kampus STIE Bima bebas dari narkoba, dan meminta kepada seluruh civitas akademik untuk tidak coba-coba mengkonsumsi barang haram tersebut.
Kota Bima, KS.- Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima Firdaus dihadapan ratusan mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) menegaskan, kampus STIE Bima bebas dari narkoba, dan meminta kepada seluruh civitas akademik untuk tidak coba-coba mengkonsumsi barang haram tersebut.
“Narkoba mendidik orang jadi pengecut, mendidik orang miskin kreatifitas. Dunia ini tidak butuh orang – orang pengecut. Jadi, mari kita bebaskan diri dan kampus kita dari narkoba,” ajaknya.
Bagi yang mungkin terjebak dari hal-hal seperti itu, kata Firdaus, sesegera mungkin untuk beranjak dan tinggalkan. Jangan terus berkutat pada lingkaran yang akan membawa kehancuran diri.
“Yang baru memulai minum tramadol, atau jenis narkoba lainnya, segera tinggalkan. Karena jika terus dibiarkan, membuat kalian tidak bisa melakukan apa-apa dan berkreatifitas,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Firdaus juga meminta kepada mahasiswa baru untuk tidak samakan kampus STIE Bima dengan kampus yang lain. Sebab, kampus STIE Bima memiliki karakter, yakni karakter integritas dan mandiri.
“Karakter ini lah yang harus kita bangun dan jaga. Karena dunia kerja butuh orang yang punya karakter, bukan karakter pengecut seperti pengguna narkoba,” terang pria bergelar Master Manajemen tersebut.
Sementara itu, setelah menerima 335 Mahasiswa baru tahun ajaran 2016-2017, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima selama tiga hari menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Firdaus yang juga menjadi pembina upacara pembukaan kegiatan PKKMB mengatakan, program tersebut dilandasi dengan rasa dan jiwa kekeluargaan. Karena setelah kegiatan PKKMB digelar, maka 335 mahasiswa baru menjadi satu keluarga Civitas Akademika STIE Bima.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, kalian tergabung dalam Civitas Akademika STIE Bima. Kita ini satu, karena Civitas Akademika merupakan itu kelompok yang terdiri dari, dosen, alumni dan mahasiswa dan seluruh jajaran yang ada di STIE Bima,” ujarnya.
Sesuai dengan tema kegiatan, kata pria berkacamata itu, program tersebut bertujuan untuk pengalaman nilai nilai integritas, kemandirian dan berkarakter. Siswa dituntut harus memiliki karakter setelah menjadi keluarga besar STIE Bima.
“Jangan samakan kampus STIE Bima dengan kampus yang lain. Kampus kita memiliki karakter. Karakternya yakni memiliki integritas dan mandiri. Karakter ini yang harus dibangun, karena dunia kerja butuh orang yang punya karakter, bukan karakter pengecut,” tegas pria yang bergelar Master Manajemen tersebut.
Selama tiga hari kegiatan tersebut, Firdaus meminta kepada mahasiswa untuk mengikutinya dengan baik. Dibawa senang dan bahagia. Jika ada yang menyeramkan, ia memastikan itu hanya sampulnya saja, karena didalamnya sungguh menyenangkan.
“Jadi kalau ada yang tidak berkenan dan terjadi kejanggalan, lapor saja pada ketua pembina kelompok. Intinya PKKMB jangan dibawa susah, dibuat happy,” sarannya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Ismunandar menambahkan, kegiatan dimaksud dimulai tanggal hari Jumat (9/9) dan berakhir pada hari Minggu (11/9). Hari pertama, kegiatan mulai siang sampai sore. Kemudian pada hari Sabtu, kegiatan dimulai pagi sekitar pukul 07.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita. Lalu pada hari terakhir atau hari minggu, kegiatannya dimulai lebih awal sekitar pukul 06.00 wita sampai siang.
“Hari Minggu agenda kegiatannya bakti sosial di Museum ASI Bima,” imbuhnya.
