Kota Bima,KS.- Pasca positifnya satu PDP di wilayah Kota Bima, pemerintah setempat terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus coton...
Kota Bima,KS.-Pasca positifnya satu PDP di wilayah Kota Bima, pemerintah setempat terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus cotona covid-19 dengan menelusuri riwayat perjalanan dan komunikasi pasien 01.
Juru bicara Pemkot Bima, H A Malik yang dikonfirmasi Rabu (25/4), menjelaskan sejumlah tindakan pencegahan dan memutus mata rantai telah dan sedang diupayakan, termasuk traking area riwayat pasien 01.
Sejak semalam, jelas Malik, tim gugus tugas telah menangani pasien 01 dan langsung diserahkan ke Rumah Sakit rujukan yakni RSUD Bima. Sementara suami pasien 01 telah pula dikarantina di Lawata. "Keduanya dijemput ambulance berbeda menuju lokasi masing-masing.
Upaya memutus mata rantai pasien 01 berikut suaminya, sebut Kabag Humas Pemkot Bima ini, terus dilakukan penelusuran kontak baik, pasien suami pun pasien 01. "Ini dilakukan untuk memastikan mata rantai penyebaran di potong secepatnya,"jelas Malik.
Untuk keluarga dekat pasien 01 yang berumlah 7 orang, mulai dari anak hingga mantu serta cucu, dipastikan juru bicara pemerintah ini, sudah didata dan di rapidtes dan hasilnya tidak reaktif. Tetapi pada mereka katanya, akan dulakukan tes yang sama 7 hari berikutnya.
Sementara terkait kondisi rumah pasien 01, sambungnya, pagi ini sudah dilakukan sterilisasi.
Masih terkait riwayat Suami pasien 01, didapatkan informasi pernah sholat berjamaah di Nurul Qalbi pun di masjid sultan. Sementara hal yang sama pada pasien 01, tengah dilakukan rekam jejak riwayat.
"Ibu ini mengaku pernah ke pasar bersama suami sebelum rapidtes.
Didapatkan penjelasan yang bersangkutan kalau tidak ke pasar belanja lewat pedagang keliling,"terangnya.
Nah, dari semua data dan fakta yang muncul kata Malik, akan dilakukan uji rapidtes dan sedang berlangsung. Selain dari pengakuan bersangkutan pemeintah juga menghimpun informasi lain. Artinya, dimanapun termasuk di masjid dan tempat lain yang diketahui pernah dilkakuka kontak fisik baik pasien 01 maupun suaminya. Lalu akan uji validasi terhadap jejak dimaksud.
Pada masyarakat, pemerintah mengimbau, agar tidak terlalu panik. Ikuti petunjuk dan anjuran yang telah diedarkan. Terus menjaga kesehatan dengan tetap berada di rumah jika tidak ada hal penting untuk keluar. Jaga jarak dan tetap waspada.
Pada pasien dan keluarga, pemerintah sebut juru bicara Pemkot, pemerintah terus menyuport dan memberi semangat, tidak putis asa terus berdoa dan bersemangat. Corona bukan akhir segalanya. Ikut anjuran dan aturan tenaga medis. Pemerintah memberi spirit agar pasien sembuh dan jangan merasa sendiri dan merasa dikucilkan."pemetintah ada bersama warga dan pasien,"tutupnya. (RED)
Juru bicara Pemkot Bima, H A Malik yang dikonfirmasi Rabu (25/4), menjelaskan sejumlah tindakan pencegahan dan memutus mata rantai telah dan sedang diupayakan, termasuk traking area riwayat pasien 01.
Sejak semalam, jelas Malik, tim gugus tugas telah menangani pasien 01 dan langsung diserahkan ke Rumah Sakit rujukan yakni RSUD Bima. Sementara suami pasien 01 telah pula dikarantina di Lawata. "Keduanya dijemput ambulance berbeda menuju lokasi masing-masing.
Upaya memutus mata rantai pasien 01 berikut suaminya, sebut Kabag Humas Pemkot Bima ini, terus dilakukan penelusuran kontak baik, pasien suami pun pasien 01. "Ini dilakukan untuk memastikan mata rantai penyebaran di potong secepatnya,"jelas Malik.
Untuk keluarga dekat pasien 01 yang berumlah 7 orang, mulai dari anak hingga mantu serta cucu, dipastikan juru bicara pemerintah ini, sudah didata dan di rapidtes dan hasilnya tidak reaktif. Tetapi pada mereka katanya, akan dulakukan tes yang sama 7 hari berikutnya.
Sementara terkait kondisi rumah pasien 01, sambungnya, pagi ini sudah dilakukan sterilisasi.
Masih terkait riwayat Suami pasien 01, didapatkan informasi pernah sholat berjamaah di Nurul Qalbi pun di masjid sultan. Sementara hal yang sama pada pasien 01, tengah dilakukan rekam jejak riwayat.
"Ibu ini mengaku pernah ke pasar bersama suami sebelum rapidtes.
Didapatkan penjelasan yang bersangkutan kalau tidak ke pasar belanja lewat pedagang keliling,"terangnya.
Nah, dari semua data dan fakta yang muncul kata Malik, akan dilakukan uji rapidtes dan sedang berlangsung. Selain dari pengakuan bersangkutan pemeintah juga menghimpun informasi lain. Artinya, dimanapun termasuk di masjid dan tempat lain yang diketahui pernah dilkakuka kontak fisik baik pasien 01 maupun suaminya. Lalu akan uji validasi terhadap jejak dimaksud.
Pada masyarakat, pemerintah mengimbau, agar tidak terlalu panik. Ikuti petunjuk dan anjuran yang telah diedarkan. Terus menjaga kesehatan dengan tetap berada di rumah jika tidak ada hal penting untuk keluar. Jaga jarak dan tetap waspada.
Pada pasien dan keluarga, pemerintah sebut juru bicara Pemkot, pemerintah terus menyuport dan memberi semangat, tidak putis asa terus berdoa dan bersemangat. Corona bukan akhir segalanya. Ikut anjuran dan aturan tenaga medis. Pemerintah memberi spirit agar pasien sembuh dan jangan merasa sendiri dan merasa dikucilkan."pemetintah ada bersama warga dan pasien,"tutupnya. (RED)
COMMENTS