“Sejak Tahun 2000 saya mengabdi di SDN 21 Kota Bima ini, namun belum juga diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Pemerintah Kota (...
“Sejak Tahun 2000 saya mengabdi di SDN 21 Kota Bima ini, namun belum juga diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Sementara yang lain baru mengabdi beberapa tahun, tiba-tiba lulus K2, meski mereka nyaris tidak pernah terlihat kerja sebagai tenaga honor atau sukarela selama ini di sejumlah instansi pemerintah Daerah Kota Bima,”kata Ahmad S.Pd, guru Olahraga di SDN 21 Kota Bima ini, ketika curhat tentang nasibnya kepada wartawan Koran Stabilitas Jum’at (21/10) pagi.
Kota Bima, KS.- Mimpi dan harapan besar untuk menjadi seorang PNS, sepertinya belum berpihak kepada Ahmad S.Pd. Alumni MAN I Kota Bima telah menghabiskan waktu 16 Tahun menjadi tenaga honor di SDN 21 Kota Bima, dengan sebuah harapannya bisa menjadi seorang PNS, seperti teman lainnya yang telah mengantongi Nomor Induk Pegawai (NIP).
“Pertama kali saya kerja di SDN 21 ini tahun 2000 lalu, atau 16 Tahun dengan sekarang. Saya tidak memahami, bagaimana pola pikir pihak para pejabat tinggi di Lingkup Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dikpora dan lainnya, sehingga nama saya tidak terkafer atau lulus pada tahapan seleksi Kategori Dua (K2) beberapa waktu lalu,”tuturnya.
Ahmad mengaku tak pernah mengeluh dengan tugas dan kewajibannya sebagai salah satu guru olahraga di tempat pengabdiannya sekarang. Karena, sejak awal ia berniat untuk menjadi seorang guru olahraga. Namun, ia sangat bermimpi untuk bisa memiliki NIP itu, hanya saja waktu yang belum bisa memastikan itu.
“Sekiranya ada perekrutan lagi untuk PNS ke depan, baik melalui jalur umur atau seleksi K3, semoga nama saya diperhatikan oleh pemerintah Kota Bima. Tolonglah, waktu 16 tahun mengabdi tanpa pendapatan yang layak, itu waktu yang cukup lama membuat saya sabar, apalagi anak-anak saya butuh biaya hidup dan sekolah seperti anak-anak yang lain,”keluhnya.
Katanya, ketika seleksi K2 waktu itu, pihak sekolah telah berbuat maksimal, karena ia satu-satunya tenaga honor yang terlama mengabdi di SDN 21 Kota Bima sekarang, sementara yang lain pada baru semua, namun sebagian ada yang sudah menjadi PNS, termasuk yang mengabdi di sekolah dasar lainnya.”Mohon Walikota Bima, Wakil Walikota Bima, Kadis Dikpora Kota Bima agar memperhatikan serius soal nasib saya. Coba bayangkan saja, 16 tahun saya mengabdi dengan sukarela, tentu waktu yang sangat panjang untuk saya menanti harapan untuk menjadi seorang PNS itu,”tuturnya penuh harap.(KS-Q05)
Kota Bima, KS.- Mimpi dan harapan besar untuk menjadi seorang PNS, sepertinya belum berpihak kepada Ahmad S.Pd. Alumni MAN I Kota Bima telah menghabiskan waktu 16 Tahun menjadi tenaga honor di SDN 21 Kota Bima, dengan sebuah harapannya bisa menjadi seorang PNS, seperti teman lainnya yang telah mengantongi Nomor Induk Pegawai (NIP).
“Pertama kali saya kerja di SDN 21 ini tahun 2000 lalu, atau 16 Tahun dengan sekarang. Saya tidak memahami, bagaimana pola pikir pihak para pejabat tinggi di Lingkup Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Dikpora dan lainnya, sehingga nama saya tidak terkafer atau lulus pada tahapan seleksi Kategori Dua (K2) beberapa waktu lalu,”tuturnya.
Ahmad mengaku tak pernah mengeluh dengan tugas dan kewajibannya sebagai salah satu guru olahraga di tempat pengabdiannya sekarang. Karena, sejak awal ia berniat untuk menjadi seorang guru olahraga. Namun, ia sangat bermimpi untuk bisa memiliki NIP itu, hanya saja waktu yang belum bisa memastikan itu.
“Sekiranya ada perekrutan lagi untuk PNS ke depan, baik melalui jalur umur atau seleksi K3, semoga nama saya diperhatikan oleh pemerintah Kota Bima. Tolonglah, waktu 16 tahun mengabdi tanpa pendapatan yang layak, itu waktu yang cukup lama membuat saya sabar, apalagi anak-anak saya butuh biaya hidup dan sekolah seperti anak-anak yang lain,”keluhnya.
Katanya, ketika seleksi K2 waktu itu, pihak sekolah telah berbuat maksimal, karena ia satu-satunya tenaga honor yang terlama mengabdi di SDN 21 Kota Bima sekarang, sementara yang lain pada baru semua, namun sebagian ada yang sudah menjadi PNS, termasuk yang mengabdi di sekolah dasar lainnya.”Mohon Walikota Bima, Wakil Walikota Bima, Kadis Dikpora Kota Bima agar memperhatikan serius soal nasib saya. Coba bayangkan saja, 16 tahun saya mengabdi dengan sukarela, tentu waktu yang sangat panjang untuk saya menanti harapan untuk menjadi seorang PNS itu,”tuturnya penuh harap.(KS-Q05)
COMMENTS