Adapun sejumlah kegiatan yang akan diterima mahasiswa pada kegiatan PKKMB, sambungnya, seperti pemberian materi oleh dosen, yang berkaitan dengan STIE Bima, seperti sejarah perguruan tinggi, kegiatan STIE Bima, layanan akademik, organisasi dan kemahasiswaan, strategi belajar di perguruan tinggi, kemudian wawasan kebangsaan.
“Narkoba mendidik orang jadi pengecut, mendidik orang miskin kreatifitas. Dunia ini tidak butuh orang – orang pengecut. Jadi, mari kita bebaskan diri dan kampus kita dari narkoba,” ajaknya.
Bagi yang mungkin terjebak dari hal-hal seperti itu, kata Firdaus, sesegera mungkin untuk beranjak dan tinggalkan. Jangan terus berkutat pada lingkaran yang akan membawa kehancuran diri.
“Yang baru memulai minum tramadol, atau jenis narkoba lainnya, segera tinggalkan. Karena jika terus dibiarkan, membuat kalian tidak bisa melakukan apa-apa dan berkreatifitas,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Firdaus juga meminta kepada mahasiswa baru untuk tidak samakan kampus STIE Bima dengan kampus yang lain. Sebab, kampus STIE Bima memiliki karakter, yakni karakter integritas dan mandiri.
“Karakter ini lah yang harus kita bangun dan jaga. Karena dunia kerja butuh orang yang punya karakter, bukan karakter pengecut seperti pengguna narkoba,” terang pria bergelar Master Manajemen tersebut.
Sementara itu, setelah menerima 335 Mahasiswa baru tahun ajaran 2016-2017, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima selama tiga hari menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Firdaus yang juga menjadi pembina upacara pembukaan kegiatan PKKMB mengatakan, program tersebut dilandasi dengan rasa dan jiwa kekeluargaan. Karena setelah kegiatan PKKMB digelar, maka 335 mahasiswa baru menjadi satu keluarga Civitas Akademika STIE Bima.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, kalian tergabung dalam Civitas Akademika STIE Bima. Kita ini satu, karena Civitas Akademika merupakan itu kelompok yang terdiri dari, dosen, alumni dan mahasiswa dan seluruh jajaran yang ada di STIE Bima,” ujarnya.
Sesuai dengan tema kegiatan, kata pria berkacamata itu, program tersebut bertujuan untuk pengalaman nilai nilai integritas, kemandirian dan berkarakter. Siswa dituntut harus memiliki karakter setelah menjadi keluarga besar STIE Bima.
“Jangan samakan kampus STIE Bima dengan kampus yang lain. Kampus kita memiliki karakter. Karakternya yakni memiliki integritas dan mandiri. Karakter ini yang harus dibangun, karena dunia kerja butuh orang yang punya karakter, bukan karakter pengecut,” tegas pria yang bergelar Master Manajemen tersebut.
Selama tiga hari kegiatan tersebut, Firdaus meminta kepada mahasiswa untuk mengikutinya dengan baik. Dibawa senang dan bahagia. Jika ada yang menyeramkan, ia memastikan itu hanya sampulnya saja, karena didalamnya sungguh menyenangkan.
“Jadi kalau ada yang tidak berkenan dan terjadi kejanggalan, lapor saja pada ketua pembina kelompok. Intinya PKKMB jangan dibawa susah, dibuat happy,” sarannya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Ismunandar menambahkan, kegiatan dimaksud dimulai tanggal hari Jumat (9/9) dan berakhir pada hari Minggu (11/9). Hari pertama, kegiatan mulai siang sampai sore. Kemudian pada hari Sabtu, kegiatan dimulai pagi sekitar pukul 07.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita. Lalu pada hari terakhir atau hari minggu, kegiatannya dimulai lebih awal sekitar pukul 06.00 wita sampai siang.
“Hari Minggu agenda kegiatannya bakti sosial di Museum ASI Bima,” imbuhnya.
Adapun sejumlah kegiatan yang akan diterima mahasiswa pada kegiatan PKKMB, sambungnya, seperti pemberian materi oleh dosen, yang berkaitan dengan STIE Bima, seperti sejarah perguruan tinggi, kegiatan STIE Bima, layanan akademik, organisasi dan kemahasiswaan, strategi belajar di perguruan tinggi, kemudian wawasan kebangsaan.
COMMENTS