Teka teki tentang Pasangan Calon (Paslon) yang bakal didukung Bupati Bima,Hj.Indah Damayanti Putri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ko...
Teka teki tentang Pasangan Calon (Paslon) yang bakal didukung Bupati Bima,Hj.Indah Damayanti Putri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bima, masih misterius. Istri tercinta mendiang almarhum,H.Ferri Zulkarnain,ST seolah dihadapkan dengan tantangan berat, dilematis antara loyal pada Partai Golkar sebagai Kader sekaligus pengusung paslon HM.Lutfi - H.Fery Sofian,SH (Lutfer). Ataukah memilih mendukung Hj.Ferra Amalia,SE,MM, ipar yang juga calon wakil dari H.Arahman,H.Abidin,SE (MANuFER).
BIMA, KS. - Dalam dunia politik, tidak ada istilah lawan abadi atau kawan sejati, lawan bisa jadi kawan.Begitupun sebaliknya tanpa harus mengenal siapa dan dari partai mana, bahkan sesama partai pun bisa menjadi rival. Lantas siapa sesungguhnya, yang akan didukung Dinda. Jika Partai, lalu bagaimana dengan Dae Ferra adik kandung mendiang Suaminya sekaligus Darah dari Putra tercintanya."Kalaupun Dinda mendukung Dae Ferra, sama halnya Dinda tidak menuruti Partai. Tapi akan lebih fatal jika tidak mendukung iparnya, dimata publik citra dan karier politik Dinda dipastikan mengalami pergeseran. Tapi soal itu tergantung Dinda, dukung Lutfer atau MANuFER," kata Arif Sukirman,M.Ap, Akedemisi STISIP Bima.
Menurut Pria Hitam Manis yang akrab disapa Dae Moa itu, saat ini masyarakat sudah pada pintar dan cerdas, penilaianya lebih pada figur bukan partai politik. Artinya, parpol hanya sebagai kendaraan politik atau syarat untuk terjun dalam dunia politik. Percuma partai besar, jika kadernya kurang dikenal atau tidak mendapat simpatik masyarakat.
"Dinda sukses dalam dunia politik, saya kira bukan hanya karena partai.Melainkan, figur beliau ditopang jasa baik mendiang Dae Ferri. Jadi saya sarankan, agar Dinda all out mndukung Dae Ferra. Karena harus disadari, selain partai juga ada keluarga besar Sultan Bima dibalik keberhasikan Dinda. Termasuk, Dae Ferra. Loyal pada partai boleh, asal jangan sampai melupakan sejarah, suka duka sebelum meraih kesuksesan. Saya yakin partai tidak sembarang mengambil tindakan, apalagi sampai mengeluarkan dari partai," tuturnya.
Tekanan dari berbagai kalangan agar Dinda secepatnya memutuskan arah dukungan. Mengingat, kepastian orang nomor satu di Kabupaten Bima itu sangat besar pengaruhnya. Saking pentingnya, hingga bahkan Dae Ferra dan Lutfi sempat saling mengklaim. Disatu pihak, Dinda disebut-sebut mendukung iparnya Dae Ferra. Dilain pihak, Lutfi secara gamblang menyebut Dinda bakal menjadi Jurkam paslon Lutfer. Sayangnya, hal itu tak seperti yang terucap. Hingga saat ini, Dinda terkesan netral, tidak mendukung Lutfer juga MANuFER. Faktanya, sampai memasuki kampanye, Dinda tidak terlihat tampil di paslon manapun."Kalau sudah seperti itu kondisinya, Lutfi dan Ferra sama-sama gagal mendapatkan simpatik Dinda. Saya punya keyakinan, Dinda punya trik,cara dan strategi sendiri dalam menghadapi pilkada ini," pungkasnya.(TIM)
Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri |
BIMA, KS. - Dalam dunia politik, tidak ada istilah lawan abadi atau kawan sejati, lawan bisa jadi kawan.Begitupun sebaliknya tanpa harus mengenal siapa dan dari partai mana, bahkan sesama partai pun bisa menjadi rival. Lantas siapa sesungguhnya, yang akan didukung Dinda. Jika Partai, lalu bagaimana dengan Dae Ferra adik kandung mendiang Suaminya sekaligus Darah dari Putra tercintanya."Kalaupun Dinda mendukung Dae Ferra, sama halnya Dinda tidak menuruti Partai. Tapi akan lebih fatal jika tidak mendukung iparnya, dimata publik citra dan karier politik Dinda dipastikan mengalami pergeseran. Tapi soal itu tergantung Dinda, dukung Lutfer atau MANuFER," kata Arif Sukirman,M.Ap, Akedemisi STISIP Bima.
Menurut Pria Hitam Manis yang akrab disapa Dae Moa itu, saat ini masyarakat sudah pada pintar dan cerdas, penilaianya lebih pada figur bukan partai politik. Artinya, parpol hanya sebagai kendaraan politik atau syarat untuk terjun dalam dunia politik. Percuma partai besar, jika kadernya kurang dikenal atau tidak mendapat simpatik masyarakat.
"Dinda sukses dalam dunia politik, saya kira bukan hanya karena partai.Melainkan, figur beliau ditopang jasa baik mendiang Dae Ferri. Jadi saya sarankan, agar Dinda all out mndukung Dae Ferra. Karena harus disadari, selain partai juga ada keluarga besar Sultan Bima dibalik keberhasikan Dinda. Termasuk, Dae Ferra. Loyal pada partai boleh, asal jangan sampai melupakan sejarah, suka duka sebelum meraih kesuksesan. Saya yakin partai tidak sembarang mengambil tindakan, apalagi sampai mengeluarkan dari partai," tuturnya.
Tekanan dari berbagai kalangan agar Dinda secepatnya memutuskan arah dukungan. Mengingat, kepastian orang nomor satu di Kabupaten Bima itu sangat besar pengaruhnya. Saking pentingnya, hingga bahkan Dae Ferra dan Lutfi sempat saling mengklaim. Disatu pihak, Dinda disebut-sebut mendukung iparnya Dae Ferra. Dilain pihak, Lutfi secara gamblang menyebut Dinda bakal menjadi Jurkam paslon Lutfer. Sayangnya, hal itu tak seperti yang terucap. Hingga saat ini, Dinda terkesan netral, tidak mendukung Lutfer juga MANuFER. Faktanya, sampai memasuki kampanye, Dinda tidak terlihat tampil di paslon manapun."Kalau sudah seperti itu kondisinya, Lutfi dan Ferra sama-sama gagal mendapatkan simpatik Dinda. Saya punya keyakinan, Dinda punya trik,cara dan strategi sendiri dalam menghadapi pilkada ini," pungkasnya.(TIM)
COMMENTS