS.- Pemberitaan Koran Stabilitas soal dugaan suap menyuap di kubu Legislatif saat Rapat Klinis tingkat Komisi, memicu reaksi keras 25 politisi yang tengah menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Lembaga Terhormat tersebut. Merasa keberatan karena pemberitaan itu terkesan melecehkan, menghina dan dianggap fitnah, 25 anggota dewan pun mengancam akan melaporkan Managemen Koran Stabilitas ke Institusi Penegak Hukum. Selain itu, juga akan mengadukan ke Dewan Pers bahkan memboikot langganan termasuk kerjasama dalam bentuk apapun.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD, Feri Sofian saat menggelar kongfrensi Pers Jum,at (16/09) di Ruangan Banggar lembaga tersebut. Ancaman yang disampaikan dihadapan seluruh anggota dewan dan puluhan wartawan saat momen jumpa pers itu. Karena Duta PAN itu beranggapan, pemberitaan koran stabilitas terkait persoalan itu merupakan isu, fitnah, tidak berimbang, dan melanggar kode etik serta dianggap media yang tidak informatif."Kami akan menempuh jalur hukum, mengadukan ke dewan pers dan akan memboikot segala bentuk kerjasama dengan koran stabilitas," tegasnya.
Selain membahas soal pemberitaan, tapi juga menyangkut Gambar Karikatur yang disajikan bersama pemberitaan itu. Sehingga terdapat dua poin yang akan menjadi materi tuntutan somasi terhadap koran stabilitas, yakni pemberitaan dan karikatur."Saya merasa dilecehkan dengan adanya karikatur ini. Beritanya biasa saja, tapi karikaturnya terkesan melecehkan.Karena itu, kami akan somasi koran stabilitas," ujar Sudirman, DJ,SH duta partai Gerindra.
Pada momen jumpa pers itu, beragam masukan dan pertanyaan pun muncul dari beberapa wartawan. Ada yang menyarankan agar mengajukan hak jawab ke koran stabilitas sebelum menempuh jalur hukum, dan ada yang menilai pemberitaan itu sudah berimbang.Bahkan dua orang wartawan senior, yakni Ilhamudin dan Yudha bertanya alasan hingga para wakil rakyat kebakaran jenggot juga terbakar hatinya atas pemberitaan itu.
Menjawab pertanyaan itu, ketua dewan yang pernah tampil sebagai kandidat Wakil Walikota itu, mengaku keberatan dengan pemberitaan tersebut. Apalagi, sudah menjadi bahan perbincangan di institusi pemerintahan juga di warung kopi."Keluarga, Istri dan anak kami membaca berita itu, mereka bertanya benar tidaknya berita itu.Bagaimana kalau kalian (wartawan) diposisi kami," ujar feri.
Meskipun pihak legislatif mengancam akan memboikot,dan somasi, akan tetapi managemen koran stabilitas tak sedikitpun gentar.Apalagi, merasa ketakutan. Justru mempersilahkan lembaga dewan untuk menempuh langkah tersebut. Jadi apapun bentuk ancaman tak sedikitpun mematahkan semangat media dan wartawanya untuk menjalankan tugas sebagai pilar keempat demokrasi."Bagi kami, apapun langkah yang ingin ditempuh tidak jadi soal.Sekalipun koran kami diboikot, yakin dan percaya koran ini tetap hidup tanpa menjalin kerjasama dengan pemerintah. Karena pada dasarnya, media ini dibangun untuk kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan segelintir oknum atau kelompok tertentu," tegas Rafidin Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Stabilitas. (Ar-02)
Hal itu disampaikan Ketua DPRD, Feri Sofian saat menggelar kongfrensi Pers Jum,at (16/09) di Ruangan Banggar lembaga tersebut. Ancaman yang disampaikan dihadapan seluruh anggota dewan dan puluhan wartawan saat momen jumpa pers itu. Karena Duta PAN itu beranggapan, pemberitaan koran stabilitas terkait persoalan itu merupakan isu, fitnah, tidak berimbang, dan melanggar kode etik serta dianggap media yang tidak informatif."Kami akan menempuh jalur hukum, mengadukan ke dewan pers dan akan memboikot segala bentuk kerjasama dengan koran stabilitas," tegasnya.
Selain membahas soal pemberitaan, tapi juga menyangkut Gambar Karikatur yang disajikan bersama pemberitaan itu. Sehingga terdapat dua poin yang akan menjadi materi tuntutan somasi terhadap koran stabilitas, yakni pemberitaan dan karikatur."Saya merasa dilecehkan dengan adanya karikatur ini. Beritanya biasa saja, tapi karikaturnya terkesan melecehkan.Karena itu, kami akan somasi koran stabilitas," ujar Sudirman, DJ,SH duta partai Gerindra.
Pada momen jumpa pers itu, beragam masukan dan pertanyaan pun muncul dari beberapa wartawan. Ada yang menyarankan agar mengajukan hak jawab ke koran stabilitas sebelum menempuh jalur hukum, dan ada yang menilai pemberitaan itu sudah berimbang.Bahkan dua orang wartawan senior, yakni Ilhamudin dan Yudha bertanya alasan hingga para wakil rakyat kebakaran jenggot juga terbakar hatinya atas pemberitaan itu.
Menjawab pertanyaan itu, ketua dewan yang pernah tampil sebagai kandidat Wakil Walikota itu, mengaku keberatan dengan pemberitaan tersebut. Apalagi, sudah menjadi bahan perbincangan di institusi pemerintahan juga di warung kopi."Keluarga, Istri dan anak kami membaca berita itu, mereka bertanya benar tidaknya berita itu.Bagaimana kalau kalian (wartawan) diposisi kami," ujar feri.
Meskipun pihak legislatif mengancam akan memboikot,dan somasi, akan tetapi managemen koran stabilitas tak sedikitpun gentar.Apalagi, merasa ketakutan. Justru mempersilahkan lembaga dewan untuk menempuh langkah tersebut. Jadi apapun bentuk ancaman tak sedikitpun mematahkan semangat media dan wartawanya untuk menjalankan tugas sebagai pilar keempat demokrasi."Bagi kami, apapun langkah yang ingin ditempuh tidak jadi soal.Sekalipun koran kami diboikot, yakin dan percaya koran ini tetap hidup tanpa menjalin kerjasama dengan pemerintah. Karena pada dasarnya, media ini dibangun untuk kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan segelintir oknum atau kelompok tertentu," tegas Rafidin Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Stabilitas. (Ar-02)
COMMENTS