Status Pegawai Negeri Sipil (PNS),tidak hanya dituntut untuk bekerja dan menjalankan tugas sesuai amanat yang diembanya.
Status Pegawai Negeri Sipil (PNS),tidak hanya dituntut untuk bekerja dan menjalankan tugas sesuai amanat yang diembanya. Tapi,juga dituntut untuk bersikap profesional,baik dilingkup Pemerintah maupun ditengah-tengah masyarakat umum. Temasuk, dijalan raya yang banyak dilalui sejumlah pengendara dari berbagai element masyarakat.
Tuntutan agar PNS Lingkup Pemkot Bima memiliki etika dan mentaati aturan lalu lintas sepertinya masih jauh dari harapan. Hal itu terlihat, ketika ratusan PNS dibawah kepemimpinan H.Qurais, H.Abidin – H.Arahman, H.Abidin, SE memarkir kendaraan mereka tepat berada ditengah jalan raya. Perbuatan yang melanggar aturan itu, terjadi ketika Apel Gabungan di Pemkot Bima Senin kemarin.
Pantauan wartawan Koran Stabilitas, tidak saja saat apel pagi. Satu jam usai upacara pun, kendaraan tersebut terlihat masih terparkir di jalan dan menganggu aktifitas pengguna jalan. Akibat banyaknya kendaraan roda dua tersebut, kemacetan pun sulit dihindari. Pengguna jalan terpaksa berbagi satu jalur dari arah barat maupun timur. Padahal jalan didepan kantor Walikota pada pagi hari padat, khususnya di jam kerja dari pagi sampai pukul 01.00 wita.
Wahyudin salah satu pengguna jalan sangat menyesalkan ulah para pegawai Kota Bima tersebut. Katanya, Pegawai yang mestinya menjadi panutan malah mengajarkan yang tidak baik dan menganggu ketertiban umum.”Jalan raya bukan untuk tempat parkir kendaraan, apalagi jalan didepan kantor Walikota yang begitu padat,”sorotnya.
Kalau seperti ini terus ulah PNS yang datang ikut apel pagi di Pemkot Bima, ia yakin suatu saat masyarakat akan berbuat menurut mereka benar. Selain itu, ia juga meminta kepada Sat Lantas Polres Bima Kota untuk mengatur para PNS yang memarkir kendaraannya secara sembraut seperti itu.”Bila perlu, Polisi tilang saja para PNS itu. Sebab, selain memberikan efek jera mereka akan paham tentang aturan memarkir kendaraan,” tegasnya.
Ia berharap pimpinan daerah tidak saja memperhatikan kehadiran pegawai, tetapi juga ulah bawahannya yang tidak tahu aturan tersebut. ”Ulah pegawai pemerintah itu tidak saja sekali dua kali, tetapi sudah menjadi tradisi. Setiap hari Senin selalu saja beberapa jam setelah upacara masih banyak kendaraan yang terpakir ditengah jalan,”harapnya.(KS-05)
Tuntutan agar PNS Lingkup Pemkot Bima memiliki etika dan mentaati aturan lalu lintas sepertinya masih jauh dari harapan. Hal itu terlihat, ketika ratusan PNS dibawah kepemimpinan H.Qurais, H.Abidin – H.Arahman, H.Abidin, SE memarkir kendaraan mereka tepat berada ditengah jalan raya. Perbuatan yang melanggar aturan itu, terjadi ketika Apel Gabungan di Pemkot Bima Senin kemarin.
Pantauan wartawan Koran Stabilitas, tidak saja saat apel pagi. Satu jam usai upacara pun, kendaraan tersebut terlihat masih terparkir di jalan dan menganggu aktifitas pengguna jalan. Akibat banyaknya kendaraan roda dua tersebut, kemacetan pun sulit dihindari. Pengguna jalan terpaksa berbagi satu jalur dari arah barat maupun timur. Padahal jalan didepan kantor Walikota pada pagi hari padat, khususnya di jam kerja dari pagi sampai pukul 01.00 wita.
Wahyudin salah satu pengguna jalan sangat menyesalkan ulah para pegawai Kota Bima tersebut. Katanya, Pegawai yang mestinya menjadi panutan malah mengajarkan yang tidak baik dan menganggu ketertiban umum.”Jalan raya bukan untuk tempat parkir kendaraan, apalagi jalan didepan kantor Walikota yang begitu padat,”sorotnya.
Kalau seperti ini terus ulah PNS yang datang ikut apel pagi di Pemkot Bima, ia yakin suatu saat masyarakat akan berbuat menurut mereka benar. Selain itu, ia juga meminta kepada Sat Lantas Polres Bima Kota untuk mengatur para PNS yang memarkir kendaraannya secara sembraut seperti itu.”Bila perlu, Polisi tilang saja para PNS itu. Sebab, selain memberikan efek jera mereka akan paham tentang aturan memarkir kendaraan,” tegasnya.
Ia berharap pimpinan daerah tidak saja memperhatikan kehadiran pegawai, tetapi juga ulah bawahannya yang tidak tahu aturan tersebut. ”Ulah pegawai pemerintah itu tidak saja sekali dua kali, tetapi sudah menjadi tradisi. Setiap hari Senin selalu saja beberapa jam setelah upacara masih banyak kendaraan yang terpakir ditengah jalan,”harapnya.(KS-05)
COMMENTS