Bulan puasa telah tiba, kebutuhan masyarakat terhadap Sembilan Bahan POkok (sembako) dan kebutuhan lain meningkat.
Bulan puasa telah tiba, kebutuhan masyarakat terhadap Sembilan Bahan Pokok (sembako) dan kebutuhan lain meningkat. Biasanya kondisi ini ikut mempengaruhi harga sembako di pasar. Namun pada bulan Ramadhan kali ini, harga sembako masih stabil.
Salah satu penjual di Pasar Raya Bima, Hasnah kepada Koran Stabilitas mengatakan, hingga saat ini harga sembako tidak mengalami perubahan. Artinya, harga sembako tetap sama seperti pada hari-hari sebelumnya. “Harga sembako masih stabil, “katanya.
Memang diakui ada beberapa harga sembako dan kebutuhan lain yang naik. Namun kenaikan barang tersebut terjadi bukan pada bulan Ramadhan. Melainkan kenaikan barang sembako ini terjadi jauh-jauh hari sebelum puasa. “Naik sih memang naik, tapi bukan pada bulan puasa ini,” ujarnya.
Lanjut Hasnah, lain dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap bulan puasa tiba, pasti diikuti dengan perubahan harga sembako. Seperti harga gula, beras dan lainnya. “Bulan puasa sebelumnya, harga kebutuhan dapur melambung. Tapi puasa Tahun ini, harga sembako masih stabil,”akunya.
Menurut dia, perubahan harga sembako ini bukan hanya dipengaruhi bulan puasa. Namun juga bergantung pada jumlah persediaan barang. Jika jumlah persediaan barang di Bima cukup, otomatis harganya stabil. “Mungkin saja karena persediaan barang cukup, makanya harga tetap stabil. Kecuali jumlahnya barang kurang, sementara permintaan pembeli tinggi maka harga pasti naik,” jelasnya.
Beberapa sembako yang mengalami kenaikan harga seperti Gula Jawa, dari harga Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu. Minyak goreng biasa dari Rp 8 ribu naik menjadi Rp 9 ribu. Bawang Putih perkilonga dijual dengan harga Rp 14 ribu kini menjadi Rp 20 ribu. “Kenaikan tidak terlalu tinggi,” akunya.
Sementara sembako seperti beras, gula putih, harganya masih sama alias tidak naik. Untuk beras super perkilonya adalah Rp 8 ribu sementara gula putih dihargakan perkilogram hanya Rp 12 kilogram.
Lainhalnya dengan telur dan daging ayam. Harga kedua makanan pokok ini juga ikut naik. Biasannya kata dia, daging ayam perkilonya harganya Rp 33 ribu, namun sekarang naik menjadi Rp 38 ribu. Sementara harga telur ayam biasanya Rp 1.000 perbiji, sekarang naik menjadi Rp 1.250 perbiji. “Kalau harga daging ayam dan telur tidak menentu. Kadang naik kadang turun. Tergantung produksi peterak,” jelasnya.
Melihat kondisi ini Hasnah yakin, selama bulan puasa nanti harga sembako tetap akan stabil. Karena persediaan barang di pasar masih stabil. “Saya yakin harga barang hingga akhir puasa masih tetap stabil, karena masih ada persediaan barang, “tandasnya. (KS-06)
Salah satu penjual di Pasar Raya Bima, Hasnah kepada Koran Stabilitas mengatakan, hingga saat ini harga sembako tidak mengalami perubahan. Artinya, harga sembako tetap sama seperti pada hari-hari sebelumnya. “Harga sembako masih stabil, “katanya.
Memang diakui ada beberapa harga sembako dan kebutuhan lain yang naik. Namun kenaikan barang tersebut terjadi bukan pada bulan Ramadhan. Melainkan kenaikan barang sembako ini terjadi jauh-jauh hari sebelum puasa. “Naik sih memang naik, tapi bukan pada bulan puasa ini,” ujarnya.
Lanjut Hasnah, lain dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap bulan puasa tiba, pasti diikuti dengan perubahan harga sembako. Seperti harga gula, beras dan lainnya. “Bulan puasa sebelumnya, harga kebutuhan dapur melambung. Tapi puasa Tahun ini, harga sembako masih stabil,”akunya.
Menurut dia, perubahan harga sembako ini bukan hanya dipengaruhi bulan puasa. Namun juga bergantung pada jumlah persediaan barang. Jika jumlah persediaan barang di Bima cukup, otomatis harganya stabil. “Mungkin saja karena persediaan barang cukup, makanya harga tetap stabil. Kecuali jumlahnya barang kurang, sementara permintaan pembeli tinggi maka harga pasti naik,” jelasnya.
Beberapa sembako yang mengalami kenaikan harga seperti Gula Jawa, dari harga Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu. Minyak goreng biasa dari Rp 8 ribu naik menjadi Rp 9 ribu. Bawang Putih perkilonga dijual dengan harga Rp 14 ribu kini menjadi Rp 20 ribu. “Kenaikan tidak terlalu tinggi,” akunya.
Sementara sembako seperti beras, gula putih, harganya masih sama alias tidak naik. Untuk beras super perkilonya adalah Rp 8 ribu sementara gula putih dihargakan perkilogram hanya Rp 12 kilogram.
Lainhalnya dengan telur dan daging ayam. Harga kedua makanan pokok ini juga ikut naik. Biasannya kata dia, daging ayam perkilonya harganya Rp 33 ribu, namun sekarang naik menjadi Rp 38 ribu. Sementara harga telur ayam biasanya Rp 1.000 perbiji, sekarang naik menjadi Rp 1.250 perbiji. “Kalau harga daging ayam dan telur tidak menentu. Kadang naik kadang turun. Tergantung produksi peterak,” jelasnya.
Melihat kondisi ini Hasnah yakin, selama bulan puasa nanti harga sembako tetap akan stabil. Karena persediaan barang di pasar masih stabil. “Saya yakin harga barang hingga akhir puasa masih tetap stabil, karena masih ada persediaan barang, “tandasnya. (KS-06)
COMMENTS